Puisi
ini kupersembahkan untuk para korban kekerasan politik di zaman Or-Ba
terutama para aktivis yang diculik dan hingga kini masih belum
diketahui nasibnya.
sejarah
terpercik api
terbakar
merah
membara
mendamprat
hening
penculikan
pembantaian
berita
usang bertindih
beku
tak berlidah
menggigil
di peti mati
jiwa
jiwa berteriak
tak
sempat pamit pada ibunda
rebah
terdampar
di
antara harap dan kecewa
nyawa
tiada arti
busuk
politisi
kelam
bumi pertiwi
menggurita
tercoreng
sejarah bangsa
Salam
kasih dan sejahtera selalu,
Raymond
Liauw