Jabatan
Gubernur DKI dapat juga disamakan dengan Presiden “Kecil” RI yang
cakupan wilayahnya Ibukota Jakarta dan juga berpengaruh pada wilayah
sekitar di luar Jakarta (Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, .....).
Walaupun
pilkada DKI masih beberapa bulan lagi tapi semaraknya melebihi guntur
di malam hari.
Kenapa banyak politikus sangat berhasrat dan berambisi untuk menjatuhkan dan menggantikan Ahok menjadi orang nomor 1 di DKI ??
Kenapa banyak politikus sangat berhasrat dan berambisi untuk menjatuhkan dan menggantikan Ahok menjadi orang nomor 1 di DKI ??
Kalau
kita lihat APBD DKI yang menduduki peringkat atas se-Indonesia dalam
jumlah yaitu Rp.65,7 T sepertinya hanya sekitar 2,7 kali dibanding
Jawa Barat sebagai peringkat kedua dengan jumlah Rp.24,8 T. Tetapi
bila kita teliti lebih jauh dengan melihat populasi tahun 2013, di
DKI terdapat sekitar 10 juta jiwa sedangkan Jawa Barat sekitar 46
juta jiwa.
Maka, secara kasat mata kasar kita melihat bahwa di DKI dengan APBD sebanyak Rp.65,7 T untuk melayani populasi 10 juta jiwa, sedangkan di Jawa Barat APBD nya Rp.24,8 T untuk melayani 46 juta jiwa. Suatu perbedaan yang sangat menyolok.
Maka, secara kasat mata kasar kita melihat bahwa di DKI dengan APBD sebanyak Rp.65,7 T untuk melayani populasi 10 juta jiwa, sedangkan di Jawa Barat APBD nya Rp.24,8 T untuk melayani 46 juta jiwa. Suatu perbedaan yang sangat menyolok.
Saya
membayangkan seandainya saya menjadi Gubernur DKI, saya akan
meneruskan program Gubernur sebelumnya dan sedikit demi sedikit
sayapun akan menelurkan PerGub baru mengganti PerGub lama untuk
memupuk dan menjaga wibawa saya.
Tidak
ada gunanya berdebat dengan para anggota DPRD karena seperti yang Pak
Jarot bilang bahwa Legislative dan Executive harus bekerja sama dan
memiliki komunikasi yang baik, yang penting aman damai tidak ada
pertengkaran / perdebatan apalagi sampai tuntut menuntut ke KPK
seperti yang terjadi pada masa kepemimpinan Ahok.
Pokoknya saya jamin hubungan PNS PemProv DKI dengan anggota dewan akan sangat harmonis layaknya pelangi yang memiliki aneka warna tetapi indah.
Pokoknya saya jamin hubungan PNS PemProv DKI dengan anggota dewan akan sangat harmonis layaknya pelangi yang memiliki aneka warna tetapi indah.
Saya
pun juga masih membutuhkan ormas ormas radikal untuk membantu
kegiatan saya sehari hari. Toh…. para anggota mereka dan
keluarganya memerlukan nasi bungkus untuk memenuhi perut sehari hari.
Salah
satu kesalahan Ahok adalah beliau terlalu banyak memecat PNS,
semestinya biarkan saja PNS melakukan pungutan liar toh warga Jakarta
sudah terbiasa sogok menyogok. Di samping itu PNS kan juga butuh
penghasilan tambahan apalagi kalau yang punya istri lebih dari satu,
lumayan untuk modal cari istri baru.
Saya
melihat di Jakarta masih banyak sekali jomblo yang planga plongo di
akhir pekan. Makanya saya akan menawarkan para pengembang property
untuk mendirikan café sebanyak banyaknya. Siapapun pengembang yang
memiliki hubungan dekat dengan saya akan memenangi tender, minimal
saya kenal baik dengan pribadinya, sebagai wujud tanggung jawab saya
kepada warga DKI. Begitupun dengan pemberian izin membangun apartment
untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal warga DKI, saya pun akan
memilih pengembang yang memiliki hubungan dekat dengan saya.
Dalam
hal penggunakan APBD agar terserap full 100%, saya pasti akan
melakukan “komunikasi dan merangkul” anggota dewan seerat mungkin
untuk mengelabui warga DKI yang bodoh dan agamais untuk mencicipi 10%
dari APBD DKI. Bila berhasil, maka 9% atau Rp.5,913 T akan saya
berikan kepada para anggota dewan, sedangkan yang 1% atau Rp.657 M
akan menjadi “uang pensiunan” saya.
Saya
yakin semua orang tau kalau saya bukan dewa yang bisa melawan banjir
atau kemacetan yang sudah biasa terjadi di kota kota besar. Biarlah
semua berjalan dengan sendirinya, warga Jakarta juga akan memaklumi
saya seperti mereka memaklumi para Gubernur DKI sebelum sebelumnya.
Indahnya
hidup ini, bekerja santai tanpa perang urat syaraf apalagi mencaci
maki, juga dapat gaji bulanan secara rutin selama lima tahun. Setelah
itu saya akan memiliki uang “pensiunan” sebanyak Rp.657 M. Belum
lagi beberapa ratus milyard rupiah hasil cipretan cipretan keuntungan
dari para pengembang property yang sudah saya beri kemudahan dalam
beroperasi selama saya menjabat sebagai Gubernur DKI.
Bagus bagus saya masih punya hoki dikirim ke luar negeri menjadi Duta Besar untuk Indonesia seperti pak Kumis - Fauzi Bowo.
Bagus bagus saya masih punya hoki dikirim ke luar negeri menjadi Duta Besar untuk Indonesia seperti pak Kumis - Fauzi Bowo.
Saya
adalah seorang dermawan dan janganlah heran bila saya sumbangkan
Rp.100 M untuk membangun banyak rumah ibadah. Mengutip pendapat Bapak
Fuad Amir mantan Bupati Bangkalan “anggap saja uang yang kita
terima tersebut adalah rejeki dari Allah”.
Itulah
cita cita saya. Memegang jabatan Gubernur DKI adalah suatu amanah
dari warga DKI yang harus dipegang teguh demi kepentingan dan
kesejahteraan warga DKI termasuk keluarga saya dan kroni kroni saya
tentunya.
Mohon
doa restu agar saya bisa menggantikan si "mulut toa" Ahok.
Sebelum
saya lupa, saya juga mau bilang setuju dengan omongan sohib baik saya
si Upin Lulung "kalau cuma Ahok seh kecil bukan tandingan saya".
Wabillahi
Taufiq Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi dan sehat selalu.
Raymond Liauw