langit
terkurung gulita
tirai
ungu merundung duka“sudah selesai”
kata menutup mata
di
puncak bukit itu
terbaring
lembaran perihberbilur cemeti
anyir darah mengaliri bumi
malam
terasa begitu pahit
tanpa
rembulantanpa gemerlap bintang
sepi dan bisu menatap DIA di kayu salib
tiap
langkah kaki mendesah
melintasi
rongga rongga berair matabertimbun sesal
mengenang derita pembebas belenggu dosa
Kalam tak pernah mati
Firman takkan bersembunyi
Roh Allah kudus nan suci
kilau Paskah kilau Sang Pencipta
Hallelujah... Hallelujah... Amin
Selamat pagi dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw
No comments:
Post a Comment