Thursday, March 22, 2018

PENGAMPUNAN KRISTUS



“Salibkan dia…. Salibkan dia…. Salibkan dia….” demikianlah mereka berteriak teriak meminta Pilatus untuk menjatuhkan hukuman kepada Yesus. Mereka mengadili seolah mereka adalah manusia paling benar tanpa dosa dan merekapun menghukum-Nya walau tidak ada satupun kesalahan yang mereka temukan pada diri-Nya.

Beberapa tahun lalu, terjadi sebuah peristiwa menyedihkan dimana seorang Ibu Elizabeth harus kehilangan putrinya (Ade Sara Angelina) yang dibunuh secara sadis oleh kedua teman semasa SMA putri tunggalnya tersebut. Setelah melalui proses pengadilan, kedua pembunuh Sara dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh PN Jakarta Pusat. Tetapi, oleh karena kedua pelaku tidak puas dengan keputusan PN tersebut merekapun mengajukan kasasi ke tingkat MA. Bukannya hukuman diperingan tapi hukuman untuk mereka berdua dirubah dari 20 tahun penjara menjadi hukuman penjara seumur hidup.
Pertanyaannya, apakah dengan dihukumnya kedua pelaku seumur hidup penjara akan mengembalikan nyawa korban ?? Tidak.

Ada satu hal yang menarik dan menyentuh hati kita dalam peristiwa ini.
Korban adalah seorang putri tunggal dari sebuah keluarga sederhana. Betapa pilu hati seorang ibu yang harus kehilangan putri tunggalnya yang menjadi korban pembunuhan berencana oleh teman temannya sendiri. Ketika kedua pelaku masih dalam proses pengadilan, ibu korban telah memaafkan kedua pelaku karena beliau yakin bahwa kedua pelaku adalah orang orang baik, hanya saat itu mereka tidak bisa menguasai sisi jahat dari diri mereka. Beliau juga menyerahkan segala perkara kepada pihak berwenang dan apapun keputusan yang diambil oleh pihak pengadilan akan diterimanya.

Di sini kita dapat melihat bagaimana tulusnya sebuah pengampunan yang diberikan oleh si ibu korban kepada kedua pelaku. Sedangkan di sisi lain, kedua pelaku justru malah tidak puas dengan keputusan pertama oleh PN sehingga merekapun naik banding ke tingkat MA.

Jujur saya katakan, saat saya menulis artikel ini berulang kali saya terhenti bukan karena saya mencari kata atau kalimat tetapi saya berdoa agar Tuhan menjauhi keluarga saya dari cobaan seperti yang dialami oleh keluarga korban. Sayapun tidak tau apakah saya akan sanggup menanggung beban dan mampu tabah seperti Ibu Elizabeth.
Pengampunan yang diberikan oleh Ibu Elizabeth kepada kedua pelaku pembunuh putri tunggalnya adalah pengampunan seorang Kristiani yang sungguh meneladani apa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada Injil Lukas dikisahkan ada 2 orang penjahat yang turut disalibkan bersama Yesus di Bukit Golgota. Salah satu dari penjahat itu menghujat-Nya sedangkan penjahat lainnya menyatakan penyerahan akan dirinya kepada Yesus.
Lukas 23:42 - Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja".
Lukas 23:43 - Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus".

Saudaraku terkasih di dalam Kristus, sungguh banyak sekali dosa yang telah saya perbuat walaupun telah berulang kali saya memohon ampunan-Nya. Namun, saya tidak pernah meragukan bahwa Yesus Kristus adalah Roh Allah yang menjadi manusia di bumi manusia ini, dan saya yakin kelak akan tinggal bersama-Nya di dalam Firdaus.

Bagaimana dengan anda ?


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

MIMPI DUNIA ISLAM BERSATU



Setiap kali membaca berita atau seruan agar umat Muslim bersatu melawan Israel maupun US dan sekutunya, saya cuma bisa nyengir karena sepertinya hal itu amat terlampau sulit terwujud, bahkan tidak akan pernah terwujud.

Di Timur Tengah, tidak semua negara Islam mendukung Palestina sepenuhnya / seutuhnya dalam arti banyak negara Islam yang terlihat mendukung Palestina sedangkan di balik layar mereka malah berpelukan dengan Israel, US dan sekutunya.

Jangan anda menutup mata. Lihatlah sejarah sejak Nabi Muhammad kembali kepada Sang Pencipta, dunia Islam dikacaukan oleh perebutan kekuasaan untuk menjadi Khilafah. Bahkan cucu kesayangan Nabi dibantai oleh mereka yang mengaku ngaku sebagai kaum Muslim.
Lihat juga peperangan perebutan wilayah oleh Jordania dan Mesir, lalu perang Irak vs Iran dan kini ISIS yang ingin mendirikan dunia Khilafah.

Anda bisa bilang semua peperangan di Tim Teng karena ulah adu domba Israel dan USA. Tapi anda lupa (atau pura pura tutup mata) menyebut Arab Saudi, Qatar, Kuwait juga turut terlibat dalam mendukung salah satu pihak. Bukankah mereka adalah negara negara Islam ??
Lagipula, koq’ bego banget seh bisa gampang diadu domba ??

Aahhh.... sudahlah tidak perlu jauh jauh ke Tim Teng. Lihat saja di dalam negeri. Terhadap sesama Muslim saja mereka sering menghujat dan menghina.
Dulu Habib Rizieq melecehkan Gus Dur dengan menyebut Gus Dur itu buta mata dan buta hati. Beberapa hari lalu saya dikirimi video seorang Ulama di Aceh menghina KH Said Aqil Siradj dengan sebutan binatang haram jadah. Lalu, kemarin saya lihat lagi video Ustadz Somad menghina dan melecehkan Rois Syuriah PBNU.
Yang saya sebutkan ini hanya 3 tapi dalam kenyataannya ada banyak banget yang menyebutkan dirinya sebagai Ulama melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap Ulama lainnya.

Dengan situasi dunia Islam seperti ini (bukan cuma di Indonesia), apakah anda yakin seluruh umat Islam di dunia akan mampu bersatu ??

Mendingan kita lihat saja umat Muslim di Indonesia bisa bersatu atau tidak. Ada Sunni, Syiah, Ahmadiyah,.......
Ada suara nyeletuk marah “Salah luh, Ray !! Syiah dan Ahmadiyah itu bukan Islam, mereka aliran sesat Laknatullah !!”

Kalau masih ada umat Muslim yang pikirannya seperti ini, jangan harap dunia Islam bisa bersatu apalagi buat ngalahin Israel 😆😆😆 mimpi kaleeeeeee......


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

ADILKAH HIDUP INI ??



Kita sering mendengar atau membaca kisah seseorang yang dulunya hidup susah kemudian menjadi seorang Konglomerat. Kalau mereka diwawancarai untuk menceritakan kisah kesuksesan mereka pasti jawaban mereka adalah kerja keras, jangan boros, rajin berdoa, rajin berzakat fitrah, bla bla bla blaaaa..... seolah olah apa yang mereka miliki semua karena mereka telah berbuat benar di jalan Tuhan.

Saya yakin tidak ada satupun diantara mereka yang akan bilang bahwa kesuksesan dan kekayaan mereka berasal dari korupsi atau merampok atau jual obat bius atau hal lainnya yang bertentangan dengan hukum negara dan hukum agama, kecuali kalau sudah tertangkap dan dipidana.

Kemudian muncul protes di dalam pikiran kita “gue sudah kerja jujur, rajin sedekah dan rajin ibadah, tapi hidup gue segini gini aja cuma pas pasan”.
Kita juga sering berpikir kenapa kita tidak dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga pewaris tahta Kerajaan Saudi atau Kerajaan Inggris atau Keluarga Konglomerat.
Namun, satu hal yang paling sering kita abaikan adalah bahwa kita tidak pernah merasa puas dan tidak merasa bersyukur atas semua yang telah kita miliki.

Kita tidak pernah bilang bahwa kita beruntung karena kita bukanlah korban perang Syria. Kita tidak pernah mengatakan bahwa kita telah diberkati karena kita tidak hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan kitapun tidak pernah bersyukur karena kita bukanlah diantara mereka yang setiap saat dapat mati kelaparan.

Bila kita hanya mengikuti rasa ego dan tidak dapat mengendalikannya untuk memiliki semua yang kita inginkan, maka semakin kita mengejarnya akan semakin sulit bagi kita untuk membedakan mana pekerjaan Tuhan dan mana pekerjaan Setan.
Akhirnya muncul umpatan langsung dari mulut kita: “HIDUP INI TIDAK ADIL !!!”

Sahabatku terkasih di dalam Yesus Kristus, di masa Pra Paskah ini dimana masa kita berpuasa dan berpantang bukanlah sekedar menahan lapar atau menahan haus untuk menyakiti diri secara jasmani, tetapi lebih dari itu kitapun dituntut untuk lebih mampu mengendalikan rasa ego dari dalam diri dan dapat lebih mengasihi orang lain sebagaimana Allah mengasihi setiap ciptaan-NYA.

DIA tidak pernah melakukan kesalahan. DIA juga tidak pernah melakukan dosa.
Apakah DIA layak untuk dicambuk dan disalib ?? dan, masihkah kita akan bilang bahwa hidup ini tidak adil bagi kita ??

(Yesaya 53:5 “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur bilurnya kita menjadi sembuh”).


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

RUPIAH MELEMAH ?, SIAPA TAKUT !!



Pada awal bulan Maret ini, Rupiah sempat menyentuh level Rp.13.800 per USD.
Pihak BI menggunakan cadangan devisa untuk menahan lajunya melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD.

Kalau dibandingkan dengan anjloknya mata uang dari negara Rusia, Mexico apalagi Brazil sudah tentu Rupiah lebih baik, namun kita perlu juga membandingkannya dengan negara tetangga atau Jepang atau China.

Beberapa bulan lalu, saya memang pernah memposting artikel tentang menguatnya nilai Rupiah terhadap USD yang dalam artikel tersebut juga saya tekankan:
“Janganlah anda merasa senang bila saat itu Rupiah menguat karena hampir semua mata uang asing menguat terhadap USD. Itu memang strategy pemerintah Trump untuk mengatur neraca perdagangan US. Tetapi, bila Rupiah anjlok terhadap USD, justru itulah yang perlu anda pertanyakan”.

Saya ambil contoh, dari perbandingan Rupiah dengan 6 mata uang asing (Phillipine, Singapore, Malaysia, Jepang, China dan Euro) sejak tahun 2014, hanya Rupiah dan Phillipine Peso yang trendnya menunjukan pelemahan. Sedangkan 5 lainnya mengalami penguatan.
Perlukah anda panik hanya karena Rupiah melemah terhadap USD ??
Tidak Perlu lah.

Dengan menguatnya 1 USD menjadi Rp.13.800 saja anda sudah uring uringan dan memaki maki Pemerintahan Jokowi gara gara harga barang kemahalan apalagi kalau USD lompat jadi Rp.20.000.
Anda selalu berharap harga barang barang turun semurah murahnya tetapi anda tidak pernah memperhitungkan kemampuan daya beli anda terhadap barang barang tersebut.

Ketika terjadi krisis ekonomi di US tahun 2007-2010, banyak sekali toko pakaian men-discount dagangannya hingga 70%-80%, tetapi tetap saja tokonya sepi karena daya beli masyarakat US saat itu juga melemah. Akibatnya, banyak toko gulung tikar alias out of business.

Di zaman Orde Baru harga barang barang masih murah tetapi hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan daya beli untuk membeli barang barang tersebut. Dulu jumlah mobil sedikit karena rakyat tidak punya uang untuk beli mobil walaupun harganya murah.
Kini lihatlah kota kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan sudah kian macet dan semrawut karena semakin banyaknya mobil pribadi padahal harga mobil sekarang jauh lebih mahal dibanding zaman Presiden Suharto.
Kenapa ?? Karena daya beli rakyat Indonesia sekarang jauh lebih kuat dibanding saat zaman Orba.

Satu contoh pasti dan nyata adalah dulu harga bensin di Papua Rp100.000 / liter tidak ada yang protest. Kini harga bensin di Papua bisa sama dengan di Pulau Jawa hanya ada pada pemerintahan Presiden Jokowi. Hal ini menunjukan bahwa walaupun nilai tukar Rupiah melemah terhadap USD sejak 2014 tetapi Presiden Jokowi justru malah mampu meningkatkan kemampuan daya beli rakyatnya.

Perlu anda ketahui bahwa menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap USD tidak akan berarti bagi anda bila daya beli anda menjadi lemah.
Begitupun juga dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD tidak akan berarti bagi anda bila daya beli anda menguat.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

SUKA CITA ITU ADA PADA KITA



Kami dilahirkan dan dibesarkan bukan dari keluarga mampu. Sejak saya masih kecil dulu, ibu saya selalu memberi minum kepada mereka yang mengetuk pintu untuk meminta minum. Ternyata dalam usinya yang kini sudah mencapai 78 ini, ibu saya tetap melakukan kebiasaan itu kepada penjaja kue keliling bahkan kepada pemulung. Setiap hari ada sekitar 3-5 orang datang mengetuk pintu hanya untuk meminta sebotol air Aqua dingin, dan mereka adalah orang orang yan...g sama. Menjelang Idul Fitri mereka semua juga dapat “bonus” dari ibu saya.

Dulu sewaktu kecil saya pernah bertanya kenapa ibu saya selalu memberi mereka minum karena hal itu akan membuat mereka jadi kebiasaan meminta minta kepada keluarga kita.
Ibu saya cuma jawab singkat “tidak apa apa karena kita punya cukup air untuk kita minum”.

Ketika saya dewasa, sepulang kerja, dalam seminggu saya bisa beberapa kali mampir beli mie bakso urat. Turun dari angkot Mikrolet langsung ke warung bakso. Suatu hari saat sedang menunggu antrian beli bakso, seorang bapak tua meminta uang karena beliau belum makan sejak pagi dan saya kasih uang. Ternyata sejak saat itu tanpa saya sadari apa yang ibu saya lakukan juga saya lakukan. Setiap kali saya datang ke warung bakso, bapak tua sudah menanti saya di depan warung. Sayapun sudah mempersiapkan uang untuk beliau.

Seorang tukang parkir pernah bertanya kenapa saya selalu memberi uang kepada si bapak tua dan apakah saya tidak merasa risih setiap mampir ke warung bakso selalu dimintai uang oleh si pengemis itu. Saya masih ingat jawaban saya saat itu “tidak apa apa, kebenaran saya ada uang lebih”.
Terkadang kalau lagi melamun, saya suka mikir apa pak tua itu masih ada ??
Teman saya bilang warung baksonya sudah sejak puluhan tahun lalu dibongkar dan tidak ada lagi.

Parcaya atau tidak, kebiasaan itupun kini menurun kepada Leonard, anak sulung saya yang masih berusia 10 th.
Setiap menjelang Natal, Leonard selalu mengajak saya untuk mampir ke Supermarket dekat rumah kami di Texas karena di depan pintu masuk biasanya ada orang meminta sumbangan. Orang tersebut mengucapkan “Merry Christmas” sambil menyodorkan baskom plastik ke setiap orang yang lewat.
Saya yakin setiap kali Leonard memasukan uang ke baskom plastik tersebut, ada rasa suka cita yang Leonard rasakan yang tak dapat diungkapkan olehnya, sama seperti rasa suka cita yang ibu saya miliki setiap kali memberi sebotol air Aqua kepada mereka yang meminta, dan juga rasa suka cita yang saya rasakan setiap kali saya memberi uang kepada pak pengemis tua di warung bakso.

Berbahagialah kita yang dilahirkan dan dibesarkan bukan dari keluarga mampu / kaya, tetapi kita mampu untuk memberi.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

KUDA HITAM ITU TELAH MUNCUL



Bagi kita yang lahir sebelum tahun 1975 akan merasakan bagaimana rezim Soeharto berkuasa. Kita juga dapat merasakan bagaimana besarnya pengaruh nama “Keluarga Cendana” dalam menguasai segala bidang usaha di Indonesia.

Dalam film God Father kita mengenal istilah “An Offer You Can’t Refuse”, anda menentang berarti anda mati. Demikianlah bila anda berurusan dengan “Keluarga Cendana” pada zaman orde baru.
Saya ingin bertanya, berapa banyak diantara kalian yang membenci anggota Keluarga Cendana ?? dan berapa banyak dari kalian yang membenci mereka karena kalian merasa iri terhadap kebebasan mereka menggunakan kekuasaan dan pengaruh Presiden Soeharto untuk menumpuk kekayaan mereka.

Janganlah kita munafik.
Saya pribadi akan katakan jujur, seandainya ayah saya adalah seorang Presiden RI yang berkuasa selama puluhan tahun, dan saya dibesarkan di lingkungan Istana negara maka saya pun akan memanfaatkan kekuasaan dan jabatan ayah saya sebagai Presiden RI untuk memperlancar bisnis dan menumpuk harta kekayaan saya.

Kalian suka atau tidak suka, tapi minimal saya berkata jujur. Ada bagusnya juga saya terlahir dan dibesarkan bukan dari keluarga pejabat maupun dari keluarga konglomerat.
Jadi, dengan kata lain saya mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh putra putri bahkan cucu cucu Presiden Soeharto dengan memanfaatkan jabatan Soeharto untuk memperlancar bisnis dan menumpuk kekayaan pribadi adalah suatu hal yang normal karena sifat ego manusia seringkali bertentangan dengan sifat moral positive manusia tersebut.

Kalau saja Tommy Suharto tidak membunuh Hakim Agung maka dia tidak akan pernah menjadi residivis melainkan akan hidup nyaman seperti kakak dan adiknya sambil menikmati uang billions dollar-nya.

Sampai hari ini saya masih belum yakin Pak Prabowo akan kembali maju menjadi rival Pak Jokowi pada Pilpres 2019. Apalagi setelah resminya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Suharto menjadi Ketua Umum Partai Berkarya, membuat situasi dan peta politik di Indonesia akan membuat kompetisi semakin panas.

Saya tidak yakin Pak Prabowo akan kembali menggelontorkan uang trilyunan rupiah hanya untuk mengkampanyekan dirinya menjadi CaPres (sudah merasakan beberapa kali gagal). Tetapi saya justru melihat Pak Prabowo mungkin akan “mendonasikan” uang ratusan milyard rupiah untuk mengusung mantan adik iparnya - Tommy Suharto melawan Pak Jokowi. Di samping itu saya juga perkirakan masih ada banyak warga desa yang masih loyal kepada Almarhum Presiden Soeharto yang akan siap menjadi pendukung “Keluarga Cendana”.

Seandainya perkiraan saya ini benar dan Tommy Suharto maju menjadi CaPres, akankah partai partai politik berbasis agama tetap mendukung Pak Jokowi ?? (saya meragukannya)
Lalu bagaimana dengan MUI, apakah akan bersikap netral ?? (tidak condong ke Jokowi maupun Tommy).
Perlu kita ingat bahwa pada awalnya MUI dibentuk tahun 1975 (oleh Soeharto) salah satu alasannya adalah untuk membendung PKI.
Sedangkan issu PKI bangkit sudah muncul sejak kampanye Pilpres 2014 dimana Pak Jokowi sudah difitnah sebagai antek PKI dan baru baru ini malah seorang Purnawirawan menuduh (fitnah tanpa bukti) Parpol dimana Pak Jokowi bernaung yaitu PDIP banyak menampung antek PKI.

Sepertinya tiada cara lain bagi Pak Jokowi untuk memenangi pertarungan Pilpres 2019 yaitu selain terus mencoba merangkul partai Non-Agama (termasuk Partai Demokrat), beliau juga harus terus menempel NU seerat eratnya.
Bila Pak Jokowi lengah melepas atau dilepas NU, maka janganlah terlalu berharap untuk meraih 2 periode.

Salah satu keunggulan Pak Jokowi adalah tidak ada satupun anak anaknya termasuk Ibu Iriana yang memanfaatkan jabatan dan kekuasaan Pak Jokowi sebagai Presiden RI.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

SEPUCUK SURAT UNTUK PENDETA SAIFUDDIN IBRAHIM

SEPUCUK SURAT UNTUK PENDETA SAIFUDDIN IBRAHIM
(saat ini Pak Saifuddin berada di penjara untuk mengikuti proses Pengadilan)

Salam Sejahtera Bapak Pendeta Saifuddin.

Seorang muslim radikal bernama Anjem Choudary dijatuhi hukuman penjara 5 ½ tahun di Inggris karena mendukung teroris ISIS. Dalam setiap ceramahnya Choudary menghasut orang lain agar menerima ideology yang menurut pemahamannya dari ajaran Quran untuk melakukan jihad untuk menegakan Khilafah. Ratusan anak muda di Inggris terpengaruh dengan kotbah Choudary, kemudian bergabung dengan kelompok ISIS.
Hasutan sebuah ideology barbar dimana “jihad” yang mereka artikan sebagai kata untuk menegakan dan membela Islam sebagai agama Allah walaupun mereka harus melakukan pembunuhan terhadap mereka yang berbeda keyakinan.
Kata “jihad” yang diartikan oleh kelompok ISIS ternyata sudah merambah ke sebagian rakyat Indonesia walaupun belum sebarbar kelompok ISIS. Mereka adalah kaum intolerant yang dengan sengaja menutup paksa tempat ibadah, mengusir umat yang sedang berdoa bersama, dan merusak bangunan ibadah orang lain yang tidak seiman dengan mereka. Bahkan dengan berani dan lantangnya mereka juga berikrar untuk menegakan Khilafah di Bumi Pertiwi.
Organisasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) memang sudah dibubarkan oleh Presiden Jokowi, tetapi apakah ada para pemimpinnya dan para penyandang dananya ditangkap dan diadili lalu dijatuhi hukuman penjara karena telah makar untuk menggantikan dasar negara Pancasila dan UUD’45 menjadi system pemerintahan Khilafah ??

Hukum di Indonesia “terkesan” tiada ampun bagi penista agama.
Ketika bapak bersuara lantang menyebarkan injil dengan cara vulgar dan terkesan tidak menghormati keimanan orang lain, saya yakin bapak pun telah siap untuk menerima segala konsekuensinya termasuk dipidanakan hingga dipenjara. Kasus bapak ini sungguh menarik perhatian saya.

Bapak adalah seorang yang berganti keimanan dari seorang Muslim menjadi seorang Kristiani. Kemudian dengan pengetahuan mengenai agama Islam yang bapak miliki bapak melakukan ceramah ceramah secara vulgar yang dapat menyakiti perasaan umat Muslim di Indonesia. Bapak juga seringkali mendiskreditkan Nabi Muhammad dan ajaran agama Islam yang bapak anut sebelum bapak menjadi seorang pengikut Kristus.
Namun suatu hal yang pasti adalah bapak tidak pernah menghina dasar negara Pancasila & UUD’45. Bapak tidak pernah menghasut orang lain untuk mendirikan Negara Kristen Indonesia. Bapak tidak pernah menghasut orang lain untuk melakukan pengrusakan rumah ibadah orang lain. Bapak tidak pernah menghasut orang lain untuk mengusir umat lain yang sedang beribadah baik di rumah ibadah maupun di komplek perumahan mereka. Bapak juga tidak pernah menghasut orang lain untuk melakukan kekerasan, penganiayaan apalagi pembunuhan terhadap kelompok umat lainnya.

Pak Saifuddin, apa yang bapak lakukan adalah tidak ada bedanya dengan yang dilakukan oleh sebagian mualaf di Indonesia. Para mualaf tersebut juga seringkali dengan lantang menghina dan menghujat ajaran agama yang mereka anut sebelum mereka menjadi seorang Muslim / Muslimah. Dengarlah apa yang mereka katakan mengenai ajaran agama mereka sebelum mereka memeluk Islam yang bisa kita tonton dengan bebas melalui Youtube. Bahkan seorang mualaf Ustadz Felix Siauw lebih vulgar secara terang terangan mendukung ditegakkannya ideology Khilafah di Indonesia walaupun ideology Khilafah jelas jelas bertentangan dengan ideology Pancasila dan UUD’45. Belum lagi hujatan hujatan dari para Ustadz garis keras lainnya mengenai ajaran Kristiani, termasuk ceramah Habib Rizieq Shihab yang melecehkan keimanan Kristiani dengan mempertanyakan siapa bidannya saat Yesus lahir. Juga pernyataan Eggy Sudjana yang menyebut “selain agama Islam bertentangan dengan Pancasila” padahal agama resmi yang diakui oleh pemerintah Indonesia bukan hanya Islam.
Apakah ada diantara mereka yang diciduk ?
Apakah ada diantara mereka yang diciduk, lalu diadili ??
Apakah ada diantara mereka tersebut yang diciduk, diadili kemudian dijebloskan ke penjara karena mereka telah menghina dan melecehkan agama lain seperti tuduhan yang bapak hadapi sekarang ini ???
Tidak ada, Pak. Tidak ada.
Mereka masih bebas dengan lantang berceramah sesuka hati mereka menghina dan menginjak injak keimanan umat Kristiani yang meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang bersekutu dengan Roh Kudus dalam pengertian Tritunggal Maha Kudus.
Itulah sebuah kenyataan yang ada di Indonesia dan kita tidak perlu munafik untuk menutup nutupinya, walaupun masih terdapat banyak umat Muslim yang toleran terhadap kaum minoritas.

Lihatlah kelompok Muslim Cyber Army (MCA) dengan membawa bawa kata “Muslim” yang seolah olah mewakili umat Muslim, mereka secara sadar dan sengaja menyebarkan berita berita kebohongan, hoax, dan fitnah untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi. Para adminnya memang sudah ditangkapi, tetapi apakah alasan penangkapan terhadap mereka tersebut adalah karena mereka dianggap sebagai penghinaan umat Muslim dan pelecehan terhadap Islam ??
Tidak, Pak. Mereka ditangkap karena melanggar UU IT tentang penyebaran berita Hoax.

Pak Saifuddin, ketika bapak ditangkap bulan Desember 2017 lalu, mereka bersorak kegirangan bahkan di medsos ada yang meneriakan takbir Allahu Akbar Allahu Akbar. Mereka berpikir bahwa mereka adalah pemenang dan Allah telah mengabulkan doa mereka sehingga bapak masuk penjara. Namun, mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya mata mereka terlalu buta untuk melihat, telinga mereka terlalu tuli untuk mendengar, pikiran mereka terlalu kotor untuk berpikir, dan hati mereka terlalu hitam untuk merasa.

Selama bapak di dalam penjara, bapak memang tidak dapat lagi berkotbah di gereja gereja, tetapi saya melihat justru itulah yang diinginkan oleh DIA yang mengutus bapak !!
Bila saja saya memiliki kesempatan untuk bertemu bertatap muka dengan bapak, ingin sekali saya menyalami dan mengucapkan selamat kepada bapak karena bapak telah mendapat tugas baru yang lebih mulia untuk menemukan kembali domba domba-NYA yang tersesat yang kini sedang berada di dalam penjara.
Tuhan menginginkan bapak untuk menyirami dan menyejukan setiap hati mereka di dalam penjara agar kelak mereka tidak lagi menjadi penipu, tidak lagi menjadi pemerkosa, tidak lagi menjadi pencuri, tidak lagi menjadi pembegal, tidak lagi menjadi perampok, tidak lagi menjadi penjahat, tidak lagi menjadi penganiaya, tidak lagi menjadi pembunuh, dan tidak lagi melupakan Kasih-NYA yang nyata dan sempurna.

Kasih Tuhan kita Yesus Kristus begitu sempurna untuk kita semua.

Setidaknya saya salud dengan bapak yang tetap mengikuti jalannya proses hukum sesuai dengan UU Penistaan Agama yang berlaku di Indonesia. Bapak secara jujur dan tidak menyangkal apa yang telah bapak lakukan, dan bapak juga berani menghadapinya tanpa melarikan diri ke luar negeri. Semboyan “Semua orang sama di hadapan hukum” itulah yang biasa mereka katakan. Mungkin kasus bapak ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran oleh semua Pastor/Romo, Pendeta dan para Pengkotbah lainnya di Indonesia.

Pak Saifuddin yang saya hormati, semoga bapak selalu diberikan kekuatan, kesehatan dan umur panjang untuk terus mampu memikul Salib-NYA dan bekerja di Ladang-NYA.
Terima kasih juga atas waktu yang telah bapak luangkan untuk membaca surat saya yang panjang ini.

Yohanes 16:2: “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah”


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.