Saturday, April 4, 2015

KILAU PASKAH


langit terkurung gulita
tirai ungu merundung duka
sudah selesai”
kata menutup mata

di puncak bukit itu
terbaring lembaran perih
berbilur cemeti
anyir darah mengaliri bumi

malam terasa begitu pahit
tanpa rembulan
tanpa gemerlap bintang
sepi dan bisu menatap DIA di kayu salib

tiap langkah kaki mendesah
melintasi rongga rongga berair mata
bertimbun sesal
mengenang derita pembebas belenggu dosa

Kalam tak pernah mati
Firman takkan bersembunyi
Roh Allah kudus nan suci
kilau Paskah kilau Sang Pencipta


Hallelujah... Hallelujah... Amin


Selamat pagi dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment