Tuesday, April 14, 2015

SEBUAH NAMA


gemericik nurani terabai
lantang gema ocehan lidah
tersanjung oleh semut pencari gula
kau pikir jagad raya datang memuji
tiada pucuk daun tersenyum dikala terkurung bara
masihkan bertepuk dada saat petir memekak telinga

wahai kaum petualang rendah
tengoklah di sana
terbujur kaku cakrawala
tiada riak
hanya alun bergulir mengikis senja

lahir tanpa busana
mati tertinggal raga
terbintal gendang telinga
kental
tercibir sebuah nama


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment