Sunday, January 31, 2016

MENGORBANKAN KELUARGA DEMI "PELAYANAN DOA" ??



Setiap hari seseorang menulis renungan ayat ayat suci di halaman FB. Setiap hari pula dia adu argumentasi dengan mereka yang tidak seiman atau tidak sejalan dengan pikirannya.


Demi memposting tulisan tulisan nya di FB, dia rela mengeluarkan uang Ratusan Ribu Rupiah setiap bulan untuk membeli pulsa hand phone.

Dia merasa apa yang dilakukannya adalah sangat mulia dan merasa bangga disanjung oleh para pembaca dan sahabat sahabat dunia maya nya.


Namun, satu hal penting yang dia lupa bahwa istri dan anak anaknya sedang mengharapkan perhatian lebih darinya. Istrinya bahkan selalu bingung dan kecewa tidak tau mau makan apa hari ini karena tidak punya uang untuk membeli sayur dan makanan.


Kisah di atas bukanlah sebuah dongeng sebelum tidur, bukan pula kisah fiksi di theater atau majalah.

Kisah di atas tersebut juga mengingatkan saya pada seorang sahabat saya yang sering keluar kota berhari hari bahkan berminggu dengan alasan melakukan "Pelayanan Doa" bersama group di gerejanya. Sedangkan istrinya dibiarkan pontang panting bekerja merawat dan menghidupi kedua anaknya.
Menegur suami hanya akan memperkeruh suasana. Seakan hilang keharmonisan dalam rumah tangga mereka.


Bila anda dihadapkan pada situasi seperti kedua kisah nyata di atas, Apakah anda juga akan mengorbankan / menelantarkan keluarga anda demi melalukan "Pelayanan Doa" untuk orang lain ??

Bukankah membahagiakan istri dan anak adalah salah satu tujuan kita berumah tangga.


Salam sejahtera selalu.
Raymond Liauw

AHOK MENGANGKAT ORANG MISKIN melalui DUNIA PENDIDIKAN




Salah satu keuntungan bagi kami yang tinggal di US adalah memperoleh pendidikan (Public School) secara gratis dari tingkat Pre-K hingga lulus SMA.


Ketika pertama kali saya melakukan survey untuk membeli rumah di LA tahun 2003, saya perhatikan bahwa harga rumah di daerah yang distrik sekolahnya bagus ternyata lebih mahal dibanding rumah yang distrik sekolahnya tidak bagus.


Pada kenyataannya, banyak orang kaya di US yang ingin mengirim anaknya sekolah di Public School.
Setiap mereka yang memiliki rumah dikenakan School Tax (pajak sekolah) yang dimasukan ke dalam Property Tax (pajak rumah), tanpa peduli apakah mereka punya anak atau menyekolahkan anaknya di Public School.


Sedangkan orang orang yang memilih untuk menyewa rumah atau menyewa apartment, tidak dikenakan School Tax tetapi tetap bisa menyekolahkan anaknya di Public School sesuai dengan distrik dimana mereka tinggal.


Sayangnya di US tidak ada yang kuliah gratis kecuali mereka yang mendapat bea siswa penuh dari pemerintah karena prestasi (itupun jarang ada / tidak banyak). Akibatnya, banyak anak di US yang putus sekolah setelah lulus SMA karena tingginya biaya kuliah. Biasanya para mahasiswa di US meminjam uang dari pemerintah lalu mengembalikannya setelah lulus dan memperoleh pekerjaan.


Melihat rencana Gubernur Ahok ingin meneruskan penerima KJP dibiayai hingga kuliah, saya merasa bahwa warga DKI sangat beruntung dan terberkati terutama mereka yang sangat antusias dan menginginkan anak anaknya berhasil di dunia pendidikan demi masa depan mereka. Apalagi mereka yang bukan berasal dari keluarga mampu atau pas pasan.


Kalau pemikiran saya benar, maka saya tidak akan heran bila Pemda DKI akan menaikan pemungutan Pajak Bangunan (rumah dan ruko) karena sebagian hasil dari penerimaan pajak tersebut akan digunakan untuk subsidi anak sekolah dari SD hingga Universitas.


Para orang kaya (menengah dan menengah ke atas) akan "dihajar" saat membayar Pajak sedangkan mereka yang menengah ke bawah akan diuntungkan dan "diangkat" melalui KJP ini.


Mereka yang berekonomi menengah ke bawah memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.
Jadi untuk ke depannya tidak ada lagi orang miskin di DKI yang bilang tidak bisa kuliah setelah lulus SMA dengan alasan tidak punya uang. Kecuali mereka yang mencuri uang KJP untuk beli motor atau gonta ganti HP maupun perlengkapan alat make up.

GOD bless DKI Jakarta
GOD bless Indonesia


Salam sejahtera dan damai selalu.
Raymond Liauw

PELACUR dan "WANITA EMAS"



Politik uang bukanlah barang baru terutama setiap kali menjelang Pemilu dan Pilkada.


Seorang pelacur secara terang terangan melanggar perintah agama manapun dengan menjajakan dirinya.
Mereka membanting harga diri mereka demi memenuhi kebutuhan hidup dan susu formula bayi mereka. Adapula diantara mereka yang hanya ingin menikmati glamornya dunia.
Apapun alasannya, tanpa rasa munafik mereka tidak malu menjajakan tubuh mereka ke para pria hidung belang. Mereka tidak menjual ayat suci.


Berbeda dengan seorang wanita yang dijuluki sebagai "Wanita Emas" yang ingin terlihat sebagai wanita solehah tampak sangat anggun layaknya putri keraton dengan kerudungnya. Lelaki hidung belangpun rasanya gemes dengan gaya dan tutur bahasanya yang luwes kemayu.
Namun sangat disayangkan, demi mencapai ambisinya untuk menjadi seorang pejabat publik dia melakukan apa saja sekalipun apa yang dibenci oleh masyarakat pintar malah sengaja dilakukannya. Atau mungkin juga memang dia tidak memiliki otak pintar sehingga dia melakukannya.


Sadar atau tidak sadar si "Wanita Emas" telah "Melacurkan" akhlak dan harga dirinya sendiri dengan menganggap rendah dan menghina martabat para orang miskin.
Dia berpikir bahwa harga martabat orang miskin hanyalah seharga selembar uang 5 ribu perak dan sembako lalu bersedia memilihnya sebagai pemimpin mereka.
Dengan caranya tersebut, dia secara langsung pula telah mengajarkan orang miskin untuk menjadi pengemis tanpa bekerja.


Mungkin setelah acara bagi bagi uang selesai si "Wanita Emas" langsung cepat cepat ke salon untuk mandi susu gara gara naik bajaj dimana selama di dalam bajaj dia menikmati vibration alias getaran bangku bajaj yang tepat di bawah pantatnya sambil merem melek meresapi khayalannya.......


Jangan anda pikir harkat martabat orang miskin lebih rendah daripada anda yang merasa orang kaya.

Tetapi yang pasti adalah harga diri seorang pelacur lebih tinggi daripada harga diri anda walaupun anda dipanggil sebagai "Wanita Emas" dan berteman dengan seorang "Pangeran".

Saya usulkan ibu ganti julukan menjadi "Wanita Goceng".


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

KAUL SUCI YANG TERKHIANATI



Untuk kesekian kalinya rumah kami didatangi oleh para “pekerja ladang Tuhan”. Ketika pintu saya buka, mereka dapat melihat langsung ke dalam dan tepat di atas tungku api rumah kami terpampang kayu salib dimana “seseorang” tergantung, yang menyatakan bahwa kami adalah keluarga Katholik. Melihat dari penampilannya mereka sangat sopan dan ramah. Seperti biasa, sebelum pergi mereka memberikan selebaran sekaligus mengundang kita untuk datang ke gerejanya. Perlu digaris bawahi bahwa mereka siap membantu kita dalam bentuk apapun termasuk mencarikan pekerjaan bahkan hingga masalah financial.


Saya salud dengan kesabaran dan keuletan mereka yang tetap datang walau kami tidak tertarik. Bahkan terkadang orang yang datang adalah orang yang sama. Saya tidak heran bila ada Pendeta yang menggunakan harta kekayaannya untuk mempromosikan gerejanya untuk menarik orang banyak datang. Mungkin juga itu adalah salah satu cara Tuhan menggunakan kemewahan dunia melalui Sang Pendeta dan pengikutnya agar banyak orang beribadah, meninggalkan perjudian, pelacuran atau segala macam bentuk kemaksiatan.


Perlu diingat bahwa Tuhan dapat menggunakan segala apapun dalam misinya sekalipun Tuhan dapat menggunakan orang jahat untuk “menyembuhkan” kita.
Yang konyol tuh seandainya mereka ingin membantu kita tetapi kita wajib menjadi pengikutnya.


Bagi umat non-Kristiani mungkin akan berpikir, sesama pengikut Yesus (Nabi Isa) semestinya tidak apa apa bebas pergi ke gereja manapun. Apalagi ada lagu yang liriknya bilang “...Ku tak tau kau dari gereja mana…. Asalkan beralaskan Kristus…. Engkaulah saudara saudariku…. Marilah kita bekerja sama…. Hallelujah Halelujah…. Bla bla bla bla……”.


Umat Katolik mengakui bahwa para Paus sebagai pengganti Santo Petrus yang menurut ajaran Gereja Katolik telah dijadikan "gembala" oleh Yesus dan "batu karang" dari Gereja Katolik. "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Matius 16:18-19).


Dalam perjalanan sejarah Katholik, Reformator Protestan mengkritik kepausan sebagai institusi yang korup dan mengkarakterkan paus sebagai seorang anti-kristus. Para Protestan juga berargumen bahwa ”batu” yang dimaksud ialah Yesus sendiri ataupun kepercayaan atau iman dari Petrus.


Pada tulisan ini, saya tidak tertarik memperdebatkan masalah di atas (Katholik vs Protestant), karena dalam kenyataannya hingga kini Katholik masih berdiri tegar sedangkan penyebaran Protestant pun tidak terbendung bahkan menciptakan banyak aliran.


Namun, ada suatu hal yang lebih menarik bagi saya.

Sering kita lihat / baca berita banyak hal yang tidak pantas dilakukan oleh para biarawan/wati Katholik yang telah melakukan kaul untuk hidup membiara.
Tadi pagi ada seorang teman Katholik yang bilang zaman sudah berubah dimana kini di Indonesia banyak Pastor berpacaran atau senang mengganggu istri orang atau para janda Katholik, baik secara terang terangan maupun sembunyi sembunyi. Belum lagi adanya Pastor yang selalu berorintasi ke uang untuk hidup berfoya dan kepentingan pribadi.

Hal hal demikian saya yakin tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara lain.

Jadi dapat terlihat bahwa sebenarnya banyak Biarawan/wati Katholik yang ingin hidup seperti manusia biasa (atau seperti Pendeta Protestant) namun juga ingin tetap dilihat sebagai Biarawan/wati penggembala umat Katholik.


Saya koq’ jadi teringat film lama yang berjudul The Thorn Bird dimana kisah seorang Pastor yang menjalin cinta dengan seorang wanita hingga memiliki anak tetapi si Pastor baru mengetahui bahwa dia punya anak saat di ujung ajalnya (saat itu sudah menjadi Kardinal).


Saya secara pribadi dari satu sisi tidak menyalahkan mereka karena mereka hanyalah manusia biasa yang setiap saat dapat terjerumus ke lembah dosa. Namun, di sisi lain saya tidak menyukainya karena keangkuhan diri dan demi menjaga gengsi mereka tetap tidak mengundurkan diri dari posisinya sebagai Pastor.


Lalu teman saya bilang semestinya peraturan Gereja Katholik diperlunak untuk memberikan kebebasan kepada Biarawan/wati nya untuk menikah dan hidup layaknya Pendeta Protestant.


Untuk itu, saya langsung jawab tidak setuju karena bila itu sampai terjadi maka Katholik akan menjadi kenangan belaka hanya gara gara para oknum imam mengkhianati kaul mereka.


Semoga Tuhan selalu mencurahkan rahmat-Nya kepada para pemimpin gereja; Paus, para Kardinal dan semua rohaniwan/wati agar selalu dikuatkan imannya dan tetap menjaga kesucian kaul Katholik-nya. Amin.

IMAN, BERKAT & HARTA




Seringkali kita melihat tulisan atau orang berkata "Semakin banyak jumlah hartanya / kekayaannya di dunia berarti semakin nyata orang tersebut diberkati Allah".


Seseorang bilang kepada saya bahwa hidupnya masih susah / miskin karena Allah belum memberikan berkat kepadanya.

Saudara sepupu saya pernah bilang bahwa Pendeta di gerejanya sangat diberkati Allah karena dapat dilihat dari kehidupannya yang penuh glamor. Kalau naik pesawat minimal Business Class tapi biasanya First Class, memiliki beberapa rumah mewah dan ruko ratusan milyard rupiah. Anak anaknya sekolah di luar negeri juga bisa hidup mewah menikmati "berkat" Allah.

Ada pula umat Katholik berpikir bahwa seorang Pastor sangat diberkati Allah karena selalu mendapat tugas ke luar negeri di Eropa atau US.


Saya bertanya:
Lantas, bagaimana dengan Para Pendeta Protestan yang hidupnya sangat sederhana melayani masyarakat miskin di pedesaan. Atau, bagaimana dengan kehidupan para Biarawan Biarawati Katholik yang selalu bergelut dengan hutan rimba untuk menjangkau umat Katholik di pelosok desa bahkan di tengah hutan.
Apakah kalian akan bilang bahwa mereka kurang atau bahkan tidak diberkati Allah ??


Saya tidak pungkiri bahwa setiap napas kehidupan adalah datang dari Allah.
Namun, saya tidak setuju bila semua rejeki dan harta kekayaan yang kita miliki di dunia ini selalu datang dari Allah.


Banyak orang piara kuntilanak atau tuyul atau pesugihan untuk memperoleh kekayaaan dengan menumbalkan jiwa pembantu RT bahkan anggota keluarga.
Apakah kekayaan yang dimilikinya juga berkat Allah ??

Para koruptor dan para pemimpin agama penjual ayat ayat suci dapat hidup dengan bergelimpangan harta dunia.
Apakah itu juga berkat Allah ??


Bila kita sebagai seorang Kristiani mau melihat nasib para Rasul dan para martir pengikut Kristus, semestinya kita sadar bahwa kita harus selalu siap untuk memikul Salib (sengsara) Kristus. Bersyukurlah atas apa yang kita miliki.
Bila saat ini kita hidup susah / miskin bukan berarti kita tidak mendapat berkat Allah. Setiap napas yang kita hirup dan setiap detak jantung kita adalah berkat Allah.
Begitupun bila kita sedang senang, janganlah terlalu takabur. Lihatlah sekeliling kita masih banyak orang yang hidup susah / miskin.


Saudara kita bukanlah semata mata hanya saudara seiman melainkan juga mereka yang tidak seiman dengan kita.
Musuh utama kita adalah yang datang dari dalam diri kita sendiri karena kita yang merasa paling benar, paling suci, dan pemegang kunci Surga.

Kasih Allah tidak pernah membedakan apakah agama kita, atau suku kita, atau kebangsaan kita.
Kasih Allah adalah untuk seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Berhati hatilah dengan harta dunia yang kita miliki karena justru dapat menjerumuskan kita ke lembah dosa.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

PELINDUNG BANGSA(T) NEGARA



Bangsat atau Kutu Busuk adalah sejenis hewan menjijikan yang biasanya tinggal di sela sela bangku atau ranjang. Binatang ini menyengat dan meminum darah manusia sehingga bagian tubuh korban yang disengatnya akan membekas luka sengatan.


Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar istilah "minum darah manusia", yang biasa digunakan sebagai sebutan kepada mereka yang menindas / menzolimi rakyat kecil.

Sebutan inipun sebenarnya layak disandang oleh para pejabat Koruptor, walaupun pada kenyataannya dapat terjadi Bangsat teriak Bangsat.


Seorang staf anggota DPR ketika sedang digiring karena tertangkap tangan menerima suap, memaki dan berteriak "BANGSAT" entah kepada siapa tetapi yang pasti di sekitarnya ada KPK dan para wartawan.
Saya yakin umpatan itu terlepas dari mulutnya karena dia merasa begitu kecewa karena gagal dalam melakukan aksi korupsinya. Belum lagi malu yang harus ditanggung si ibu dan keluarganya, itupun kalau dia masih memiliki urat malu.


Mendengar adu mulut (you tube) antara anggota KPK dengan FH di gedung DPR membuat saya geli cekikikan sendiri di ruang kerja.

Salah satu teriakan keras dan berang yang keluar dari mulut kader PKS tersebut adalah 'Saya juga tugas negara'.

Mungkin situasi adu argumentasi yang memakan waktu itu adalah waktu yang tepat untuk "membersihkan" ruang kerja yang akan diperiksa KPK dari segala berkas berkas dan bukti bukti.


Kalau saya teliti ulang, teriakan si FH kepada si petugas KPK itu ada benarnya juga karena si FH yang juga adalah Wakil Ketua Dewan mungkin maksudnya sedang bertugas melindungi BANGSA(T) negara.


Salam sejahtera dan selamat berakhir pekan.
Raymond Liauw

Thursday, January 14, 2016

ENTE JUAL ANE BELI




Kami menolak untuk bergabung memerangi kalian di Timur Tengah bukan karena kami takut atau bukan karena kami mendukung. Tetapi kami memiliki pemikiran lain yang tidak akan dapat dicerna oleh otak dungu kalian.


Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang dapat kami usir. Belum lagi rongrongan lainnya yang harus kami hadapi setelah kami merdeka. Kalau kalian pikir bahwa negara kami dapat kalian acak acak seperti yang kalian lakukan di Timur Tengah, ahahaaaa..... K...alian Salah Kaprah, Bung !! Makin tampak jelas kedunguan otak kalian.


Kalian baru saja "memainkan langkah" di ibukota kami tercinta dan untuk itu kami katakan bahwa kalian telah Salah Langkah !!


Mereka yang membantu kalian hanyalah orang orang yang buta akan cinta kasih.
Mereka yang kalian rangkul sebenarnya adalah orang orang yang buta akan agama bahkan sebenarnya tidak memiliki agama melainkan pemuja iblis.
Mereka yang kalian rangkul hanyalah tikus tikus comberan radikal yang membenci ketentraman dan keutuhan NKRI.


Kami bukanlah Eropa yang rakyatnya cuma kena air hujan besoknya meriang. Kami juga bukan Paris yang tergores dikit langsung meringis.
Kami adalah INDONESIA. Tanah yang kami pijak ini adalah Bumi Pertiwi yang telah dilumuri darah para pejuang terdahulu kami.


Kalian hanyalah para gembel politik yang bertingkah tidak lebih dari lalat lalat lapar di tumpukan sampah.


Tidak ada tempat untuk kalian hidup di Bumi Pertiwi dan setiap saat pun kalian dipersilahkan hengkang dari negara ini, atau kami akan tendang kalian dengan cara kami.


NKRI Harga Mati


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

PENEBAR AURAT DI GEREJA




Kalau kita melihat wanita berbikini di pantai atau di kolam renang, kita hanya akan merasa biasa biasa saja. Mungkin karena hampir semua wanitanya mengenakan bikini jadi tidak ada lagi pemandangan yang istimewa.


Sebagai lelaki normal tanpa munafik yang tidak terelakan saya mengakui mata saya akan terkesima ketika melihat wanita berparas cantik, body aduhay dengan pakaian ketat sexy dan rok mini, apalagi kalau si wanita berkulit kuning langsat "bening" di mall atau di tempat keramaian seperti pertokoan.


Demikianlah godaan dari kaum hawa yang ingin dan sedang memperlihatkan kepada dunia betapa indahnya ciptaan Ilahi.


Seringkali saya membaca himbauan dari para Pastor mengenai kesopanan dalam berpakaian untuk mengikuti misa gereja.
Tanpa terkecuali, hal inipun juga dilakukan oleh Pastor gereja Katholik kami di Texas setiap musim panas karena masih ada saja remaja yang datang dengan kaos oblong putih menerawang dan celana short, padahal AC ruang gereja digeber. Texas memang panas kalau sedang summer bisa mencapai 43 C.


Sepertinya banyak remaja wanita zaman sekarang terkesan tidak peduli lagi atau mungkin tidak tau bagaimana mereka harus menempatkan diri mereka.
Pakaian yang biasa dikenakan ke diskotik malah dipakai untuk ke gereja, atau mengenakan baju tidur datang ke gereja.
Mungkin juga ada wanita yang berpikir "biar saja muka gue kayak nenek lampir tapi yang penting body gue kayak Jennifer Lopez".


Di Indonesia, entah kenapa hijab terkesan hanya untuk wanita muslim. Bila wanita non-muslim memakai hijab (tanpa kalung salib / biarawati Katholik) maka orang orang yang melihatnya beranggapan si wanita tersebut pasti muslim. Dan sebaliknya, bila wanita non muslim disuruh mengenakan hijab maka mereka akan berpikir nanti dikira muslimah.


Padahal dalam kenyataannya hijab juga dipakai oleh kebanyakan wanita Kristiani di Timur Tengah dan Eropa Timur saat mereka datang ke gereja. Kamipun sering melihat wanita berhijab di gereja Katholik kami.


Saya berpikir bila saja di Indonesia para wanita Kristiani yang datang ke gereja juga mengenakan hijab maka saya yakin akan mengurangi sedikit tugas Pastor yang rajin dan sabar selalu mengingatkan para wanita agar berpakaian yang pantas saat mengikuti misa gereja.


Seandainya para wanita Kristiani tidak menyukai memakai hijab, tetapi setidaknya berpakaianlah dengan sopan rapih agar para pria dapat lebih berkonsentrasi mengikuti upacara misa dan Pastornya pun konsentrasi sampai misa selesai.


"lhoo.... Ray, koq' bawa bawa Pastor ? memang Pastornya kenapa ?"
Ya iyalaaahh..... Pastor kan manusia normal, emangnye elu pikir patung.


Gedung gereja adalah tempat untuk berdoa dan memuliakan nama-Nya dan bukan tempat untuk mengumbar aurat pembakar birahi.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

JADILAH APEL YANG BERKULIT ELOK & NIKMAT DAGINGNYA




Beberapa hari ini saya menerima banyak sekali kiriman inbox berupa kritikan dari para sahabat Kristiani, yang bilang tidak menyukai beberapa postingan saya. Saya juga minta maaf kepada kalian yang pesan inboxnya tidak bisa saya balas satu persatu. Yang pasti adalah saya tidak akan menghapus postingan postingan saya tersebut.


Kalau anda mengatakan bahwa saya adalah seorang mualaf yang sedang menyamar untuk menjelek jelekan Katholik dan Protestant, maka saya katakan bahwa anda Salah Besar, bung !!!
Saya adalah seorang Kristiani yang menyembah dan berdoa kepada Allah secara Katholik.


Saya punya banyak teman Pendeta yang saya salud. Bahkan ada yang ditawarkan untuk menjadi 'Gembala' di salah satu gereja terbesar di Surabaya tetapi ditolaknya karena beliau lebih senang dan lebih merasa terpanggil untuk melayani umat Kristiani di pedesaan, untuk orang orang desa, untuk orang orang miskin.


Marah dan makian karena rasa kecewa yang mendalam adalah suatu hal yang wajar bagi kita manusia. Seorang balita pun bisa marah bila merasa kecewa.


Ketika media menayangkan berita mengenai seorang Bupati Kyai Haji melakukan korupsi atau seorang Gubernur berhijab dipenjarakan karena korupsi, saya melihat banyak sekali komentar marah dan memaki bukan hanya datang dari umat Non-Muslim tetapi juga dari kalangan Muslim sendiri.


Saya juga membaca beberapa komentar terhadap postingan saya yang secara intinya bilang "ternyata bukan hanya muslim yang berbuat begitu (perbuatan buruk) tetapi orang Kristen juga melakukannya".


Agama mengajarkan kebaikan tetapi manusia seringkali menyimpangkan ajaran agamanya demi kepentingan pribadi atau golongannya.


Sebagai seorang beragama memang tidak baik bagi kita untuk menghakimi karena diri kitapun bukanlah orang suci, tetapi tidak salah bagi kita untuk menyuarakan kebenaran.


Bila kita mengaku sebagai pengikut Kristus tetapi selalu menutupi kesalahan dan kebobrokan dalam tubuh kelompok kita sendiri, bagaimana mungkin kita dapat meneladani ajaran Yesus Kristus kepada orang lain dengan benar ??


Janganlah bertepuk dada bangga menjadi seorang Kristiani bila hidup kita masih penuh dengan kemunafikan dan kepalsuan.


Seorang sahabat Muslim berkata: "Kebenaran tidak dikenali dari manusia. Kenalilah kebenaran itu sendiri pastilah engkau akan mengenal siapakah yang berada di pihak yang benar" (Sayyidina Ali bin Abi Thalib).



Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Saturday, January 9, 2016

MENGENANG SOSOK NJOO KIEM BIE



Ketika mendengar nama Rudy Hartono, kita akan langsung mengingatnya sebagai seorang Maestro Bulutangkis pengharum nama Indonesia di mata dunia. Mungkin tidak banyak di antara kita yang mengetahui sosok pelatih di balik kesuksesan Rudy Hartono untuk menjuarai tunggal putra 8 kali Piala All England. Sosok pelatih tersebut adalah seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan watak keras dan penuh kedisiplinan.
Beliau adalah NJOO KIEM BIE.

Semasa hidupnya Opa Kiem Bie, demikian kami memanggil beliau, seakan tidak pernah bosan untuk terus berjuang membela nama Indonesia. Prestasi terbesar yang pernah dicapai oleh arek Suroboyo kelahiran tahun 1927 ini adalah berpasangan dengan Tan King Gwan merebut Piala Thomas untuk pertama kali di Singapore pada tahun 1958 dan kembali mempertahankannya pada tahun 1961 di Jakarta.

Di kala memasuki usia pensiun, beliau melatih untuk menelurkan bibit bibit pebulutangkis nasional. Dari kerja kerasnya itu, Opa Kiem Bie juga berhasil membawa nama Alan Budikusuma ke puncak karir dengan meraih medali emas tunggal putra pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol.
Selama kariernya, Opa Kiem Bie telah menerima berbagai Piagam dan Penghargaan mulai dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer, hingga Presiden IBF Ron Palmer.

Meski sudah memasuki usia uzur beliau tetap mengabdikan dirinya sebagai pelatih bulutangkis dan Dewan Pakar PBSI Jawa Timur, hingga akhir hayatnya.
Opa Kiem Bie bukan hanya telah mengukir sejarah di hati bangsa Indonesia, beliau juga telah mematri cinta kasih yang begitu dalam kepada anak anak dan cucu cucunya.

Walaupun kini Opa Kiem Bie telah tiada namun banyak sekali kenangan yang telah kami lalui bersamanya dan tidak pernah dapat kami lupakan.

Kami semua selalu berdoa untuk (Alm) Opa Kiem Bie dan (Alm) Oma Sing Sioe Chen semoga tenang dan damai di sisi-NYA. Amin.

Mengenang 8 tahun berpulangnya Papa dan Opa kami tercinta, NJOO KIEM BIE ke rumah Bapa di Surga.


Salam sejahtera dan selamat berakhir pekan.
Raymond Liauw

PERLUKAH ADANYA FPI (Front Pembela Islam) ??


Siapa seh orang Indonesia yang tidak mengenal ormas garis keras yang satu ini. Bahkan sepak terjangnya banyak diketahui oleh negara negara tetangga termasuk Australia bahkan Amerika.
FPI adalah ormas yang dibentuk paska tumbangnya Orde Baru sebagai perwujudan "balas dendam" akibat rezim Suharto tidak mentolelir tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun.

Tujuan ormas ini adalah melawan kemaksiatan dengan cara yang lebih kita kenal dengan melakukan sweeping / penertiban. Namun seringkali berbuntut pengrusakan dan kekacauan.
Saya yakin banyak orang yang sudah muak dengan prilaku para anggota FPI yang sering menjurus ke anarkis, bukan cuma saat melakukan sweeping di bulan Ramadhan tetapi juga ketika mereka melakukan aksi demo menentang Gubernur Ahok yang dianggapnya tidak layak memimpin DKI karena Ahok adalah Tionghoa dan Non Muslim.

Saya bukanlah anggota maupun simpatisan FPI, tetapi saya melihat ada hal hal menarik yang sedikit atau bahkan tidak terlalu dipublikasikan oleh media tentang peran baik dari ormas ini. Dengan kata lain, saya melihat adanya pemberitaan media yang berat sebelah karena cenderung mendiskreditkan FPI.

Para anggota FPI telah banyak berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti mendirikan posko posko bantuan saat terjadi Tsunami Aceh, banjir Jakarta, bantuan untuk pengungsi Rohingya...... saya yakin masih ada lagi.

Untuk skala internasional, FPI juga telah mnyumbang milyard-an rupiah untuk rakyat Gaza, Palestina yang berarti mereka bukan hanya membantu saudara Muslim di sana tetapi juga membantu para pejuang Kristiani dan Yahudi Palestina melawan penindasan zionis tentara Israel.
Ketika reputasi Polri sedang terpuruk, tiba tiba mereka berhasil melacak dan menemukan sarang gembong teroris. Kalian bertepuk tangan menyanjung Polisi dan menyebut mereka sebagai pahlawan.

Hhmmm.......
Tidakkah kalian terlalu cepat hanya melihat hasil akhir ??
Apakah kalian tidak berpikir, dalam suatu penyelidikan memasuki wilayah preman juga sebaiknya menggunakan preman ?? dan bukan menggunakan seragam perlente.
Tidakah kalian memperhitungkan kontribusi ormas garis keras seperti FPI dalam mengungkap suatu kasus teroris di dalam negeri ??
Hal ini tidak pernah diberitakan / diekspose oleh media massa. Apalagi menyebut FPI sebagai pahlawan ketika berhasil melacak dan menyusup ke sarang persembunyian teroris.
Yang kita tau hanyalah berita pagi berjudul "Sarang Penyamun Berhasil Digrebek, 3 Penyamun Tewas".

Bila anda berpikir bahwa saya meremehkan kemampuan Polisi untuk mengungkap kasus teror tersebut, anda salah.
Sebaliknya, menurut saya justru itu adalah suatu cara yang cerdik menanggapi buah matang di bawah sedangkan orang lain yang memanjat pohonnya.
 Namun suatu hal yang pasti adalah bukan lagi rahasia bahwa FPI didanai oleh Polri dan BIN sebagaimana Yahya Assegaf seorang senior anggota BIN dalam suatu wawancara pernah menyatakan bahwa FPI sangat dibutuhkan sebagai "attack dog".

Janganlah heran bila banyak prilaku para angota FPI yang nyata nyata melanggar hukum tetapi seolah olah didiamkan atau mungkin mendapat "restu" dari pihak penegak hukum. Justru itulah pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh "pelatih" agar persepsi orang terhadap FPI adalah brutal anarkis bertameng agama.
 Sebelum kalian menjawab pertanyaan apakah FPI dibutuhkan oleh rakyat Indonesia, maka jawablah dulu pertanyaan Masihkan Polri dan BIN membutuhkan FPI di lapangan sebagai "anjing pelacak dan penyerang" ??

Dengan mengibaratkan FPI adalah
Sekelompok anjing liar yang diadopsi, diberi makan dan dilatih menjadi serigala untuk membantu tugas negara selama belasan tahun.
Si Pelatih dan Pemelihara FPI memang sengaja membuat buruk wajah FPI ternyata berhasil membuat kebanyakan orang membenci FPI. Semakin buruk wajah FPI maka semakin berhasil si Pelatih dan Pemelihara.

Bagaimanapun pembubaran ormas yang satu ini memerlukan konsolidasi dengan pihak terkait yang membutuhkannya dan mungkin cara "pelatihan" dapat dirubah agar tidak terlalu terkesan anarkis. Misalnya FPI diminta untuk bekerja sama dengan banser NU atau membantu Ahok membersihkan sungai / jalanan atau apapun kegiatan yang menimbulkan rasa simpati masyarakat kepada mereka. Kegiatan simpati tersebut harus dilakukan terus menerus, bukan cuma sekali dua kali, tetapi dijadikan kegiatan rutin.

Dari lubuk hati yang terdalam, saya turut berduka cita atas berpulangnya Habib Selon kepada Sang Pencipta.
Semoga amal ibadah beliau diterima Allah.
Kepada keluarga, saudara dan kerabat yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan.
Hanya kepada-NYA kita semua akan kembali. Aamiin.


Salam damai dan sejahtera.

TAMPARAN KEPADA PARA INTOLERANT DAN DUNIA


Seminggu sebelum hari raya Natal, kita disuguhi sebuah kabar gembira dimana Miss Indonesia, Maria Harfanti berhasil meraih juara ke-3 Miss World 2015 di Sanya, China yang diikuti oleh 114 kontestan dari berbagai negara. Suatu prestasi yang sangat mengagumkan.

Ketika namanya disebut sebagai pemenang ke-3 pada ajang kompetisi dunia ini, Maria dengan tawanya yang ceria melangkah anggun sambil membuat tanda salib sebagai simbol puji syukur dan kemenangan seorang Katholik.

Secara pribadi dan sebagai seorang Katholik, saya melihat ada pesan yang disampaikan oleh Miss Indonesia tersebut bukan cuma untuk rakyat Indonesia tetapi juga untuk masyarakat dunia.
Sudah tentu sebagai wakil dari Indonesia, saya dapat bayangkan bagaimana pribadi Maria bangga sekali menjadi seorang wanita yang lahir dan dibesarkan di Indonesia, walaupun dia penganut agama minoritas Katholik. Untuk menjadi seorang popular, Maria tidak menjual keimanannya, seperti yang banyak orang lakukan demi harta, jabatan dan ketenaran. Hal ini mengingatkan saya kepada sosok Ahok yang diminta untuk mengubah keimanannya menjadi seorang muslim oleh Adhyaksa Dault supaya Ahok kembali terpilih menjadi Gubernur DKI, tetapi permintaan tersebut ditolak oleh Ahok.

Untuk apa berpura pura menjadi seorang muslim bila bertujuan untuk memperoleh kemewahan duniawi ??
Manusia dapat dibohongi dan dibodohi, tetapi Allah dapat melihat bersih atau kotornya isi hati kita. Bukankah sudah banyak pejabat negara yang menjual keimanannya berpura pura memperoleh hidayah tetapi akhirnya terbukti keburukannya, seperti pelaku utama sinetron Papa Minta Saham.
Saya percaya bahwa hidayah adalah milik Allah, jadi hidayah bukan untuk dimain mainkan apalagi dipaksakan hanya untuk mencapai kepuasan duniawi.

Saya yakin puluhan juta pasang mata yang menyaksikan acara penobatan pemenang Miss World 2015 tertegun melongo melihat Maria Harfanti dari Indonesia tampil maju dengan tanda salibnya.
Di antara mereka mungkin berkata “Am I seeing what I'm seeing ??” atau mungkin sambil makan popcorn mereka juga saling bertanya “Is she Indonesian ?? I thought Indonesia is muslim country”.
Maria Harfanti telah “menampar” masyarakat negara barat yang selama ini selalu mencap Indonesia sebagai negara muslim yang para intolerant-nya sering melakukan tindakan anarki / kekerasan terhadap kaum minoritas.

Maria telah membuktikan dan menunjukan bahwa dia bangga sebagai orang Indonesia beragama minoritas Katholik.
Maria juga telah membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa rakyat Indonesia tidaklah seperti yang mereka pikirkan. Apalagi mereka yang tinggal di negara negara yang selama ini pemerintahnya selalu mengeluarkan travel warning to Indonesia.

Belum lagi hilang dibicarakan orang, seminggu kemudian dunia maya dan media Indonesia pun dibuat geger dengan semakin banyaknya umat Muslim yang secara terang terangan tanpa malu tanpa sungkan tanpa takut mengucapkan Selamat Natal kepada umat Kristiani. Bahkan sekelompok umat muslim turut menghadiri perayaan Natal di gedung gereja, walaupun masih ada sebagian intoleran yang meng-haram-kan mengucapkan Selamat Natal dengan berbagai alasan.

Yang lucunya, ada sebagian intoleran yang mengancam Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk tidak masuk ke gedung gereja untuk mengucapkan Selamat Natal. Namun, ancaman tersebut dianggap hanya angin lalu oleh orang nomor satu di Kota Kembang itu yang tetap hadir di gereja bersama umat Kristiani.

Pihak asing yang tidak suka dengan ketentraman dan yang ingin mengobok obok kerukunan agama di Indonesia harus bekerja lebih keras dan berpikir berulang kali. Paling tidak, mereka akan bekerja sama dengan para intoleran lokal yang kini hanyalah sekelompok nyamuk di selokan yang lari terbirit birit ketika mencium asap racun anti serangga.

Kami umat Kristiani benar benar merasakan begitu indahnya jalinan persaudaraan antar umat beragama di Indonesia.

Natal bukanlah sebuah pesta hura hura dengan berbagai atribut pohon cemara, sinterklas, boneka, salju, apalagi bermabuk mabukan dan pesta sex.
Arti Natal yang sebenarnya adalah bentuk sebuah kesederhanaan dan cinta kasih yang mampu untuk tetap hidup di tengah tengah ketidakadilan dan penindasan.
Spirit Natal yang sesungguhnya tidak hanya dirayakan setiap tahun sekali, melainkan harus ada di hati kita setiap hari dan setiap saat.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

KETIKA NATAL TIDAK DIANGGAP HARAM


Almarhum Yasser Arafat adalah seorang tokoh pemimpin PLO yang penuh karisma bukan hanya karena perjuangannya untuk mencapai Palestina merdeka tetapi juga perannya dalam mempersatukan umat Muslim, Kristiani dan Yahudi di Palestina.
Beliau telah menunjukan pribadinya sebagai seorang Muslim yang rendah hati dan penuh cinta kasih terhadap sesama.
Setiap tahun beliau bersama istrinya yang bernama Suha seorang wanita Nasrani selalu menghadiri upacara perayaan Natal di gereja.
Beliau tidak pernah merasa haram untuk mengucapkan selamat Natal bahkan mengikuti misa gereja di hari Natal.
Salud untukmu Mr. Arafat. Semoga arwah anda tenang di Surga. Aamiin.

Selamat pagi dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

MENYAMBUT TERANG


mendung belum berlalu
rintik hujan terus mengguyur
desah pertempuran
napas pembantaian
mayat hangat masih memuat berita pagi
iblis sorak bernyanyi
meratap jerit tangis wanita dan bayi

mereka selalu menyuruh sabar
terlalu banyak kata berbasa basi
aku tau harus sabar dan akupun juga sedang menanti
entah kapan derita dunia berakhir
asaku bergayut di ujung jari
imanku menanti Raja Damai turun ke bumi


SELAMAT HARI NATAL 2015.
KASIH-NYA TIADA AKHIR.