Mereka adalah kakak beradik yang dipilih oleh rakyat untuk menjadi dHewan Wakil Rakyat di Senayan dari partai politik yang sama.
Mereka
adalah juga dari kelas ekonomi atas yang cukup sukses dengan hobby
makan lobster dan keduanya pun sangat santun dan sopan plus sangat
agamais.
Untuk itulah Pak Prabowo sebagai Ketua Umum partai Gerindra terpincut dengan mereka sehingga menjadikan keduanya Balon Gubernur DKI untuk melawan si "kafir" mulut toa Ahok.
Untuk itulah Pak Prabowo sebagai Ketua Umum partai Gerindra terpincut dengan mereka sehingga menjadikan keduanya Balon Gubernur DKI untuk melawan si "kafir" mulut toa Ahok.
Malahan
si adik berjanji kalau dia terpilih menjadi Gubernur DKI maka Jakarta
akan diterapkan hukum syariah...... hhmmm... bukan main sangatlah
ramah santun dan agamais.
Demikianlah harapan rakyat DKI akan pemimpin mereka karena sudah terlalu banyak pejabat negara yang berlidah agamais membawa bawa ayat ayat kitab suci dan sangat mudah mengkafirkan orang lain tetapi mereka sendiri pengikut dajal.
Demikianlah harapan rakyat DKI akan pemimpin mereka karena sudah terlalu banyak pejabat negara yang berlidah agamais membawa bawa ayat ayat kitab suci dan sangat mudah mengkafirkan orang lain tetapi mereka sendiri pengikut dajal.
Latar
belakang si kakak memang kurang bagus dimana dia pernah menjadi
residivis di balik jeruji besi selama 18 bulan karena kasus
Korupsi.
Sedangkan si adik baru saja kemarin tertangkap tangan oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi karena kasus suap, tapi itu kan masih praduga tak bersalah bela si kakak terhadap si adik tercinta.
Sedangkan si adik baru saja kemarin tertangkap tangan oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi karena kasus suap, tapi itu kan masih praduga tak bersalah bela si kakak terhadap si adik tercinta.
Mereka
benar benar kompak sehati seiring sejalan.
Untuk
kali ini saya sangat setuju dengan kejelian Pak Prabowo untuk
mengusung mereka menjadi Balon Gubernur DKI. Bahkan kalau saya jadi
Pak Prabowo, kakak beradik ini akan saya usung menjadi DKI 1 dan DKI
2 karena saya yakin keduanya akan kompak mengelola dana APBD DKI yang
bernilai sekitar Rp.67 Trilyun per tahun dengan "Apik dan Jitu
Terarah".
Pilihlah
mereka untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Demikianlah
saya perkenalkan kakak beradik M. Taufik dan M. Sanusi.
Satu
hal lagi yang hampir saya lupa bilang bahwa mereka berdua senang
tinggal di Hotel Prodeo untuk ngirit pengeluaran.
Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw