Monday, December 30, 2013

MELEPAS DENGAN SYUKUR

raut pucat dalam gelap
takut akan pekat
tertunduk wajah
menyimpan duka

goresan demi goresan
bersuara nyaring
melantun kelemahan jiwa
adakah mukjizat itu datang
menghunus sebilah pedang
menantang
balik menyerang

ratusan tetes air mata
kian mencambuk duka
buas menerkam
mengoyak daging mentah
melumat tak tersisa

rangkaian kata bermakna doa
pasrah
rela melepas kabut
menguap
lenyap tanpa tahta
kembali ke “Pemilik”nya


Selamat menyongsong tahun baru 2014 dan meninggalkan 2013.
Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Friday, December 27, 2013

RINDU SEORANG MAMA

dikala mata terpejam
bayang bersandar di kaki langit
imajinasi menerawang
berontak
memetik kerikil kerikil rindu
apa daya
jerit bisu terhimpit batu

deru ombak memecah samudra
asa bertumpu pada purnama
berharap mimpi menjadi nyata
disaat nyata berselimut maya

tetesan bening menjamah pipi
menjadi saksi suara hati
enam Natal terlewat sudah
enam Natal kita tak jumpa

desir angin
menyisip doa
mengiring kata
untuk buah hati tercinta

mama merindukanmu
dan benar benar merindukanmu


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Tuesday, December 24, 2013

ROH ALLAH UNTUK KITA SEMUA

malam terasa dingin
meremang
begitu sepi
tiada awan
tiada rembulan

aku menatap langit
bertumpu di depan teras
di atas tanah Texas
jauh dari saudara
pun dari orang tua

celoteh daun berhenti
semua makhluk terlelap
berselimut mimpi
hanya satu bintang di atas sana
berkelip pada jiwa yang sunyi
tajam
lembut
menerobos rongga hati

dimalam kudus ini
Kalam-Nya turun ke dunia
Roh Allah menjadi manusia
untuk jiwa jiwa yang sepi
untukku
untukmu
untuk mereka
dan untuk kita semua


Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Natal untuk sahabat semua.
Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond, Debby dan Leonard Liauw

Sunday, December 22, 2013

SURAT UNTUKMU

--- selamat Hari Ibu untuk kaum Ibu di Indonesia ---


desir angin dimalam hari
begitu lembut
menemani sunyi
sesekali terdengar
kepak rimba
bersuara sumbang
tak mampu mengusik sepi

suatu kekuatan tak terjamah
Roh yang bertahta di atas sana
terus memandang
tersenyum kepadaku
yang belum lagi sempurna
bersandar lemah
sebagai janin tak berdaya

aku terbaring di ruang gelap ini
menikmati kehangatan
belaian kasih
sentuhan selembar jiwa
bernaluri wanita

entah ini surga atau dunia
akankah kau kumiliki
lalu bertemu
kelak kau kupanggil Ibu


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Thursday, December 19, 2013

MENITI SEBUAH PENANTIAN

desir angin merambah senja
gelisah merajah
resah menjarah
asa bergayut di antara lekuk pelangi
mengharap hadirmu yang belum pasti

berlayar mengarungi duri
berkelana menuturi jejak kaki
jauh memandang
hamparan kilau permata
guratan tangan menyapa
walau mata ini buta

adakah dia di sana
duduk bersimpuh
begitu lembut
kokoh mempesona
layaknya kencana bermahkota
dalam janin bunda tercinta

kabut yang sejak pagi menggenangi bumi
perlahan beranjak pergi
memasuki malam
bersama resah
meniti sebuah penantian


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Sunday, December 15, 2013

POTRET SUNGAI

langkah berkayuh
menikmati arus mengalir
jernih
riak sungai
menari ikan
di bawah pohon kemboja
bermanja diri
angin menghantar mimpi

lantunan Azan mengusik sepi
menuju pancuran
membersihkan diri
persiapan hati
bersajadah
sujud berdoa

senyum masa kecil
menghias potret lama
sebelum sungai tercemar tuba


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Wednesday, December 11, 2013

LORONG KEMAYORAN


--- penulis dibesarkan di daerah Kemayoran, salah satu daerah kumuh dan rawan di Jakarta Pusat. Puluhan anak remaja telah tewas akibat mengkonsumsi Narkoba ---


gelap begitu melekat
menyentuh malam
mengoyak pancaran rembulan
bersembunyi di balik rimbun
mencekam penduduk dusun

lapak kayu digelar
receh disebar
judi koprok menjadi hiburan

di ujung lorong
berpesta cerutu
menghisap sabu
lintingan daun kering bercerita
tentang penghuni keranda

sketsa kehidupan
lorong tikus Kemayoran
bukanlah dongeng seribu satu malam
bangkai busuk berserakan

setan mendesis
mengusik
menipu jiwa jiwa lugu
jiwa jiwa muda
yang tersia


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Monday, December 9, 2013

MENANTI HUJAN

kemarau di kota Serang
ratap padi tak berujung
tanpa embun pagi
debu kering merajam bumi
liar
menggulung ceceran jerami

siang itu
tak terlihat anak gembala
tiada siul para petani
gersang
panas mengunyah sepi

beralas rajutan bambu
kakek berkulit sawo matang
memulir tasbih
tatapan merambah sawah
bibir meretak tanah
menengadah asa
tajam berbisik jerit
smoga hujan diutus langit”


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Friday, December 6, 2013

LAMUNAN USANG

dikala gelisah merapat
resah menyekat
jarum jam berbalik arah
membuka lembaran usang
yang pernah terbuang
namun tak pernah hilang

berserak serpihan cinta
kotor berdebu
rabun cahaya
terkuak sayatan luka
penuh bercak duka lara

bait per bait
jala puisi kucoba rakit
namun rajutan tak pernah terkait
wabah gagal trus menjangkit

purnama tidaklah milik kita berdua
jauh terbenam
di dasar laut yang kelam

lamunan menatap cinta yang tlah sirna
berharap semua ini tak pernah ada


Salam kasih dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

Wednesday, December 4, 2013

FATAMORGANA HIDUP

sesaat fajar menyingsing
sinarnya menjenguk seonggok asa
bayang bayang kecil berlari
sibuk mencari
menagih janji langit
beberapa anak rusa tergolek
terbaring di kotak cerutu
hidup segan mati tak mau

di sisi lain
tiada rintih anak domba
pun tiada jerit para gembala
mereka keranjingan mengunyah sumpah
memamerkan cakar dan taring
berpesta kembang api
berlompat
memetik kecapi

aku berdiri di antara bebatuan
bersandar pada angin
menatap lembah berhati kering
menyaksikan jutaan doa merayapi tebing
doa doa yang memijak hampa
melayang di atas fatamorgana

hidup bagaikan mimpi
persiapan diri menghadap Ilahi


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Monday, December 2, 2013

D U S T A

pasir menjamah embun
mentari bercahaya rabun
bayang hitam bersembunyi
menyelam ke dasar
tumpukan padi

harum bakaran kayu
tercium kabut ungu
disaksikan kuncup bunga
lebar menguak katup telinga

melayang butiran debu
jatuh terlempar ke dalam peti
cintaku kepadamu tak pernah ragu
kini
dustamu sungguh menyayat hati


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

Sunday, December 1, 2013

SODOM GOMORAH

Desir angin mengalir
menoreh imajinasi
melintasi kota tua
tak berpenghuni
sepi dan mati

Tiada batas gelombang gurun
tiadapun mata air berumpun

Pernah terjadi
bencana dari langit
terusung asap belerang
berlidah api
menyala bara tembaga
seperti tungku peleburan
terbumi hangus kedurjanaan

Sementara nyanyian gurun
terus mengayuh langkah
mengukir riak sejarah

Sodom Gomorah
kota terbinasa
oleh murka Allah


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

DIAMMU TAK SELALU EMAS

bila mendung menutup langit biru
bagaimana terlihat gunung bersalju
bila tiada kata terucap dari bibirmu
bagaimana dapat ku tau isi hatimu

kau di sana
berlamun hampa
diam seribu bahasa
bersorot mata tajam
raut wajah penuh dendam

sedangkan di sini
bayangmu menguntai kenangan lama
ingin melelehkan diam-mu
yang tak selamanya emas


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

PERSIMPANGAN JALAN

Di persimpangan jalan
anak anak kecil berlari
orang tua mengawasi
menikmati alam terbuka
seakan jauh dari duka

Di persimpangan jalan
tempat untuk bertemu
bergandeng tangan
melekat ribuan kenangan
semua tak kan terlupakan

Di persimpangan jalan
banyak nafsu tak terbendung
kelalaian bertemu
keangkuhan menyatu
melengkapi media dengan berita terbaru

Di persimpangan jalan
banyak hal mengerikan
tidak lagi lalu lalang
tiada lagi waktu bersulang
jiwa mereka telah menghilang

Persimpangan jalan tersenyum sinis sambil menanti korban

 
Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw