Kalau saya lihat
hasil pooling Sandiaga untuk memenangi kursi DKI1 melawan Ahok
sepertinya agak sulit. Di samping sifat dan gayanya masih seperti
bocah culun, Sandiaga juga belum pernah berkecimpung langsung di
dunia politik, menjadi anggota dewan apalagi sebagai Kepala Daerah.
Seandainya
Gerindra mau mengusung CaGub yang benar benar bisa bikin Ahok
kerepotan, kenapa tidak mengusung Yusril atau calon lain yang sudah
memiliki banyak asam garam di politik dan pemerintahan ??
Gerindra tau
bahwa kemungkinan Sandiaga menang lawan Ahok sangat kecil tapi ada
faktor lain yang membuat Gerindra mengusungnya. Ini semua adalah
masuk dalam rencana panjang Gerindra untuk bertarung di Pilpres 2019.
Pertama, CaGub
yang diusung Gerindra bukanlah orang yang menguasai selak beluk
pemerintahan agar mudah diatur oleh para Kampret. Tujuannya untuk
mengacaukan jalannya pemerintahan Jokowi sehingga Jakarta tidak bisa
dijadikan contoh oleh daerah lainnya. Kegagalan kegagalan akan
dijadikan sebagai modal Gerindra untuk melawan Jokowi di Pemilu 2019.
Kedua, biaya
Pemilu tidaklah sedikit apalagi mau menjadi Presiden. Gerindra perlu
suntikan dana dari pengusaha banyak duit. "Elu tau gak' si
Sandiaga punya kekayaan Rp.3,76 Trilyun ?".
Setelah diusung, Sandiaga bakal dijadikan seperti anak kecil yang punggungnya dielus elus agar merasa nyaman sehingga si anak mau kalau akhirnya disuruh cabutin uban si pengelus.
Saya tidak yakin si Yusril atau Riza Ramli apalagi si Dhani punya duit sebanyak si Sandiaga.
Setelah diusung, Sandiaga bakal dijadikan seperti anak kecil yang punggungnya dielus elus agar merasa nyaman sehingga si anak mau kalau akhirnya disuruh cabutin uban si pengelus.
Saya tidak yakin si Yusril atau Riza Ramli apalagi si Dhani punya duit sebanyak si Sandiaga.
Kalau Sandiaga
kalah dan tidak jadi DKI1, tetapi minimal Gerindra sudah menanam jasa
dalam diri Sandiaga sehingga sulit baginya untuk tidak mendukung
Gerindra dengan harta kekayaannya pada pemilu 2019.
Kalau Sandiaga
menang dan menjadi DKI1, maka hutang budinya akan semakin besar
kepada Gerindra. Perlu diingat bahwa APBD DKI sangat besar Rp.67
Trilyun per tahun, yang kalau "ditilep" 1% saja maka jumlah
hasil tilepnya Rp.670 Milyard per tahun. Apalagi kalau "ditilep"
10% nya (Rp.6,7 Trilyun per tahun).
Berarti semua
gara gara duit, lantas kenapa bukan Hutomo Mandala Putra saja yang
diusung melawan Ahok ?? dia juga punya duit banyak.
Sayang sekali, warga DKI dan orang se-Indonesia masih belum lupa siapa ayahnya Tommy, sepak terjangnya di dunia bisnis termasuk apa yang pernah diperbuat si Tommy terhadap seorang Hakim yang menangani kasusnya.
Lagipula Tommy tuh bukan type bocah kemayu yang selogannya Senyum Salam Ganteng. Jadi, mana bisa si Tommy ditimang timang untuk "dikadalin" oleh Gerindra. Bisa bisa malahan Gerindra yang dikadalin.
Sayang sekali, warga DKI dan orang se-Indonesia masih belum lupa siapa ayahnya Tommy, sepak terjangnya di dunia bisnis termasuk apa yang pernah diperbuat si Tommy terhadap seorang Hakim yang menangani kasusnya.
Lagipula Tommy tuh bukan type bocah kemayu yang selogannya Senyum Salam Ganteng. Jadi, mana bisa si Tommy ditimang timang untuk "dikadalin" oleh Gerindra. Bisa bisa malahan Gerindra yang dikadalin.
Jadi strategy
Gerindra ini lagi kadalin Sandiaga Uno neh ???
Entahlah apa sebutannya tapi yang pasti Gerindra sedang berdiri pada kedua sisi mata uang. Kalau Sandiaga kalah Gerindra dapat untung. Kalau Sandiaga menang Gerindra akan tambah untung.
Entahlah apa sebutannya tapi yang pasti Gerindra sedang berdiri pada kedua sisi mata uang. Kalau Sandiaga kalah Gerindra dapat untung. Kalau Sandiaga menang Gerindra akan tambah untung.
Ngobrol mengenai
politik memang tidak ada habisnya dan tak berujung.
Sekalipun Ahok kalah nanti tetap saja akan ada bahan politik lainnya yang nikmat untuk didiskusikan apalagi kalau Gubernur pengganti Ahok merubah banyak kebijakan Ahok. Situasi itu akan menjadi seru karena bakal banyak sidang di pengadilan, kecuali Presiden dan penegak hukumnya dari kelompok Kampret.
Sekalipun Ahok kalah nanti tetap saja akan ada bahan politik lainnya yang nikmat untuk didiskusikan apalagi kalau Gubernur pengganti Ahok merubah banyak kebijakan Ahok. Situasi itu akan menjadi seru karena bakal banyak sidang di pengadilan, kecuali Presiden dan penegak hukumnya dari kelompok Kampret.
Selamat pagi dan
selamat berakhir pekan.
Raymond Liauw
Raymond Liauw