Friday, March 21, 2014

SERANGKAI AKSARA UNTUKMU

senja kian merona
terselip bayu berbisik syahdu
mengalir hening
menyusuri cakrawala
berjubah purnama
terbentang sulaman sutera

semakin hari semakin sulit dimengerti
terpasung bathin
bercermin ilusi
terlalu luas untuk ditatap
terlalu tinggi untuk diraih
layaknya rinduku tak bertepi

malam ini
kan kuteguk secangkir asa
biarlah kurangkai seberkas aksara
hanya untukmu duhai jelita


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Monday, March 17, 2014

DALAM PANGKUAN DOA

badai menari
menggulung kulit bumi
melingkar napas
mengamuk bebas
jerit parau
bertangis deras
habis harta
sekarat nyawa

suara alam terbalut sunyi
tergantung asa
bersandar doa
tiada lain tiada bukan
hanya kepada Ilahi
terilis suara hati


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Saturday, March 15, 2014

BAYANGMU YANG SELALU HADIR

ketika mata tertutup
bayangmu hadir
memeluk bayangku
berbisik kasih
halus berimajinasi
bagaikan mimpi
merapat purnama
liuk angin menyentuh pori
begitu lembut menyapa sanubari

saat mata terbuka
tiada lagi kau di sisiku
seminggu kita berpisah
sewindu sudah terasa

kasih
syair ini hanyalah untukmu
teriring salam dan doa
dariku yang selalu merindukanmu


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Thursday, March 13, 2014

SENANDUNG BUMI

kilau memecah awan
bernyanyi ilalang
menari padang hijau
merebah kupu kupu
terbuai dalam genggaman waktu

riak sungai berbisik mungil
menyapa mentari
dimana air tenang mengalir
menikmati degup jantung
sesekali terdengar celoteh manjangan
bermanja kumbang
lepas
bebas
menikmati panorama
segar aroma cendana

bumiku tua dan renta
kian usang berkerut
mata sayu menatap
tidak memohon belas kasih
pun tidak meminta ditimang bayi

dia hanya ingin kau tau
dan hanya ingin kau mengerti
betapa besar cinta kasih Ilahi


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

SAUH CINTA

begitu dalam sauh kau lempar
menyentuh dasar hati
menari ombak
bercanda buih
sabar lembut
menjemput kasih

teruntai ribuan kata mesra
terarungi samudra cinta
janji suci tlah diurapi
takkan lepas
susah senang slalu bersama

puji syukur menyambut pagi
kasih-Nya berselimut pelangi
tanpa terasa
empat puluh dua tahun terlewati
empat anak dua cucu kita diberkati

duhai kasih
sauhmu kian mencengkram
kokoh tak tercela
semakin erat memeluk jiwa
hingga maut menjemput kita


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Tuesday, March 11, 2014

SUKA CITA ALAM SEMESTA

merapat langit
besandar awan
terengkuh rangkai
syair pujangga
bukalah mata
lihatlah dunia
anugrah Sang Pencipta

sayup merayap embun pagi
menjamah bumi
menyelimuti kaki
sebelum mata terbuka
semua tlah ada
segala tlah tersedia
Allah-mu pun telah menyapa

desir angin meliuk ombak
pasir pantai bercanda riak
terbersit makna alam semesta
sambutlah DIA dengan suka cita


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Sunday, March 9, 2014

JALAN TEMPUH

terdekap angin
gulir debu mengejar bayang
tak sabar menanti
hanya tau berlari
dan berlari
terengah desah
jauh meninggalkan sarang
tersandung gema
tersangkut rimbun rimba

dua jalan berbeda
dua arah terpisah
terbentur langkah di persimpang jalan

manakah arah kau tuju ?
akankah imanmu menjadi beku ?


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Friday, March 7, 2014

RINDUKU UNTUKMU

terpanggang segenggam tanah
terbentuk dua anak manusia
saling tatap
tak banyak bicara
tersipu malu
gelora hati terpaut satu

elang di puncak cemara
berharap angin bersyair syahdu
namun malam tiada merayu
mimpi hanya tersenyum
lelap pun memeluk rindu


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Wednesday, March 5, 2014

KU INGIN SEPERTI LAZARUS

dikala kita kecil
kita bertingkah layaknya anak kecil

disaat dewasa
bicara dan berpikir tentang wibawa

ketika kita tua
teriring sabar bijaksana

waktu tlah terlampaui
suka duka pun tlah kita miliki
semua termakan usia
lenyap tak tersisa

namun itu bukanlah sebuah akhir
layaknya seorang Lazarus
DIA kelak membangkitkanku
menjadikanku sempurna tanpa cela
abadi selamanya

Amin


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Monday, March 3, 2014

SEBUTIR ABU PADA SETUMPUK DEBU

begitu indah kaki langit
bermandi surya
berjubah pelangi
angin menyapa pagi
mengumbar senyum
pemijak bumi

rentang laut bernyanyi
mengalun ombak
berambut putih
cakrawala berpayung biru
anggun tak bertepi
menyimpan seluruh rahasia Ilahi

hidup penuh liku
menapak kerikil duri
berbongkah batu

manusia hanyalah sebutir abu
yang terbaring
pada setumpuk debu


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Sunday, March 2, 2014

MIMPI BURUK

aku yang takut akan gelap
ragu melangkahi gerbang
rasa ngeri menghantui
nyanyian gurun itu masih terdengar
mengikuti bayang siang dan malam
bersaksi atas setiap tetesan darah tak berdosa
selongsong timah berserakan
mengiringi jerit tangis
pilu di atas bangkai

merpati mengebas sayap
menitikan air mata
tubuh mungil mendekap boneka
terbujur kaku terbalut peluru

perang tak kenal belas kasih
tak memiliki hati nurani
haus akan darah
lapar akan nyawa

ku harap semua itu hanyalah mimpi buruk
yang tak pernah ku alami


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw