Tuesday, December 27, 2016

DIAM BESI KARAT



Seringkali Paus Fransiskus mengkritik kebijakan luar negeri US dan Israel dalam hal penanganan konflik di Timur Tengah.
Beliau mengkritik Obamacare yang merugikan banyak warga di Amerika.
Beliau juga bahkan secara terang terangan menentang rencana Presiden terpilih Donald Trump yang tidak mau menampung pengungsi korban perang Irak dan Syria di Amerika.


Kritikan dan pernyataan menentang yang dilontarkan oleh Paus Fransiskus karena beliau melihat terdapat ketidakadilan dari para pemimpin dunia tersebut.

Pepatah jadul mengatakan Diam adalah Emas. Namun, dalam kehidupan nyata terkadang Diam bukan lagi Emas melainkan berubah menjadi Besi Karat.

Diamnya orang baik tidak selalu merupakan perbuatan baik melainkan juga sedang membangun Kerajaan Iblis untuk menghancurkan orang orang baik lainnya.

Terkadang ada juga orang orang baik yang mati justru bukan karena kebaikannya tetapi karena kedunguannya, lalu kedunguannya itupun kelak menjadi penyebab orang orang baik lainnya juga ikut mati.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

PAHITNYA IMAN DALAM MANISNYA AGAMA



Sebelum seseorang menjadi Katholik, dia diharuskan mengikuti katekisasi (belajar agama Katholik) selama 1 tahun. Lalu, bila dia sudah dipermandikan menjadi seorang Katholik apakah dia pasti akan terus menjadi seorang Katholik ?? Belum Pasti.
Lihatlah betapa banyak orang Katholik bahkan biarawan / biarawati melepas keimanan Katholiknya dan pindah memeluk agama lain.


Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah : "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah".


Jujur saya katakan, hal ini bukan pertama kalinya saya secara pribadi mengucapkan kedua kalimat Syahadat di atas, bahkan sejak saya masih tinggal di Indonesia pun saya sudah sering mengucapkannya. Jawaban sangat mudah adalah karena tepat di depan rumah saya selama puluhan tahun ada masjid dan lantunan azan pun sampai hari ini saya hafal di luar kepala.
Lalu, apakah saya secara automatis murtad Katholik dan automatis menjadi mualaf ??
Buktinya sampai sekarang keimanan saya masih Katholik.


Dalam kenyataannya masih banyak orang dengan sadar atau tanpa sadar terlalu memandang rendah dan menganggap mudah untuk menjadi seorang Katholik maupun menjadi seorang Muslim.
Dipikirnya, cuma ikut kursus 1 tahun lalu menjadi Katholik. Atau, cuma dengan mengucapkan 2 kalimat Syahadat langsung menjadi mualaf.

 
Kalau kita mau jujur bicara, banyak orang Katholik yang jalan hidupnya masih jauh dari Keimanan Katholik dan jauh dari apa yang harus diteladaninya dari Yesus Kristus.
Begitupun juga banyak orang Muslim yang prilakunya masih jauh dari Islam Rahmatan Lilalamin. Jangankan puasa di bulan Ramadhan, sholat lima waktupun seringkali bolong bolong.


Yang membuat aneh dan lucu adalah ketika mereka menghujat keimanan orang lain yang berbeda padahal mereka buta akan keimanan orang lain.
Apalagi, ketika mereka juga mencaci maki bahkan meng-kafirkan orang yang juga seiman dengan mereka hanya karena orang tersebut meneladani perbuatan Nabi-nya untuk rendah hati dan menghormati pemeluk agama lain.


Sangatlah mudah bagi seseorang memeluk suatu agama tetapi sangatlah tidak mudah bagi orang tersebut untuk mampu memberikan rahmat kepada setiap orang lain terutama kepada mereka yang tidak seiman.


Pepatah orang Manado bilang "Si Tou Timou Tumou Tou" yang artinya: Manusia hidup untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Hormat dan salud saya untuk kalian sahabat Muslim yang sering kena bully justru oleh mereka yang mengaku Muslim, hanya karena kalian bersikap toleransi dan menjalankan perintah Nabi Muhammad untuk melindungi umat Kristiani sebagai kaum minoritas di Indonesia.
Hormat dan salud kepada kedua saudari saya Rina Adra dan Fv Lubis. Kiranya Kasih dan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan menyertai kalian berserta keluarga kalian. Aamiin.



Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Sunday, December 25, 2016

"KADO NATAL" UNTUK PUTIN



Penarikan pasukan Soviet dari Afganistan oleh Presiden Gorbachev dianggap sebagai kemenangan USA yang saat itu dipimpin oleh Presiden Ronald Reagan atas Soviet sekaligus untuk mengakhiri Perang Dingin (Cold War) antar kedua negara adikuasa. Kemudian krisis ekonomi berbuntut dengan "bubar"nya Uni Soviet dimana banyak negara melepaskan diri dari Rusia.

Pamor US dimata duniapun melonjak terutama di tanah Arab. Dulu saya berpikir sebagai "body guard" negara US dibayar oleh mereka yang mendapat perlindungan. Tetapi dalam kenyataannya malah US yang mengeluarkan dana untuk mereka.

Bukanlah sekali dua kali pada kampanyenya, Trump menyatakan akan men-stop jutaan dollar dana hibah untuk NATO, juga trilyunan dollar dana untuk pengamanan negara negara di Timur Tengah. Sebaliknya, Trump justru berharap USA seharusnya mendapat bayaran dari negara negara tersebut. Trump juga berharap dibayar oleh negara Jepang dan Jerman yang selama ini "dijaga" oleh tentara US.

Kemenangan Trump pada pilpres tidak terlepas dari bantuan Rusia melalui wikileak untuk menyerang rivalnya Hillary Clinton. Walaupun hal ini diakui oleh CIA namun masih dibantah oleh FBI.

Setelah Trump dilantik resmi menjadi Presiden USA pada bulan January 2017, "kerjasamanya" dengan Putin untuk "mengatur" Timur Tengah sudah diramalkan oleh para analis jauh jauh hari ketika Trump masih dalam perdebatan dengan calon presiden dari partai Repulican untuk memilih 1 orang calon maju ke final melawan calon dari Democrat.

Bila hal ini benar benar terjadi maka hubungan US dengan Uni Eropa akan kian memudar apalagi kini England bukan lagi anggota Uni Eropa.
Setelah puluhan tahun Uni Eropa dan US bergandeng tangan menghadapi Uni Soviet / Rusia, saya rasa sangatlah terlalu gegabah bagi Trump menghempaskan sebuah persahabatan.

Saya yakin banyak analis lainnya yang memilik pemikiran seperti saya termasuk Senator di Gedung Putih.

Turki yang selama ini selalu berusaha untuk diterima menjadi bagian dari Uni Eropa juga menjadi sekutu US.
Berita duka minggu lalu terjadi di Ankara dimana Duta Besar Rusia untuk Turki dibantai dihadapan para wartawan oleh seseorang yang sepertinya sedang berjihad.

Kejadian memilukan ini seakan akan sebuah "pesan khusus" akhir tahun kepada Presiden USA terpilih Donald Trump yang ingin merangkul Rusia dengan menjauhi para sekutu USA di Uni Eropa. Sekaligus merupakan "Kado Natal" untuk Putin.

Semoga kejadian tersebut tidak menjadi awal pemicu Perang Dunia III.

Perang tidak akan menciptakan kedamaian melainkan hanya akan menciptakan kehancuran di kedua belah pihak.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

KENAPA HARI NATAL JATUH PADA TANGGAL 25 DESEMBER



Tidak ada sumber yang dapat memastikan kapan tepatnya Kristus dilahirkan ke dunia.
Ada 2 peristiwa tertulis pada Alkitab yang menunjukan Kristus lahir bukan pada musim dingin.
Pertama: Sensus Penduduk
Menjelang kelahiran Kristus, Kaisar Augustus meminta agar semua penduduk didaftar di kotanya sendiri (Lukas 2:1-3), sehingga mereka harus melakukan perjalanan panjang seminggu atau lebih. (menunjukan bukan saat musim dingin).
Kedua: Kawanan Gembala
Di daerah itu (tempat Kristus lahir) terdapat para gembala yang tinggal di padang terbuka menjaga kawanan ternak pada waktu malam (Lukas 2:8). (para gembala biasanya melewatkan musim dingin dengan berdiam di kandang atau goa, bukan di padang terbuka).

Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, maka dosa itu akan tetap melekat sehingga membuat manusia tidak layak untuk berdiam di kerajaan-Nya.
Allah - Sang Pencipta mencintai ciptaan-Nya sehingga Dia pun mengutus para nabi-Nya untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat manusia. Namun, kejahatan yang diperbuat oleh manusia bukan lagi berkurang melainkan semakin menggila dan semakin brutal. Hingga Allah memutuskan untuk mengutus langsung Firman-Nya / Roh-Nya dalam wujud manusia Yesus Kristus untuk hadir di tengah tengah manusia.

Keimanan Kristiani meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Roh Allah yang tidak dapat dipisahkan dari Allah Sang Pencipta. Untuk itu umat Kristiani juga meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Roh Allah yang kita sembah.

Walaupun terdapat perbedaan pandangan antara umat Kristiani dengan umat Muslim mengenai siapa Yesus Kristus atau yang juga disebut Nabi Isa Al Masih, tetapi suatu hal yang pasti bahwa AlQuran mengakui dan menghormati Isa Al Masih sebagai seorang Nabi utusan Allah.
Surat Ali Imran 3:45 : ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).

Kembali pada topik semula, kenapa umat Kristiani merayakan hari kelahiran Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember yang bertepatan dengan perayaaan bangsa Romawi yang memperingati hari lahir Dewa Matahari.

Dalam Encyclopedia Americana, disebutkan bahwa sebelum Kristus turun ke dunia manusia kian jahat, penuh keangkuhan, kejam tanpa belas kasih terhadap sesama manusia.
Para pendosa pada zaman itu yang telah bertobat untuk kembali ke jalan Allah, menerima Cinta Kasih dan Kesederhanaan Yesus Kristus dalam dirinya juga dalam kehidupan sehari hari mereka. Mereka pun meninggalkan perbuatan perbuatan keji dan jahat mereka.
Untuk itulah para ahli Alkitabiah mempercayai bahwa tanggal kelahiran Kristus yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember tersebut agar lebih bermakna bagi orang orang yang sudah menjadi dan yang akan menjadi seorang Kristiani.

Bagaimanapun juga dan apapun keimanan yang kita miliki, kita semua telah diberi petunjuk bahwa begitu besar kasih Allah kepada dunia dan ciptaan-Nya sehingga Dia mengutus para Nabi-Nya dan Roh-Nya / Kalam-Nya ke dunia ini untuk menyelamatkan kita semua dari segala dosa agar kita kelak layak untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Sang Pencipta mencintai ciptaan-Nya tetapi membenci dosa dan kejahatan yang ciptaan-Nya perbuat.

Akhir kata, kami sekeluarga ingin mengucapkan SELAMAT HARI NATAL. Kiranya kasih Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai kita semua hingga kehidupan kekal. Amin.
Raymond Liauw & Keluarga.

Friday, December 16, 2016

TIONGHOA vs TIONGHOA




Kali ini saya mau sedikit kembali mengingatkan kita pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah (pernah saya tulis di artikel saya benerapa waktu lalu).


Dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan di Nusantara, para imigran Tiongkok pun mulai berdatangan, terutama untuk kepentingan perdagangan. Pada prasasti-prasasti dari Jawa orang Tionghoa disebut-sebut sebagai warga asing yang menetap di samping nama-nama sukubangsa dari Nusantara, daratan Asia Tenggara dan anakbenua India. Dalam suatu prasasti perunggu bertahun 860 dari Jawa Timur disebut suatu istilah, Juru Cina, yang berkait dengan jabatan pengurus orang-orang Tionghoa yang tinggal di sana. Beberapa motif relief di Candi Sewu diduga juga mendapat pengaruh dari motif-motif kain sutera Tiongkok.
Jumlah orang China yang datang ke Indonesia semakin besar karena desakan ekonomi di negaranya ketika sedang terjadi Revolusi di negeri China.

Kemampuan yang mereka bawa ke tanah Indonesia adalah berdagang. Untuk itupun mereka memulai usaha dagang dengan "menempel" penguasa atau penjajah saat itu agar usahanya lancar.


Dari ribuan orang China di Indonesia saat itu, banyak yang berbaur dengan mereka yang sudah sejak nenek moyangnya lahir dan besar di Indonesia (mereka menyebut dirinya sebagai Pribumi). Kemudian terjun ke kancah perjuangan kemerdekaan bersama sama para Pribumi mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Namun, sayangnya Orde Baru sepertinya ingin menghapus nama nama pahlawan Tionghoa dari buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
1. Soe Hok Gie
2. Laksamana Muda TNI John Lie Tjeng
3. Siauw Gwan Swie
4. Sie King Lien
5. Djiaw Kie Siong (di rumahnya naskah Proklamasi dipersiapkan dan ditulis)
6. Lie Eng Hok
7. Yap Tjwan Bing
dan masih banyak lagi, di samping nama nama pahlawan olah raga yang membawa harum nama Indonesia di mata dunia.


Yang banyak diberitakan setelah Indonesia merdeka adalah orang orang Tionghoa di Indonesia seakan menjadi penguasa perekonomian Indonesia di segala bidang, apalagi era konglomerat Lim Sioe Liong dan William Suryajaya.

Orang orang Tionghoa dianggap memiliki kesan kongkalikong dengan para koruptor. Mereka terkesan sombong dan penindas rakyat kecil. Merekapun terkesan memiliki kasta jauh lebih tinggi dibanding rakyat kecil bahkan jijik bergaul dengan orang miskin.

Sebagai akibatnya, kami yang juga keturunan Tionghoa yang justru dekat dengan rakyat kecil dan kamipun orang miskin, dianggap seperti mereka.

Untuk itu, janganlah heran kalau kami menyebut orang Tionghoa yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat koruptor demi kepentingan bisnis pribadi, dengan sebutan Cina Sialan atau Cina Pejajaran.


Para Cina Sialan ini sudah terlalu lama dimanja oleh para pejabat pemerintah koruptor untuk melicinkan bisnisnya. Peduli setan dengan rakyat miskin akan menjadi semakin miskin. Rakyat miskin akan menjadi semakin bodoh. Yang penting bisnis para Cina Sialan ini semakin berkembang dan membuatnya semakin kaya banyak harta.


Dihajarnya bisnis pelacuran, dan perdagangan obat bius di diskotik oleh Ahok membuat mereka marah dan berontak. Namun apa daya mereka, Presiden RI saat ini Pak Jokowi bukanlah Suharto, Pak Jokowi bukan juga SBY. Hanya pada era Jokowi dan Ahok inilah koruptor meradang kering, begitupun para Cina Sialan kini kelojotan tapi mereka tidak berani terang terangan menentang Jokowi melainkan yang diserang adalah Ahok karena sesama Tionghoa.


Ketika zaman SBY yang banyak menterinya pelaku koruptor, apakah orang macam Lius Sungkharisma pernah berdemo untuk menurunkan SBY ?? TIDAK.
Saat zaman Fauzi Bowo, apakah orang macam Lius Sungkharisma juga berdemo untuk melengserkan Fauzi Bowo ?? TIDAK.


Sejak zaman penjajahan dan sampai kapanpun Cina Sialan / Pejajaran akan tetap berperan sebagai Cina Sialan / Pejajaran.
Mereka tidak akan pernah marah atau komplain apalagi berdemo menentang pemerintahan selama mereka bisa leluasa bekerjasama dengan para koruptor pejabat negara.
Saya tekankan lagi, mereka tidak akan pernah peduli untuk memajukan dan membuat rakyat miskin menjadi pintar atau anak anak orang miskin ke sekolah. Yang terpenting adalah bisnis mereka lancar dan merekapun berhasil menumpuk harta kekayaan.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Tuesday, December 13, 2016

PUISI AIR MATA SEORANG AHOK



Aku merasakan begitu deras mengalir rasa perih di hati
Mereka yang begitu kucintai dan kulindungi merajamku bertubi tubi
Rasa pedih itupun tetap kutelan tanpa terkunyah sedikitpun...
Terkadang aku tak lagi mengenali diriku yang telah berubah hanya untuk memperoleh sebuah keadilan
Air mata tulus mengalir perlahan di sudut kerut mata
Menatap mereka yang sebenarnya tidak tau apa yang sedang mereka lakukan
Aku harus tetap yakin setiap manusia akan selalu memiliki sisi baik walaupun itu hanya setitik



Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Thursday, December 1, 2016

SALIB PAK AHOK (Surat untuk Bapak Basuki Tjahaja Purnama)



Di Bukit Golgota Mesias dipaksa memikul salib nan hina
Sesampai di puncak terdengar teriak "Salibkan DIA harus mati !!"

Kata kata di atas adalah sebagian bait dari sebuah lagu yang saya sering dengar di gereja terutama menjelang Paskah.

Pada saat itu banyak sekali orang bertanya tanya apa salah Yesus hingga diadili, disiksa dan disalib, sedangkan Yesus telah melakukan banyak hal untuk bangsa Yahudi. Orang buta, kusta dan lumpuh disembuhkan, bahkan yang mati pun dibangkitkan.

Yesus telah mendobrak tradisi hidup munafik para Farisi dan ahli Taurat. Yesus telah membongkar kebobrokan mereka yang selalu membodohi dan menipu rakyat dengan ayat ayat suci. Yesus juga telah menunjukan bahwa pakaian yang dilengkapi dengan atribut keagamaan yang mereka pakai hanyalah kedok untuk menutupi perbuatan dan hati mereka yang busuk.

Merekapun menuduh dan memfitnah Yesus telah menghina Allah, namun tidak ditemukan kesalahan pada-NYA sehingga Pilatus mencuci tangannya sebagai tanda tidak mau bertanggung jawab atas Darah Yesus. Hanya karena Pilatus takut kehilangan dukungan rakyat dan takut kehilangan jabatannya, Pilatus pun menyerahkan Yesus kepada orang orang Yahudi tersebut untuk disalibkan.

Pak Ahok yang saya hormati, bapak telah banyak berbuat kebaikan untuk rakyat sejak bapak masih menjabat Bupati di Belitung. Menutup tempat pelacuran, menutup sarang narkoba diskotik Stadium dan Milles, mempertahankan APBD dari para koruptor, memperbaiki masjid, membangun masjid, membersihkan kali kali, membagikan KJP agar anak tidak putus sekolah, dan masih banyak lagi jasa bapak untuk rakyat kecil.
Namun begitu omongan bapak diedit dan diplintir oleh seseorang, bapak dijadikan tersangka dengan tuduhan menghina agama.

Mereka tidak peduli dengan segala kebaikan yang telah bapak lakukan untuk mereka. Apa yang bapak katakan persis sama dengan yang pemimpin mereka katakan saat memberikan tausiah, tetapi mereka tidak peduli dengan hal itu. Yang penting bagi mereka bapak harus masuk penjara atau mati. Bahkan sayembarapun disebar kepada siapapun yang dapat membunuh bapak akan memperoleh hadiah 1 Milyard rupiah.
Betapa besar rasa benci mereka terhadap bapak.

Semua yang sedang bapak hadapi sekarang ini kembali mengingatkan saya pada kisah Yesus Kristus di atas. Begitu besar rasa benci orang orang Farisi terhadap-NYA sehingga begitu kuat rasa mereka untuk menyalibkan DIA.
Saya dapat merasakan beban Salib yang sedang bapak pikul begitu berat dan sungguh berat.

Bapak Ahok memang bukanlah Yesus Kristus, bahkan sama sekali tidak mungkin disamakan dengan-NYA. Namun, setidaknya bapak telah meneladani ajaran cinta kasih Kristus terhadap umat-NYA. Bapak telah menjadi murid-NYA yang baik.

Saya yakin, Allah sudah memiliki rencana besar dan sedang bekerja untuk bapak dan keluarga bapak bahkan untuk negeri tercinta Indonesia.
Banyak sekali umat Muslim yang turut mendukung dan berdoa untuk keselamatan dan kesehatan bapak.

Kiranya bapak selalu tabah dan terus berdoa kepada Tuhan kita Yesus Kristus untuk tetap hadir di dalam rancangan-NYA. Amin Amin Halleluyah Amin.


Salam Hormat dari saya,
Raymond Liauw

Tuesday, November 29, 2016

AHY vs SBY


 
Sebagian besar warga DKI yang selama ini berpikir bahwa Agus adalah rival Ahok dan Anies untuk memperebutkan kursi DKI1 ternyata kini harus mengakui kesalahan mereka, termasuk saya.

Agus secara diam diam sedang berkampanye entah untuk siapa tetapi yang jelas secara perlahan namun pasti dia sedang "menelanjangi" mantan Presiden SBY yang juga ayah kandungnya.

Kita semua masih ingat ketika Agus menangis saat harus meninggalkan karirnya di TNI untuk mengikuti Pilkada DKI 2017. Saya yakin begitu sakit rasanya tak terkira, sulit terobati.

Selama kampanye Agus seakan tidak mempedulikan ocehan orang banyak tetapi terus melontarkan komentar komentar dengan gaya bicara yang dimirip miripkan dengan ayahnya, Agus sering menggunakan kata "Prihatin" bahkan Agus juga memiliki hobby menyanyi.
Ternyata semua itu dilakukan oleh Agus hanya untuk menyindir SBY yang pernah menjadi orang nomor 1 di NKRI.

Lagi lagi Agus melontarkan kritikan yang kali ini terasa sangat pedas terhadap pemimpin yang tidak memperhatikan sarana olahraga. Jelas sekali Agus sedang mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada kasus mangkraknya sarana olahraga HAMBALANG bernilai trilyunan rupiah yang mungkin turut melibatkan saudara kandungnya sendiri, Sang Pangeran yang tak boleh disebut namanya.

Apakah semua ini adalah cara Agus membalas dendam akan sakit hatinya terhadap keluarganya sendiri terutama SBY yang memintanya mundur dari TNI dengan pangkat Mayor, sedangkan dirinya sangat mendambakan untuk menjadi seorang Jenderal TNI ???

Ada baiknya Agus menonton youtube perbincangan Denny Siregar dengan petahana Gubernur Ahok di Rumah Lembang.
Ada hal menarik dimana yang meminta Ahok untuk maju kembali di Pilkada bukanlah ibunya maupun istri atau anak anaknya, tetapi warga DKI lah yang meminta beliau agar dapat kembali menjadi "Gubernur" alias "Pembantu Rakyat" untuk menata rapih Jakarta dan birokrasi PNS Pemprov DKI. Untuk itu, warga DKI maupun bukan warga DKI bergotong royong mengumpulkan uang untuk dana Ahok berkampanye.

Saran untuk Mas Agus, kalau mau menyindir ayahmu jangan terlalu keras sebab nanti ibumu marah.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Sunday, October 9, 2016

HALLOOO.... GERINDRA. HANYA ITUKAH KEMAMPUAN dan SENJATA KALIAN ???




Sebaik baiknya Jokowi, mereka akan bilang Prabowo lebih baik.
Sepandai pandainya Jokowi, mereka akan bilang Prabowo lebih pandai.
Bahkan seberhasil apapun Jokowi, merekapun tetap akan bilang Prabowo dapat jauh lebih berhasil bila Prabowo yang jadi Presiden.



Apalagi Ahok yang cuma tingkatan Gubernur ditambah lagi dari kaum minoritas, sudah pasti dianggap gagal menangani DKI.


Ada hal yang mereka abaikan tapi tak bisa mereka hindarkan bahwa kekuatan Jokowi Ahok bukan hanya pada Prestasi Nyata yang telah mereka perlihatkan tetapi juga kekuatan rakyat yang telah melihat hasil kerja mereka berdua.
Rakyat yang sudah muak dengan pemimpin santun dalam aksi korupsi.
Rakyat yang sudah jengah dengan pemimpin yang bertameng ayat ayat suci untuk menutupi kebobrokannya.
Rakyat yang sudah bosan dengan janji janji politik tanpa perbaikan.


Betapa busuk dan rendahnya akhlak anda yang mengatakan bahwa parpol parpol yang mendukung Ahok adalah musuh umat Muslim dan menistakan Islam.


"Hanya itukah kemampuan anda dan Cuma itukah senjata anda untuk mengalahkan seorang Ahok ??"


Lihatlah berapa banyak kader partai anda yang tersangkut kasus korupsi, memakan uang kesejahteraan rakyat kecil. Pada periode 2014 - 2015, ada ratusan karyawan perusahaan milik Ketua Umum parpol anda tidak menerima gaji hingga berbulan bulan. Mudah mudahan kini para karyawan kecil tersebut telah menerima haknya sebagai karyawan.
Apakah semuanya itu yang menurut anda sesuai dengan ajaran Islam ??? menginjak injak hak rakyat kecil, menelantarkan karyawan kecil berserta keluarganya.


Ahok memang bukanlah seorang Muslim tapi beliau malah menginginkan anak anak DKI berusia 12 tahun sudah Khatam Al'Quran. Beliau mendirikan dan memperbaiki kondisi banyak masjid. Beliau pun mengirim puluhan marbot yang tidak mampu untuk ibadah Umroh ke Tanah Suci secara gratis. Beliau menata DKI dan mendidik warga DKI untuk hidup sehat dan tidak lagi tinggal di "kandang ayam" di pinggir kali.


Anda telah mempertontonkan ketololan anda dan ketidakmampuan anda dengan menghasut orang lain hanya untuk melawan 1 (satu) orang Ahok.
Sepertinya otak anda masih belum kering layaknya kolor basah yang masih perlu dijembreng.


- Raymond Liauw -

MENANTI LANGKAH LULUNG




Hubungan baik antara Ruhut dan Ahok sudah terjalin sejak Ahok masih di Komisi II DPR. Jadi, saya yakin banyak orang yang tidak heran kalau Ruhut mendukung Ahok di Pilkada 2017.
Yang banyak orang terkagum kagum adalah ketika Ruhut mengambil langkah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Koordinator Polhukam di Partai Demokrat (PD) bahkan siap untuk didepak oleh SBY dari partai karena tidak mendukung CaGub dari PD yang merupakan anak kandung SBY sendiri, yang berarti Ruhut juga siap untuk meninggalkan kursinya sebagai anggota DPR. Suatu langkah cukup berani dan cukup gila dari si "Poltak" ini.


Langkah Ruhut Sitompol itu pun kemudian disambut positive oleh Teman Ahok juga para Parpol pendukung Ahok Djarot, yang kemudian memasukan namanya ke dalam TimSes sebagai JurKam pemenangan Ahok – Djarot.


Sebagai orang merdeka, Ruhut memang memiliki hak untuk menentukan pilihannya walau hal tersebut bisa dianggap sebagai suatu penghianatan terhadap parpolnya.


Seperti yang kita ketahui bahwa suara PPP terpecah dalam hal dukungannya untuk Calon Gubernur DKI.
Kubu Romi telah mendeklarasikan mengusung pasangan Agus - Sylviana, sedangkan kubu Djan Faridz akan mendukung petahana Ahok – Djarot.


Perpecahan suara dalam suatu parpol adalah hal biasa di alam demokrasi. Namun, yang bakal dijadikan pertunjukan menarik adalah ketika Wakil Ketua DPRD DKI, Haji Lulung yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutannya Ahok kini tengah dipersiapkan untuk menjadi JurKam pemenangan Ahok - Djarot oleh PPP kubu Djan Faridz, kubu dimana Lulung bernaung.


Saya masih ingat meme meme editan photo Lulung bertebaran di sosmed yang dimulai dari penertiban PKL Pasar Tanah Abang dimana Lulung dicurigai sebagai beking para PKL melawan Ahok, hingga kasus Ahok membongkar adanya Anggaran Siluman dalam APBD sebesar Rp.12 Trilyun.


Bila benar pernyataan Djan Faridz kepada wartawan, kemudian Lulung benar benar ditunjuk oleh partainya menjadi JurKam pemenangan Ahok - Djarot, apakah Lulung memiliki keberanian untuk menolak tugas tersebut apalagi sampai siap meninggalkan partai dan kursi Wakil Ketua DPRD seperti yang dilakukan oleh si "Poltak" Ruhut ???


Semakin mendekati masa kampanye Pilkada DKI, rakyat Indonesia khususnya warga DKI semakin disuguhi dengan berita manufer politik menarik. Apalagi nanti ketika ketiga Ketua Umum Parpol: Megawati, SBY dan Prabowo turut turun gunung berkampanye demi kemenangan CaGub usungannya.


Sayapun melihat bahwa Pilkada DKI jauh lebih seru dan menarik dibanding pemilihan Presiden USA, Trump vs Hillary yang keduanya sama sama Pembohong.


Selamat pagi dan sehat selalu.
Raymond Liauw

TAX AMNESTY dan GERINDRA




Selama dua bulan hingga akhir bulan September ini, pemerintahan Jokowi mencatat sebuah sejarah baru dengan berhasil memperoleh penerimaan Tax Amnesty sebanyak Rp.53,62 Trilyun, jumlah uang yang tidak sedikit dari para pengemplang pajak.
Berita baik inipun diiringi dengan secara terus menerus menguatnya rupiah hingga ke tingkat Rp.12980 per USD.


Inilah yang dikhawatirkan oleh negara negara tetangga khususnya Singapore yang sepertinya sudah melihat gejala awal ambrolnya perekonomian di negara tersebut.


Bila Jokowi tidak memberikan Tax Amnesty kepada para pengemplang pajak tersebut, kagak bakalan mereka mau menarik uang mereka yang "diparkir" di luar negeri kemudian ditaruh di Indonesia.
Mendingan itu uang tetap diparkir di luar negeri supaya tidak bayar pajak ke pemerintah Indonesia, namanya juga Pengemplang Pajak. Jadi, langkah Jokowi adalah sudah tepat, ibaratnya kini Indonesia sedang mengumpulkan uang basah lalu menjemurnya agar kering kemudian digunakan untuk membangun negara.


Kita semua masih ingat bagaimana ngototnya Gerindra secara bulat bulat menolak RUU Tax Amnesty ini dengan alasan bertentangan dengan rasa keadilan bagi mereka yang patuh pajak.
Namun dalam kenyataannya kini, gara gara keberhasilan Tax Amnesty ini nama Jokowi kian melambung diantara para pemimpin dunia.


Tidak terbayang bila pemenang pemilu bukanlah Jokowi, kemudian orang macam Fadli Zonk diangkat oleh junjungannya menjadi Menteri Keuangan........
Bisa bisa Indonesia bukannya menjemur uang basah tapi malah menjembreng kolor demek.


Selamat pagi dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

BELA NEGARA vs BELA MALING IKAN




Sejak beberapa bulan lalu rakyat Indonesia khususnya warga DKI disuguhi lakon "kagetan" para politikus yang salah satunya adalah mantan menteri kabinet yang juga seorang Professor, Yusril Mahendra.


Begitu ngototnya beliau menentang setiap kebijakan petahana Gubernur Ahok mulai dari pengelolaan sampah Bantar Gebang, penggusuran, hingga aturan cuti kampanye.


Hampir setiap hari kita bisa membaca berita mengenai Professor yang satu ini mulai dari blusukannya ke pasar dengan kaos mikimos, makan di pinggir jalan, pertemuan anti Ahok bersama FPI, hingga hadir di sidang MK.


Bila anda memang punya hati dan berniat membela kepentingan rakyat banyak, semestinya perjuangan anda di MK melawan Ahok tidak berhenti hanya karena anda tidak terpilih menjadi CaGub.


Membela kepentingan negara dan rakyat banyak memang tidak perlu berharap untuk terima bayaran. Lain halnya bila anda membela pencuri ikan di laut NKRI yang bila menang atau kalah anda akan tetap menerima bayaran dari si pencuri yang anda bela.


Seperti yang sudah kita semua tebak sejak awal bahwa kini setelah beliau tidak terpilih menjadi CaGub DKI karena tidak ada partai yang tertarik dengan beliau, bahkan PAN yang sudah mendukungnya pun menarik dukungan lalu pindah ke CaGub lainnya. Sang Professor pun menarik diri dari keterkaitannya dalam cuti kampanye di MK melawan Ahok.


Sepertinya sang Professor pun tidak akan lagi makan di kaki lima apalagi panas panasan ngobrol dengan para penghuni "kandang ayam" di pinggir kali yang kena gusur dan tidak mau direlokasi ke rumah susun oleh Pemprov DKI.


Demikianlah akhir perjalanan seorang Professor Yusril menapaki kegagalannya menjadi CaGub DKI.


Lain kali kalau anda mau maju menjadi CaGub ikutilah cara Sandiaga Uno yang sukses setelah aksi emak emak melempar sempak warna pink ke Balaikota. Atau anda juga dipersilahkan menggelar aksi jembreng kolor anda di depan istana negara kalau ingin menjadi CaPres 2019.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw


KEIMANAN, KEANGKUHAN dan BENCANA




Rentetan peristiwa bencana alam sepanjang 2016 terjadi di banyak negara. Beberapa diantaranya:

 
Pada bulan February gempa di Taiwan menelan korban 117 jiwa.
Pada bulan April gempa berkekuatan 7.8 magnitute menghantam negara Ecuador yang menelan korban paling sedikit 673 jiwa.
Pada bulan June banjir di negara bagian West Virginia, USA sedikitnya telah menelan korban jiwa sebanyak 26 orang.
Pada bulan Agustus gempa di Italy mamakan 297 jiwa.
Bencana alam banjirpun juga melumpuhkan sebagian aktivitas warga Jakarta pada bulan Maret 2016. Bahkan beberapa LSM meminta Gubernur Ahok untuk meminta maaf kepada para korban banjir.

Melihat berita banjir bandang di Jawa Barat saya sempat berpikir kenapa bencana ini harus terjadi ?? Padahal Gubernur Jawa Barat sudah merencanakan sebuah proyek besar dengan membangun sebuah rumah ibadah masjid megah yang akan menghabiskan dana trilyunan rupiah.
Bila saja seorang Ahok yang menjadi Gubernur di sana mungkin akan banyak orang bilang bahwa bencana tersebut adalah sebagai azhab Allah kepada rakyatnya karena mereka memiliki pemimpin non muslim.


Bagaimanapun juga bencana alam tidak akan pernah memihak kepada mereka yang menyebut dirinya beriman maupun mereka yang disebut kafir.
Kekuatan alam tidak akan pernah dapat dihadang oleh manusia manapun. Hanya sujud dan kepasrahan yang dapat kita lakukan. Tentunya kitapun harus melakukan sesuatu agar dampak bencana tersebut tidak menjadi lebih parah karena manusia diberi akal oleh Tuhan.


Lantas, apakah kita masih akan terus tegar angkuh menempatkan diri kita sebagai manusia exclusive merasa sebagai "tangan kanan dan tangan kiri" Allah lalu menunjuk hidung orang lain yang berbeda, mengharamkannya bahkan menvonisnya pasti masuk neraka hanya karena mereka bukanlah seiman dengan kita ?????


Semoga Allah memberikan ketabahan kepada para keluarga korban banjir bandang di Jawa Barat.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

THE ELEGANCE OF MEGAWATI


 
Menjegal Ahok pada Pilkada 2017 bisa dibilang sebagai sebuah proses melengserkan Jokowi dari kursi Presiden.
Sedangkan mengumpulkan suara rakyat untuk menjadi partai pemenang pemilu apalagi sekaligus berhasil mengantar Jokowi menjadi Presiden RI sangatlah tidak mudah. Jadi, sangatlah terlalu riskan bagi PDIP untuk tidak mendukung Ahok pada Pilkada 2017, apalagi sampai bergabung dengan parpol yang memang nyata nyata menentang setiap kebijakan Jokowi.



Kalau kita lihat profile mereka yang menentang Ahok: PKS, Gerindra, Amien Rasis, Yusril Mahendra, Ratna Sarungprepet, A Dhani, Rizal Ramli, mereka semua adalah para penentang kebijakan Jokowi. Malahan Rizal Ramli dipecat dari kementrian akibat menentang rencana reklamasi. Masih menempel di ingatan kita bagaimana Mbah Amien membela Prabowo saat Pilpres dan menyerukan Perang Badar untuk melawan Jokowi.


Ahok seperti sebuah tank panser yang mengawal dan melanjutkan program program yang telah disusun bersama Jokowi saat Jokowi masih berkantor di Balai Kota.
Dia tidak pernah peduli siapapun orangnya baik DPRD maupun Menteri kabinet, kalau menghalanginya tetap akan dihajar digusur. Bahkan termasuk para kader PDIP yang juga merupakan partai dimana Jokowi bernaung dan dipimpin oleh "ibu angkat"nya, Ahok pun tidak segan segan menggilasnya. Saya katakan Megawati sebagai "ibu angkat" Ahok (dengan tanda petik) karena kedekatan hubungan Megawati dengan Ahok seperti seorang ibu dengan anaknya.


Berbagai kritik, hujatan bahkan penghalauan oleh pasukan nasi bungkus untuk menyerang Ahok, namun dukungan warga DKI yang waras untuk tetap mendukung Gubernur fenomena ini kembali menjadi orang nomor satu di PemProv DKI tidaklah kunjung surut.


Bila PDIP sudah bergabung dengan Nasdem, Hanura dan Golkar untuk mendukung Ahok, tinggal 1 harapan para Kampret untuk dapat menumbangkan Ahok, yaitu tidak lain dan tidak bukan hanya dengan cara menjual ayat ayat suci Quran untuk menciptakan issu Agama dan Ras, lalu berharap warga DKI membelinya. Masjid pun dijadikan lapak emperan kaki lima demi kepentingan politik semata.


Bukankah beberapa waktu lalu sebagian kader PDIP memilih untuk bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan untuk menumbangkan Ahok ???
Aaahhhhhh.............. Ternyata mereka hanyalah gelondongan upil yang menyumbat aliran pernapasan di hidung.


Keputusan tetap berada di telapak tangan Megawati yang berhasil melihat bagaimana antusiasnya warga DKI menyambut Ahok, berselfi ria bersama Ahok dan kinerja Ahok dalam meningkatkan taraf hidup & memanusiakan warga DKI.


Dengan sorot mata yang tajam, seekor burung Cendrawasih masih tegak berdiri di atas Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya sambil menanti langkah anggun seorang Megawati bersama PDIP dan Jokowi untuk mensejahterakan rakyat NKRI dari Sabang hingga Merauke.

Salam Dua Periode untuk Jokowi (RI 1) dan Ahok (DKI 1) !!!


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Saturday, September 17, 2016

KAKI GERINDRA PADA DUA SISI MATA UANG




Kalau saya lihat hasil pooling Sandiaga untuk memenangi kursi DKI1 melawan Ahok sepertinya agak sulit. Di samping sifat dan gayanya masih seperti bocah culun, Sandiaga juga belum pernah berkecimpung langsung di dunia politik, menjadi anggota dewan apalagi sebagai Kepala Daerah.


Seandainya Gerindra mau mengusung CaGub yang benar benar bisa bikin Ahok kerepotan, kenapa tidak mengusung Yusril atau calon lain yang sudah memiliki banyak asam garam di politik dan pemerintahan ??


Gerindra tau bahwa kemungkinan Sandiaga menang lawan Ahok sangat kecil tapi ada faktor lain yang membuat Gerindra mengusungnya. Ini semua adalah masuk dalam rencana panjang Gerindra untuk bertarung di Pilpres 2019.


Pertama, CaGub yang diusung Gerindra bukanlah orang yang menguasai selak beluk pemerintahan agar mudah diatur oleh para Kampret. Tujuannya untuk mengacaukan jalannya pemerintahan Jokowi sehingga Jakarta tidak bisa dijadikan contoh oleh daerah lainnya. Kegagalan kegagalan akan dijadikan sebagai modal Gerindra untuk melawan Jokowi di Pemilu 2019.


Kedua, biaya Pemilu tidaklah sedikit apalagi mau menjadi Presiden. Gerindra perlu suntikan dana dari pengusaha banyak duit. "Elu tau gak' si Sandiaga punya kekayaan Rp.3,76 Trilyun ?".
Setelah diusung, Sandiaga bakal dijadikan seperti anak kecil yang punggungnya dielus elus agar merasa nyaman sehingga si anak mau kalau akhirnya disuruh cabutin uban si pengelus.
Saya tidak yakin si Yusril atau Riza Ramli apalagi si Dhani punya duit sebanyak si Sandiaga.


Kalau Sandiaga kalah dan tidak jadi DKI1, tetapi minimal Gerindra sudah menanam jasa dalam diri Sandiaga sehingga sulit baginya untuk tidak mendukung Gerindra dengan harta kekayaannya pada pemilu 2019.


Kalau Sandiaga menang dan menjadi DKI1, maka hutang budinya akan semakin besar kepada Gerindra. Perlu diingat bahwa APBD DKI sangat besar Rp.67 Trilyun per tahun, yang kalau "ditilep" 1% saja maka jumlah hasil tilepnya Rp.670 Milyard per tahun. Apalagi kalau "ditilep" 10% nya (Rp.6,7 Trilyun per tahun).


Berarti semua gara gara duit, lantas kenapa bukan Hutomo Mandala Putra saja yang diusung melawan Ahok ?? dia juga punya duit banyak.
Sayang sekali, warga DKI dan orang se-Indonesia masih belum lupa siapa ayahnya Tommy, sepak terjangnya di dunia bisnis termasuk apa yang pernah diperbuat si Tommy terhadap seorang Hakim yang menangani kasusnya.
Lagipula Tommy tuh bukan type bocah kemayu yang selogannya Senyum Salam Ganteng. Jadi, mana bisa si Tommy ditimang timang untuk "dikadalin" oleh Gerindra. Bisa bisa malahan Gerindra yang dikadalin.


Jadi strategy Gerindra ini lagi kadalin Sandiaga Uno neh ???
Entahlah apa sebutannya tapi yang pasti Gerindra sedang berdiri pada kedua sisi mata uang. Kalau Sandiaga kalah Gerindra dapat untung. Kalau Sandiaga menang Gerindra akan tambah untung.


Ngobrol mengenai politik memang tidak ada habisnya dan tak berujung.
Sekalipun Ahok kalah nanti tetap saja akan ada bahan politik lainnya yang nikmat untuk didiskusikan apalagi kalau Gubernur pengganti Ahok merubah banyak kebijakan Ahok. Situasi itu akan menjadi seru karena bakal banyak sidang di pengadilan, kecuali Presiden dan penegak hukumnya dari kelompok Kampret.

 
Selamat pagi dan selamat berakhir pekan.
Raymond Liauw

"TIONGHOA" MENOLAK AHOK




Menanggapi seruan seorang aktivis wanita keturunan Tionghoa kepada warga Jakarta untuk tidak memilih Ahok pada Pilkada 2017, saya pikir sangatlah wajar dalam pertarungan memperebutkan kursi nomor satu di Pemprov DKI dengan pengelolaan APBD sekitar Rp. 67 Trilyun per tahun.


Mungkin karena pengaruh zaman penjajahan dimana orang orang Cina di Indonesia sering diperlakukan istimewa setingkat di atas warga pribuminya.
Setelah zaman kemerdekaan sebenarnya sudah tidak perlu lagi kita permasalahkan istilah Pribumi dan Non Pribumi.

Namun dalam kenyataannya, hingga saat ini tidak sedikit orang Tionghoa di Indonesia apalagi yang tinggal di kota kota besar masih merasa dirinya tetap exclusive.

Sebelum era Jokowi - Ahok menjadi Gubernur DKI, saya yakin sedikit sekali orang Tionghoa yang mau datang ke Kelurahan. Mereka biasanya menyuruh pegawai Kelurahan datang ke rumahnya untuk mengurus surat surat termasuk membuat KTP. Saat KTP perlu tanda tangan, si petugas datang ke rumah lalu membawanya untuk dilaminating. Setelah selesai laminating, si petugas datang kembali ke rumah si Tionghoa untuk menyerahkan KTP asli. Tugas selesai dan si petugas kelurahanpun terima upah keringat yang disepakati. "Tuan Besar" dilayani seperti "Raja" oleh petugas kelurahan.


Terlepas dari salah atau benar nya si Tionghoa melakukan praktek sogok menyogok kepada petugas kelurahan tersebut, anda dapat menilai. Tetapi satu hal yang pasti adalah bila si Tionghoa tidak melakukannya maka semua surat dan urusannya akan dipersulit dan diperlambat oleh para petugas kelurahan, yang mengakibatkan si Tionghoa menjadi serba salah.
Memberi uang dibilang nyogok. Tidak memberi uang, masalah kepengurusan diperlambat dan dipersulit.

Dalam hal ini saya melihat system birokrasi Pemda DKI sebelum era Jokowi Ahok sangat penuh dengan korupsi. Masalah mudah dipersulit, masalah sulit dipermudah. Semuanya uang berbicara.

Sedangkan saat kini, mungkin masih ada praktek demikian tapi sangat sedikit.


Pembenahan tata kota Jakarta kian nampak dimana Pemprov semakin galak melakukan pembongkaran rumah "kandang ayam" di pinggir kali dengan memindahkan warganya ke rumah susun yang jauh lebih layak untuk ditempati oleh manusia.


Tidak hanya sampai disitu, Gubernur Ahok juga memberikan banyak fasilitas untuk warganya seperti KJP, subsidi beras, daging murah, RPTRA, bis Trans Jakarta gratis untuk warga yang tinggal di rusun, penataan PKL, pinjaman uang untuk usaha, mengatasi banjir, hingga penghapusan pajak untuk rumah yang harganya di bawah Rp.1 Milyard. Mungkin masih ada lagi yang belum saya sebut.


Ahok bukanlah seorang Malaikat apalagi Tuhan untuk dipuja puji karena tidak memiliki dosa. Ahok hanya manusia biasa yang setiap saat bisa berbuat kesalahan.
Perlu diingat bahwa seorang Ahok yang bernama lengkap Basuki Tjahaya Purnama hanyalah seorang pembantu yang bekerja untuk rakyat di sebuah kota metropolitan.


Bila anda adalah seorang keturunan Tionghoa yang tinggal di DKI dan memiliki KTP DKI tetapi tidak melihat perubahan perubahan positive yang terjadi di DKI seperti yang saya sebutkan di atas, sedangkan anda masih mau memilih Ahok sebagai Gubernur DKI, maka akan saya katakan bahwa anda adalah Tionghoa Goblok.


Janganlah memilih Ahok hanya karena beliau sesama ethnis Tionghoa seperti anda, apalagi hanya karena beliau adalah seorang Kristiani.


Masih banyak Calon Gubernur yang jauh lebih sopan, agamais dan jujur walaupun mereka masih perlu membuktikannya seandainya mereka terpilih menjadi Gubernur DKI nanti. Mudah mudahan mereka tidak seperti Gubernur Gubernur lainnya di Indonesia yang kalau tertangkap karena korupsi hanya bisa bilang "maaf saya Khilaf" sambil cengengesan di depan kamera TV.


Namun, seandainya anda telah melihat banyak perubahan positive yang dilakukan oleh Ahok untuk rakyat dan Kota Jakarta, tetapi anda malah membenci beliau, sesungguhnya anda adalah orang Indonesia keturunan Tionghoa yang menjadi musuh warga Jakarta juga musuh bangsa Indonesia yang mendambakan pemimpin jujur dan berani mati demi menghapus budaya korupsi di bumi Pertiwi. Anda adalah seorang Tionghoa perusak moral generasi penerus bangsa Indonesia.



Selamat pagi dan sehat selalu.
Raymond Liauw

CINTA ADALAH SEGALANYA


Tulisan ini adalah pandangan pribadi saya sebagai seorang suami dan seorang ayah dari kedua anak kami.

Berjuta pria di dunia berharap suatu saat dipanggil Ayah atau Papa oleh seorang anak kecil. Untuk mencapai keinginannya, banyak diantara mereka mengadopsi anak. Begitu si anak hasil adopsi tersebut memanggilnya Papa, maka akan ada perasaan bahagia tak terkira dalam hati si pria.

Perceraian adalah hal biasa dalam rumah tangga. Salah satunya penyebabnya adalah perselingkuhan.
Bila anda memfokuskan diri hanya pada permasalahan "dia anak anda atau dia bukan anak anda", saya rasa dalam hal ini anda kurang bijaksana melainkan lebih mengikuti rasa ego maupun dendam pribadi anda yang pencemburu.

Seandainya hasil DNA test menunjukan bahwa anak tersebut 100% bukanlah anak anda, lalu apakah anda akan lantas merasa memenangi sebuah "pertarungan" karena telah membuktikan anda benar pada publik ????

Bagi saya, anda lah yang sebenarnya justru berada di pihak yang Kalah.

Setelah puluhan tahun anda membuangnya kini anda semakin membuatnya menderita bathin akibat hasil DNA yang menyatakan dia bukan anak kandung anda. Sedangkan di lain pihak, anak tersebut sangat berharap bahwa pria yang menimangnya ketika dia masih bayi, yang memanjanya ketika dia masih balita lah yang menjadi ayah kandungnya, bukan pria lain.

Walaupun bukan hasil dari sperma anda, namun yang pasti si anak terlahir dari rahim istri anda dan bahkan anda sendiri yang memotong tali pusarnya ketika si anak lahir. Sekalipun sangat terasa pahit namun itulah kenyataan hidup yang harus anda terima.

Anak bukanlah melulu mengenai sedarah sedaging. Mereka hadir dalam kehidupan kita dan menginginkan kita juga hadir dalam kehidupannya. Mereka bahagia melihat kita tersenyum dan memeluknya. Merekapun akan sangat bahagia karena kita mencintainya.

Saya yakin, demikianlah yang dirasakan dan diinginkan oleh seorang anak yang tidak anda akui, bahkan sampai si anak menjadi dewasa, tua dan meninggal, dari lubuk hati si anak akan tetap memanggil anda dengan sebutan PAPA sekalipun setelah dia tau anda bukanlah ayah kandungnya.


Love is everything.

Salam sejahtera.
Raymond Liauw

SURAT UNTUK MARIO TEGUH



Tidak banyak orang yang dilahirkan untuk memiliki talenta yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk selalu bersikap positive. Walaupun motivasi yang paling baik adalah datang dari diri sendiri namun dalam kenyataannya, banyak sekali di antara mereka yang justru baru akan memiliki motivasi hidup bila mereka memperoleh dorongan dari orang lain.


Selama ini bapak dikenal sebagai salah seorang yang sukses dalam memberikan motivasi kepada mereka yang membutuhkannya tersebut.
Kesuksesan bapak tidak lain dan tidak bukan karena sosok bapak dianggapnya sebagai pria yang sangat ideal dan hampir sempurna. Melalui tulisan tulisan bapak, kami dapat melihat bapak begitu lembut, sabar dan begitu bijaksana dalam mengatasi setiap masalah.


Beberapa tahun lalu setelah anak pertama kami lahir, saya dan istri saya memiliki rencana untuk mengadopsi seorang bayi. Saat itu kami sudah mencari cari tau proses pengadopsian bayi dari Indonesia yang ingin kami bawa untuk tinggal bersama dengan kami di Amerika ini.
Rencana adopsi anak tersebut kemudian kami batalkan karena dokter berhasil menyembuhkan penyakit istri saya yang kemudian dinyatakan bebas cancer pada tahun 2011.


Setiap kali kami ke mall seringkali kami lihat pasangan bule menuntun anak kecil hasil adopsinya yang jelas nampak dari raut wajah si anak adalah seorang anak oriental (Asia). Si anak dengan bangga dan sepertinya sudah terbiasa memanggil kedua orang tua angkatnya itu dengan sebutan Mom and Dad.


Ketika makan malam tadi, saya bersama istri saya menonton tayangan Hitam Putih di youtube dimana seorang anak muda bernama Ario Kiswinar Teguh mengaku bahwa ayahnya tidak mau mengakui dirinya. Ayah dari anak muda tersebut adalah Mario Teguh, sosok seorang pria yang selama ini berhasil memberikan motivasi hidup kepada ribuan bahkan mungkin jutaan orang.

Dalam tayangan tersebut Ario bilang apapun yang telah terjadi, dia tidak marah melainkan dia tetap mencintai bapak yang diyakininya sebagai ayahnya.
Saat mendengar pengakuan itu saya hampir menitikan air mata saya cuma saya tahan agar tidak terlihat istri saya yang air matanya juga sudah mengembang.


Terbayang oleh saya, 6 tahun pertamanya di dunia ini, Ario begitu senang sambil menunjukan foto foto ketika dia masih kecil digendong dan bermain bersama bapak.
Ario kecil merasakan buaian dan kasih sayang di pelukan bapak. Walaupun entah bapak sering atau tidak memarahinya tetapi saya yakin Ario kecil tetap menghampiri bapak karena sifat anak yang selalu membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya.


Tidak selang berapa lama setelah saya menonton tayangan youtube, sayapun terperangah melihat postingan bapak yang sangat mudah dimengerti bahwa bapak sedang memberikan respon pada apa yang disampaikan oleh Ario.

Seandainya yang bapak katakan adalah benar, apapun masalahnya itu adalah masalah antara bapak dengan ibu kandung Ario.
Dengan meninggalkan mereka beberapa puluh tahun lalu apalagi tanpa memberi mereka nafkah, sebenarnya bapak dapat menghancurkan bukan cuma hidup ibu kandung Ario tapi justru masa depan Ario kecil, namun Allah Maha Kuasa telah memelihara dan menjaga mereka yang bapak tinggalkan.


Satu hal yang pasti, Ario kecil hingga dewasa kini tidak akan pernah mampu menyangkal isi hati dan jiwanya bahwa belaian kasih sayang dan kenangan kenangan manis yang ada dalam hidupnya bukan dengan ayah lain, melainnya hanya dengan bapak Mario Teguh yang diyakininya sebagai ayah kandungnya.

Sekalipun kelak beribu test membuktikan bahwa Ario bukan anak kandung bapak, tetapi saya pun yakin bahwa hati Ario hanya untuk bapak Mario dan ibu kandungnya.


Di sini sekarang sudah jam 3:10 pagi saya mau tidur dulu.



Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

APAKAH ANDA TERMASUK MUSLIM PENGECUT ???


Ketika akan menulis ini saya berpikir bahwa saya akan diserang dan dicaci maki. Tulisan ini saya tujukan kepada kalian yang rasis terhadap kami yang non-muslim. Saya berharap kalian menjadi seorang yang benar benar cerdas intelektual bukan cuma di bibir tapi juga dalam perbuatan dan cara berpikir.


Semakin dekat pilkada situasi DKI semakin panas. Menurut berita yang saya baca di medsos ada ribuan orang berdomonstrasi menolak Ahok bahkan ada pula yang meminta agar Ahok tidak ikut Pilkada, hanya karena Ahok adalah WNI keturunan Cina dan bukan seorang Muslim.


Saya rasa kalian hanya membuat buat alasan tersebut. Buktinya, Jokowi yang Jawa dan Muslim kalian benci. Jokowi yang sopan santun ramah pun kalian fitnah dan menyuruh beliau mundur dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Ayat ayat Quran selalu kalian bacakan dalam berorasi. Seakan akan kalian sedang mengadu kekuatan seorang Ahok yang kalian sebut sebagai kafir dengan ayat ayat yang tertera di dalam Quran.
Namun dalam kenyataannya hanya itulah yang dapat kalian kemukakan. Hanya itulah kemampuan kalian dan hanya itulah senjata kalian untuk melawan Gubernur Ahok.


Kalian tidak memiliki kemampuan berpikir bagaimana caranya memajukan Kota Jakarta dan rakyatnya agar tidak terus hidup terbelakang tinggal di "kandang ayam" pinggir kali.
Kalian tidak memiliki kepintaran membuat program program untuk menurunkan tingkat kemiskinan rakyat Jakarta.
Otak kalianpun tidak sampai berpikir bagaimana membuat Jakarta setaraf dengan kota kota besar di Amerika maupun di Eropa, bahkan negara tetangga Singapore.

Kalian pun menunjukan kebodohan kalian dalam mendidik anak anak kalian untuk tumbuh menjadi seorang yang rasis dan berpikiran sempit dengan menyertakan anak anak kalian tersebut dalam demonstrasi.


Senjata kalian di zaman modern ini hanyalah itu itu saja, Ahok Cina Kafir dan Kafir Tidak Boleh Jadi Pemimpin.

Kalian seperti hidup terkungkung di zaman batu yang tidak pernah melihat kemajuan dan perkembangan zaman.


Di bawah ini adalah nama nama pejabat beragama Kristiani di negara yang mayoritas penduduknya Muslim.


1. Februniye Akyol - Walikota Kota Mardin di Turki yang mayoritas 99.8% warganya beragama Islam.

2. Alees Thomas Samaan - Ketua Dewan Syuro (semacam MPR) di Bahrain yang penduduknya 70.3% Muslim.

3. Michael Suleiman - Presiden Lebanon periode 2008 hingga 2014. Mayoritas Muslim.

4. Janet Michael - Walikota Kota Ramallah, Palestina.

5. Late Leopold Sedur Senghor - Presiden Senegal selama 20 tahun yang mayoritas 95.4% penduduknya adalah Muslim.


Saya yakin masih banyak lagi seorang Kristiani menjadi petinggi negara di negara yang mayoritas Muslim.
Walaupun mereka adalah Kristiani namun mereka diyakini oleh para warganya sebagai seseorang yang mampu mengelola kota / negara dan memajukan rakyatnya.


Jadi, kalau kalian memiliki seorang yang kalian pikir cukup pantas untuk menjadi Gubernur DKI, kenapa kalian tidak memajukan orang orang tersebut untuk melawan Ahok di Pilkada 2017 nanti ??
Biarlah "jagoan" kalian mengadu program dengan Ahok dan biarkan warga Jakarta memilih siapa yang sebenarnya mereka inginkan menjadi Gubernur DKI.
Atau, apakah kalian termasuk Muslim pengecut yang cuma bisa berlindung di balik agama tapi sebenarnya sudah merasa kalah sebelum bertempur ???



Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

Sunday, September 4, 2016

BENALU BANGSA (pengusaha SUKANTO TANOTO)




Kakek saya datang ke Indonesia sewaktu beliau berusia 6 tahun dimana beliau datang dari Tiongkok / Cina daratan bersama ratusan pengungsi lainnya dengan perahu tongkang sekitar tahun 1800-an. Setelah dewasa beliau menikah dengan gadis Betawi berdarah campuran Pribumi Asli Indonesia, Belanda dan Cina.

Ketigabelas anaknya lahir dan besar di Indonesia, dan dua diantaranya adalah Tentara Republik yang tewas ketika melawan penjajahan Belanda dan Jepang....
Mereka bangga sebagai bangsa Indonesia bukan hanya karena mereka lahir dan besar di Indonesia, tetapi juga bangga karena mereka bersama orang orang Pribumi Asli Indonesia dan keturunan lainnya melawan penjajah bangsa asing di tanah Indonesia.

Saya yakin bahwa kami adalah salah satu dari jutaan warga Indonesia Keturunan Cina yang bangga menjadi Bangsa Indonesia.

Sejarah menunjukan banyaknya keturunan Cina di Indonesia yang turut berjuang sampai titik darah penghabisan melawan penjajahan asing.
Sejarah juga menunjukan banyaknya WNI Keturunan Cina yang memiliki prestasi mengharumkan nama Indonesia.

Suatu bangsa akan menjadi sangat kokoh bila rakyatnya memiliki jiwa bangga akan kebangsaannya, tanpa terkecuali pribumi asli maupun keturunan, juga tanpa terkecuali agamanya.

Tidak ada seorangpun yang dapat memilih dan meminta dimana dia ingin dilahirkan termasuk anda yang memang tidak pernah meminta untuk dilahirkan di bumi Indonesia tetapi dalam kenyataannya anda adalah seseorang yang lahir dan besar (makan, minum, tidur, kencing dan berak) bahkan mengenyam pendidikan hingga anda sukses menjadi pengusaha, semuanya terjadi di bumi Indonesia.
Bila anda masih juga menganggap Indonesia hanya sebagai "Ayah Angkat" tetapi malah menganggap dan menghargai negara lain sebagai "Ayah Kandung", maka sesungguhnya bahwa anda Sangat Tidak Bermoral.

Anda bukan saja telah "mengecilkan" tanah kelahiran yang membesarkan dan menjadikan anda sukses tetapi terlebih dari itu, anda adalah Benalu Bangsa. Terutama anda Sukanto Tanoto (namapun masih nama Indonesia) yang telah mengemplang pajak penghasilan trilyunan rupiah yang semestinya dapat digunakan oleh negara Indonesia untuk mensejahterakan Bangsa Indonesia yang bangga akan kebangsaannya.

Andapun tidak layak untuk memperoleh hormat dari rakyat Indonesia !!!


Raymond Liauw

STRATEGY WAIT & SEE MEGAWATI



Sampai hari ini PDIP masih belum memutuskan secara resmi untuk mendukung Ahok di Pilkada walaupun signal kuat sudah mengarah ke sana.

Sebagai peraih suara terbanyak, tubuh PDIP semakin gemuk dan membuat Megawati lebih rajin mengawasi kelakuan para anak buahnya di lapangan.

Mulai dari penzoliman oleh rezim OrBa dan penghianatan di dalam tubuh partai yang dilakukan oleh Suryadi (saat itu masih PDI) rancangan Golkar membuat Megawati menjadi sosok Ketua Partai paling senior dan paling berpengalaman dibanding ketum parpol parpol lainnya saat ini.

Asam garampun semakin kental ketika Megawati "dibohongi" oleh SBY yang juga mantan anak buahnya ketika Megawati menjabat sebagai RI 1.
Dalam sebuah wawancara, Megawati bercerita bahwa beliau menanyakan langsung kepada SBY "apakah benar SBY mau maju sebagai CaPres ?" Pertanyaan tersebut dijawab "tidak" oleh SBY. Sampai tiga kali Megawati menanyakan hal yang sama tetapi SBY tetap jawab "tidak".
Nyatanya, SBY maju dan keluar sebagai pemenang.

Makanya ketika Rizal Bakri membatalkan dukungannya terhadap Jokowi saat Pilpres lalu berbalik mendukung Prabowo, Megawati pun tersenyum tenang dan dengan begitu eloknya beliau meminang JK mantan Ketum Golkar yang juga merupakan kader senior di partai berlambang beringin tersebut sebagai CaWaPres, maka suara Golkar pun terpecah.

Walaupun Golkar yang Ketua Umumnya sekarang mantan artis "papa minta saham" Setya Novanto sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk Pemilu 2019, sepertinya Megawati bukanlah seorang yang GR-an karena beliau tau omongan seorang politikus akan beda pagi dengan sore.

Saya yakin tidak ada satupun kader PDIP termasuk SekJen PDIP yang tau dengan pasti siapakah yang akan Megawati dukung pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Namun yang pasti, Megawati sedang melihat partai mana yang bisa dipercaya dan partai mana yang tidak bisa dipercaya.

Saat ini Ahok sudah tidak mungkin lagi maju melalui independent (waktu pendaftaran sudah lewat) dan sudah didukung oleh 3 parpol.
Bila salah satu parpol membatalkan dukungannya terhadap Ahok dan tidak ada lagi parpol yang mendukung Ahok termasuk PDIP maka dengan sendirinya Ahok akan gugur di Pilkada 2017.

Belum lama ini Dhani meminta SBY untuk membujuk Wiranto agar Hanura menarik dukungannya untuk Ahok agar Ahok tidak bisa ikut Pilkada 2017.
Ternyata permintaan Dhani tersebut bukan sekedar permintaan karena nyatanya dan nyatanya saat ini di dalam tubuh ketiga parpol pendukung Ahok (Golkar, Hanura & Nasdem) ada sekelompok orang yang sedang menjalankan usaha "kotor" untuk menggagalkan Ahok.
Hal inipun sampai ke telinga Ibu Megawati karena usaha "kotor" tersebut bukan saja datang dari parpol lain melainkan juga dari kader PDIP sendiri.
Kepiawaian seorang Megawati memainkan langkah buah caturnya dengan menaruh beberapa kader PDIP yang beliau yakini sangat loyal kepada beliau untuk masuk ke dalam gerombolan penyamun pun membuahkan hasil.

Dengan didepaknya Bambang, itu adalah suatu peringatan Megawati kepada para kader PDIP termasuk kepada ketiga Parpol pendukung Ahok untuk menyatakan bahwa walaupun diam tapi Megawati tetap bisa melihat "isi otak" mereka.

Sebagai tambahan, dari ketiga partai pendukung, Nasdem dan Golkar sudah Solid, tapi sekelompok kader Hanura yang paling kencang anginnya. Makanya banyak pihak yang meminta Wiranto mundur dari Ketum Hanura dengan alasan Wiranto adalah Menkopolhukam dan pribadi Wiranto yang kokoh tetap mendukung Ahok.
Bila Ketum Hanura bukan Wiranto, kemungkinan itulah saatnya Ahok ditinggalkan.

Taktik wait and see Megawati ini perlu saya acungkan dua jempol.

Terima kasih buat teman lama saya yang tadi pagi sudah ngobrol gratis lewat FB messenger. Kalau saat pemilu nanti dan kebenaran gue ada di Jakarta, gue mau ikut elu lagi kampanye untuk PDIP kayak waktu kuliah dulu, bro.

Salam Sejahtera.
Raymond Liauw

Friday, August 26, 2016

UMAT RAHMATAN LIL'ALAMIN


 
Dalam ajaran Kristiani, Yesus mengajarkan 2 hukum kepada kita. Pertama: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”. Kedua: “Kasihilah sesamamu manusia (termasuk musuh musuhmu) seperti dirimu sendiri”.

Bila kita hanya mengasihi mereka yang baik dengan kita, lalu dimanakah cinta kasih kita terhadap sesama dengan tanpa syarat ??, sedangkan Yesus sendiri bilang “Bila pipi kirimu ditampar, berikanlah pipi kananmu” yang artinya janganlah membalas seseorang yang melakukan kejahatan kepada kita dengan kejahatan juga, melainkan dengan kebaikan dan kasih.

Pada malam ditangkapnya Yesus di Taman Getsemani, salah satu murid Yesus yang bernama Petrus menghunus pedang lalu memotong telinga seorang hamba Imam Besar. Yesus memungut telinga hamba tersebut lalu menjamahnya dan menyembuhkannya. Kemudian Yesus memerintahkan muridnya untuk tidak menggunakan pedang.

Hal yang sama juga ditunjukan oleh Nabi Muhammad kepada para pengikutnya. Setiap hari Rasullulah dilempari kotoran onta oleh seorang Yahudi namun beliau tidak marah, melainkan beliaulah yang menjadi orang pertama yang menjenguk si orang Yahudi tersebut ketika sedang sakit, lalu Rasulullah pun berdoa untuk kesembuhan orang Yahudi tersebut.

Pada bagian lain, suatu ketika rombongan puluhan orang Nasrani tiba di Madinah al-Munawarah. Oleh karena mereka tidak menemukan gereja di sekitar, maka merekapun memasuki Masjid Nabawi untuk bersembahyang di dalam masjid. Banyak orang marah dan hendak mengusir mereka, tetapi Rasulullah yang kebetulan berada di dalam masjid tersebut justru melarang orang banyak mengusir rombongan Nasrani tersebut, melainkan mempersilahkan rombongan Nasrani tersebut untuk melakukan sembahyang di dalam masjid.

Begitu mulia keduanya mengajarkan kepada kita untuk melakukan cinta kasih dan rendah hati.

Bila kita merenungkan secara mendalam mengenai pengertian Rahmatan lil ‘alamin dimana suatu ajaran yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta berserta isinya yang telah diciptakan oleh Allah, maka sudah sepatutnya kita memperlakukan alam semesta berserta isinya ini dengan bijaksana tanpa harus menyakiti sekalipun mereka adalah hewan.

Bagi saya, Rahmatan lil ‘alamin bukan hanya untuk satu umat agama melainkan juga untuk semua agama dimana setiap individu bebas menentukan caranya sendiri untuk menyembah Allah - Sang Pencipta, sesuai dengan keimanannya.

Bayangkan jika saja semua umat manusia di seluruh dunia dari berbagai agama dan kepercayaan memahami dan mengamalkan makna dari Rahmatan lil ‘alamin ini, niscaya di dunia ini tidak ada lagi kejahatan, pertengkaran, perkelahian, penganiayaan, pembunuhan, apalagi peperangan. Setiap makhluk ciptaan Allah akan saling menjadi rahmat bagi makhluk ciptaan Allah lainnya, walaupun kita hidup di dunia dengan bermacam suku bangsa dan beragam agama.

Damai di bumi seperti di dalam Surga.


Salam sejahtera dan sehat selalu dari kami sekeluarga,
Raymond Liauw.

Friday, August 12, 2016

TKI PAHLAWAN TANPA NAMA



Masih banyak orang yang menganggap rendah TKI tanpa melihat semangat perjuangan para TKI tersebut untuk menafkahi keluarga mereka.
Para calon TKI dijanjikan upah besar oleh para calo yang biasanya sudah mengenal keluarga mereka, kemudian si calo memberikan uang ala kadarnya kepada keluarga yang ditinggalkan di kampung halaman.

Kehidupan TKI di negeri seberang tidaklah selalu enak seperti apa yang diharapkan.
Bukan sekali dua kali kita mendengar berita TKI disiksa dan diperkosa oleh majikan, juga tidak jarang mereka harus kehilangan nyawa.

Bukan lagi sebuah rahasia bahwa sebagian dari mereka dengan terpaksa harus mengikuti perintah para calo untuk dijadikan PSK yang kalau mereka tolak maka akibatnya akan fatal bagi diri mereka.
Seorang sahabat yang pernah menjadi TKI di Malaysia harus melayani napsu binatang calo yang mengajak dan menjemputnya dari rumah orang tuanya di kampung. Hal itu dilakukan hanya beberapa jam setelah dia mendarat di KL. Begitu dia menolak, tamparan si calo berkali kali mampir di wajahnya, sehingga dia pun pasrah dengan linangan air mata dan sayatan di hati.

Saya benar benar terperangah mendengar kisahnya. Begitu kejam dan biadabnya kah bangsa Indonesia terhadap bangsanya sendiri di negara orang lain.
Puluhan tahun Indonesia merdeka namun masih banyak rakyat yang sebenarnya belum merdeka. Mereka hidup di bawah garis kemiskinan.
Ibarat kata biar disuruh makan taik orang pun akan mereka makan asalkan mereka dapat menghidupi keluarganya di kampung.

Keadaan keluarga mereka benar benar berbeda dengan koruptor laknat yang berleha leha senyam senyum di depan kamera sambil menggrogoti APBN / APBD.
Di satu sisi pemerintah Indonesia tertawa bangga dengan kontribusi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang menyumbang devisa negara lebih dari seratus trilyun tiap tahunnya. Pada tahun 2015, TKI berhasil menghasilkan devisa sebanyak Rp. 146,7 Trilyun. Jumlah uang yang bukan main banyaknya.
Sedangkan di sisi lain, begitu keras dan berat perjuangan para TKI di luar negeri.

Bila saja kesejahteraan rakyat Indonesia merata dan koruptor dapat ditumpas habis, saya yakin TKI di luar negeri bukan lagi sebagai pekerja kasar atau budak sex, melainkan tenaga tenaga ahli professional yang tidak dapat dengan mudah untuk dilecehkan apalagi disiksa sampai tewas.

Pemerintah sebaiknya juga lebih memperhatikan keselamatan para TKI di luar negeri termasuk membersihkan para calo yang terlibat dalam usaha human trafficking.

Salam kami sekeluarga untuk semua TKI di luar negeri. Dengan keimanan yang kokoh dan kerja keras, insya Allah hasil jerih payah kalian memperoleh ridha-NYA dan dapat bermanfaat bagi keluarga berserta anak cucu kalian bukan cuma di dunia tapi juga di akhirat. Aamiin.


Salam.
Raymond Liauw

ALLAH TIDAK ADIL



Selama 400 tahun bangsa Israel dijadikan budak oleh bangsa Mesir. Ketika Nabi Musa mengeluarkan mereka dari perbudakan Mesir, mereka disesatkan oleh Allah selama 40 tahun harus berputar di padang gurun yang sama. Allah membunuh seluruh generasi pertama yang keluar dari Mesir secara perlahan karena Allah tidak ingin mereka yang jahat dan bebal untuk masuk ke tanah perjanjian. Mereka selalu bersungut sungut dan sangat mudah untuk memaki Allah hanya karena mereka ingin setiap keinginan mereka segera tercipta.

'Allah tidak adil kepada saya' demikianlah kalimat yang sering terlontar dari mulut kita pada saat kita sedang mengalami kesulitan.
Lalu, bila kita menginginkan hujan sedangkan tetangga kita menginginkan cerah, apakah Allah berlaku tidak adil bila ternyata langit cerah ??

Seringkali sangat mudah bagi kita menghakimi Allah hanya karena keinginan kita tidak terpenuhi.
Ketika kita sedang mengalami kesulitan, berapa banyak sumpah serapah yang telah kita ucapkan dan berapa banyak keluhan yang kita sampaikan kepada-NYA bahkan kitapun mendramatisir dengan tangisan bongbay di atas bantal. Namun bila kita sedang bersenang, sesering apa kita mengingat-NYA dan sebanyak apa pengorbanan kita kepada umat-NYA yang membutuhkan pertolongan ??
Kita masih jauh dari pantas untuk masuk ke dalam Surga.

"Jadikanlah ketaatan sebagai kesibukan dalam mengisi kehidupan sehari-hari. Salah satu keuntungan penting yang dapat kita raih dari ketaatan adalah petunjuk dari Allah SWT - Sayyidina Ali bin Abi Thalib".


Selamat malam dan beristirahat.
Raymond Liauw

BANTENG TUKANG BERAK



Serangan demi serangan yang dilakukan oleh Banteng terhadap Ahok, mulai dari tuduhan pengumpulan KTP curang dan terima uang Rp. 30 M oleh Teman Ahok hingga kini muncul 'survey' yang menyebut 80% warga DKI tidak menyukai Ahok. Bahkan entah benar atau tidak WaGub DKI Pak Jarod bisa bilang bahwa DKI tidak butuh Ahok, lalu menyebut nama Risma dan Boy Sadikin untuk diusulkan maju menjadi orang nomor 1 di PemProv DKI.

Ahok yang memiliki hubungan dekat dengan Ibu Megawati sepertinya bukanlah type orang yang suka mengulur waktu. Ahok tidak suka dengan sesuatu yang bertele tele, tapi beliau lebih suka jawaban Iya kalau Iya dan Tidak kalau Tidak.
Setiap ParPol memiliki mekanisme sendiri sendiri untuk memilih dan menentukan siapa yang akan mereka usung maupun dukung untuk menjadi Kepala Daerah termasuk Presiden. Mekanisme yang panjang dan bertele tele inilah yang tidak disukai Ahok yang terkenal dengan Gubernur DKI bertemperamen tinggi setelah Bapak Ali Sadikin.

Apalagi sering kita baca komentar bahwa Banteng menjadi pemenang pada pemilu lalu karena nama Jokowi. Begitupun banyaknya statemen bahwa sebagian besar pendukung Ahok adalah mereka yang memilih Banteng saat pemilu lalu. Hal hal inilah yang membuat Banteng geram seradak seruduk menyerang Teman Ahok dan Ahok. Dalam hati mungkin mereka ingin mendukung Ahok tapi mereka juga gengsi dan ingin membuktikan bahwa suara yang mereka peroleh bukan hanya karena nama seseorang seperti Jokowi apalagi Ahok, melainkan hasil kerja keras para kader partai.
Mungkin Ibu Megawati juga gerah melihat tingkah laku anak buahnya di lapangan. "Piye toh leeeee..... Ahok itu kan anak kesayanganku" gumam kemayu Megawati di depan laptopnya.

Sewaktu masih di Indonesia dulu, saya banyak bermain dengan teman teman dari kelas menengah ke bawah yang polos dan lugu, maklum kami tinggal di daerah padat Kemayoran. Banyak kenangan indah bersama mereka yang masih terbawa hingga kini apalagi istilah istilah yang kita pakai waktu itu seperti "lagak luh kayak gayung jamban" istilah untuk meledek seseorang yang banyak lagak. Atau, "muka luh kayak kolor rombeng" ledekan untuk orang yang sok kecakepan atau sok ganteng. Terkadang saya tertawa sendiri kalau mengingat ingat canda masa kecil dulu yang masih polos. Kita semua tidak marah dan semuanya adalah guyonan yang menunjukan betapa erat hubungan persahabatan kita sewaktu kecil dulu.
Ada istilah "Tukang Berak" yang entah apakah masih dipakai sekarang atau tidak. Istilah itu kita pakai untuk menyebut mereka yang suka omong bohong.
Istilah Tukang Berak inilah yang saya pikir cocok untuk para kader Banteng yang suka menyerang Ahok dengan berbagai tuduhan tanpa bukti dan survey abal abal.

Saya mikir, bila pada akhirnya Banteng ikut bergabung dengan Nasdem, Hanura, dan Golkar untuk mendukung Ahok pada pilkada DKI, bukankah akan muncul kesan bahwa Banteng memakan "kotoran"nya sendiri yang telah dibuang di jamban ???


Selamat berakhir pekan dan Sejahtera selalu.
Raymond Liauw

APAKAH BABI PANGGANG KARO (BPK) NIKMAT ???




Saya bukan dari keluarga Muslim tapi juga bukan penggemar daging babi dan sudah lebih 20 tahun tidak memakannya. Terakhir saya makan babi awal tahun 1990-an. Begitu dapat istri, ternyata istri saya malah sejak SD tidak makan babi (lebih dari 30 th). Jadi sampai hari ini anak kami yang sulung (8 th) belum pernah merasakan makan daging babi sejak lahir.
Dalam keimanan saya, daging babi tidaklah haram melainkan apa yang keluar dari hat...i, pikiran dan ucapanlah yang dapat menjadikan haram. Tetapi, seenak enaknya sajian daging babi, tetap cuma sampai dihirup wanginya dan tidak sampai di lidah apalagi tertelan oleh saya. Kalau istri saya malah muntah muntah.

Saya tidak mau berdebat masalah haram atau tidaknya makan daging babi karena dalam agama Yahudi dan Muslim melarang umatnya makan daging babi yang dianggap haram.
Sewaktu di Indonesia saya pernah punya teman seorang Muslim dan heran saya non muslim tapi tidak makan babi. Kami pergi ke Glodok di Hayam Wuruk mau beli keyboard komputer. Saat makan siang, saya pesan makan ayam goreng sedangkan teman saya pesan babi panggang. Ketika saya tanya kenapa dia makan babi sedangkan dia Muslim, tapi jawabnya "Tidak haram kalau tidak muntah".

Bila mereka yang merasa dirinya Muslim meminta dihargai oleh mereka yang tidak mengharamkan daging babi untuk menutup restoran atau tidak menjual daging babi, sepertinya mereka yang mengaku Muslim takut sekali dengan yang namanya Daging Babi. Seolah olah Daging Babi itu sebuah BOM ATOM yang bisa meledak setiap saat jadi harus dijauhi. Padahal, daging babi hanyalah daging seekor hewan yang kita sebut babi yang dapat dikonsumsi oleh orang orang yang tidak menganggapnya haram dan menyukainya.

Daripada melakukan demo demo yang dapat menyulut ke arah anarkis mendingan kalian makan dan rasakan sendiri apa seh rasanya Daging Babi itu.
Kalau kalian tidak suka, yah..... kalian tidak perlu memakanya lagi.
Tapi kalau kalian suka, maka itulah tantangan untuk kalian menahan dan berpuasa memakan daging babi karena larangan agama kalian.

Mumpung kalian sudah mempromosikan restoran BPK melalui media massa dan FB ini secara gratis, silahkan ke sana untuk mencicipi hidangannya dan tolong kasih tau bagaimana rasanya. Apakah rasa BPK nikmat ????


Selamat malam dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

IMAN KATHOLIK & FATAMORGANA DUNIA




Ketika saya baru menjadi seorang Katholik tahun 1982, saya senang membeli atribut atribut Katholik, salah satunya adalah kalung Rosario untuk doa Rosario.
Suatu saat tanpa sengaja kalung tersebut putus dan saya langsung merasa bersalah merasa berdosa. Saya berhasil menyambungnya kembali walau tidak sempurna.


Dulu saya pernah berpikir, kenapa banyak pemusik rock dan di film film gengster banyak mengenakan atribut kalung salib. Di emperan Pasar Baru juga banyak dijual patung patung yang disimbolkan sebagai Yesus juga ada patung Bunda Maria, padahal di bawah patung patung tersebut adalah selokan (got). Saya pikir waktu itu, bukankah itu suatu pelecehan ??
Setelah beberapa tahun menjadi Katholik, saya baru mengerti bahwa semua atribut tersebut adalah alat pembantu kita untuk lebih berkonsentrasi berdoa dan berbicara kepada Allah dan Putra-NYA Yesus Kristus.
Atribut atribut tersebut bukanlah sebuah bentuk untuk disembah dipuja apalagi dianggap sebagai Tuhan. Atribut atribut tersebut tidak lebih dari sekedar benda mati.

Keimanan seorang Katholik bukan terletak pada atribut atribut Katholik bahkan apapun yang melekat pada tubuh kita.
Keimanan Katholik adalah apa yang melekat pada hati dan rohani seorang Katholik yang hanya akan dapat dilihat oleh mereka yang benar benar mengerti akan cinta kasih Allah.

Jadi, walau separah apapun atribut atribut Katholik dirusak bahkan tempat ibadah kami dirusak, semua itu adalah fatamorgana dunia yang malah akan memperkuat keimanan Katholik kami untuk memanggul salib bersama Kristus.

Seorang martir Katholik akan mempertahankan Cinta Kasih Allah untuk tetap berada di dalam keimanan Katholiknya sekalipun dia harus kehilangan nyawanya. Namun, Cinta Kasih Allah tersebut akan terus melekat pada rohnya demi Kemuliaan Allah di Surga.


Salam sejahtera dan sehat selalu khususnya untuk umat Katholik di Klaten.
Raymond Liauw

PESAN KHUSUS AHOK UNTUK LAWAN POLITIKNYA




Celoteh Ahok di media massa mengenai Kota Surabaya akhirnya berbuntut panjang. Maklum Bu Risma bukanlah wanita pendiam dan kemayu tanpa prestasi.
Kali ini Ahok yang sering ceplas ceplos kena batunya karena berurusan dengan "Wanita Tangguh" dan wanita nomor satu di pemkot Kota Surabaya itupun menanggapi omongan Ahok dengan membeberkan keberhasilannya menangani Kota Surabaya.

Otak pendek saya mengatakan memang semestinya Ahok tidak perlu melontarkan sindiran tersebut kepada Bu Risma yang sudah teruji prestasinya. Lihatlah seorang Jokowi yang bisa menjadi Gubernur DKI dari Walikota Solo bahkan kini menjadi Presiden.

Ada hal yang perlu kita lihat latar belakang kenapa Ahok mengeluarkan statement seolah menghina / tidak meghargai hasil kerja Bu Risma yang terkenal cukup bertemperamen tinggi ini.
Sejak Ahok mengatakan ingin maju lewat jalur independen berbagai serangan dilakukan oleh para kader PDIP. Mulai dari tidak diyakininya Teman Ahok untuk mengumpulkan 1 juta KTP, lalu tuduhan terhadap Teman Ahok menerima aliran dana Rp.30 Milyard, hingga hinaan terhadap Ahok yang bilang kambing dibedakin juga menang lawan Ahok, kemudian dibentuk Koalisi Kekeluargaan 7 partai dimana PDIP juga ada di dalamnya.

Ahok yang memiliki hubungan dekat dengan Ibu Megawati terus diserang bertubi tubi oleh kader PDIP. Bahkan Ibu Megawatipun harus turun tangan angkat bicara agar anak buahnya dapat menjaga etika dan santun.
Sampai hari ini koalisi kekeluargaan masih pilah pilih "jagoannya" untuk lawan Ahok. Mingkin mereka sedang memilih calon Gubernur DKI yang bisa diajak kongkalikong menggunakan APBD.

Dalam suatu wawancara Ahok bilang tidak akan mendaftarkan dirinya ke PDIP untuk minta diusung karena sudah cukup 3 parpol mengusungnya.
Ahok yang memang bertabiat kasar terhadap kader partai manapun selama ini mencoba untuk tidak berkata kasar apalagi memblasnya dengan omongan kotor.
Namun, pria asal Belitung ini akhirnya tidak tahan juga sehingga beliau melontarkan sindiran tajam kepada Bu Risma selaku Walikota Surabaya dengan mengatakan Surabaya hanya sebesar Jakarta Selatan.

Saya yakin Ahok sadar dan tau bahwa ucapannya itu agak menghina prestasi Bu Risma di Surabaya tetapi beliau memang sengaja melakukannya dengan tujuan bukan hanya untuk membuat marah Bu Risma tetapi yang utama adalah penyampaian pesan khusus untuk para kader PDIP berserta partai partai lainnya.

Bunyi pesan khusus tersebut sepertinya "Elu semua jangan banyak bacot. Kagak perlu pakai fitnah dan kopar kapir segala. Tunjuk jagoan luh cepetan dan suruh mereka lawan gue di pilkada DKI".


Selamat pagi dan sehat selalu.
Raymond Liauw