Friday, January 20, 2017

KEBO VS BANTENG KETATON



Sungguh elok cara Banteng Ketaton bertempur.

Sudah lebih dari 12 ribu orang menandatangani petisi untuk mengusut dan memenjarakan Plt Gubernur DKI Sonny Sumarsono karena dianggap telah terlalu jauh menggunakan kewewenangannya dengan menyamai posisi dirinya sebagai seorang Gubernur sungguhan hingga beliaupun dengan semena mena merubah beberapa kebijakan penting yang sebenarnya telah ditetapkan oleh Ahok sebelum cuti kampanye.

Yang mengangkat Plt Gubernur Sumarsono adalah kader PDIP yang juga pengusung pasangan Ahok Djarot. Ketua Timses pemenangan pasangan inipun juga dari PDIP dan yang juga Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edy.

Dengan marahnya warga DKI dan dimunculkannya petisi tersebut, saya melihat PDIP telah berhasil membuka mata dan menyadarkan warga DKI betapa sosok Ahok Djarod saat ini sangat dibutuhkan oleh warga DKI.

Perubahan perubahan yang tampak jelas mulai dari kembali kotornya sungai, pemborosan dana APBD, perombakan susunan perangkat kerja Pemprov, hingga PHK terhadap pasukan oranye, itulah gambaran yang akan terjadi bila pasangan Ahok Djarod tidak lagi memimpin.
Bahkan situasi lebih buruk mungkin juga dapat terjadi di masa depan seperti PHK besar besaran, tidak ada lagi pembangunan RPTRA, pelayanan lambat dan korupsi merajalela, KJP anak sekolah pun akan disunat atau pada situasi terburuknya adalah KJP dihapus.

Semua perubahan perubahan itulah yang sebenarnya ingin ditunjukan oleh PDIP kepada semua warga DKI bila pasangan nomor 2 tidak memenangi Pilkada pada 15 February 2017 nanti.

Cara berkampanye politik PDIP ini yang terlihat agak kasar tapi sangat jelas to the point. Cara inilah yang tepat agar seluruh warga DKI terbelalak matanya dan pikirannya untuk melihat semua perubahan yang sudah ada lalu dikembalikan seperti zaman dulu.

Jangan samakan Banteng Ketaton dengan Kebo yang menggunakan Onta liar sebagai peluru. Kebo lupa bahwa arena pertandingan bukanlah di bumi datar.
Ketika Onta liar sudah di ujung tanduk, Kebo pun pura pura tidak tau atau mungkin memang tidak mau tau.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw


No comments:

Post a Comment