Monday, May 5, 2014

CORENG KELAM


Puisi ini kupersembahkan untuk para korban kekerasan politik di zaman Or-Ba terutama para aktivis yang diculik dan hingga kini masih belum diketahui nasibnya.

 
sejarah terpercik api
terbakar
merah membara
mendamprat hening
penculikan
pembantaian
berita usang bertindih
beku tak berlidah
menggigil di peti mati

jiwa jiwa berteriak
tak sempat pamit pada ibunda
rebah terdampar
di antara harap dan kecewa
nyawa tiada arti
busuk politisi
kelam bumi pertiwi
menggurita
tercoreng sejarah bangsa


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment