Pertama,
Ada hal yang perlu dibicarakan sesegera mungkin karena harus
diputuskan / diselesaikan secepatnya.
Kedua,
Ada hal yang perlu dibicarakan tapi harus ditunda pembicaraannya
sambil menunggu situasi dan waktu yang tepat.
Ketiga,
Ada hal yang memang benar benar tidak perlu dibicarakan dan
biarkanlah kita jadikan rahasia sampai mati.
Setelah
menonton video silaturahim Ahok dengan para pemuka NU kemarin malam
dan mendengarkan tausiah dari Gus Nuril, ada rasa tenang dan sejuk di
hati. Apalagi tausiah Gus Nuril tersebut sesekali diiringi dengan
celoteh humornya yang membuat hati kian damai.
Ahok
yang selama ini kita kenal sebagai sosok bertemperamen tinggi dan
juga ceplas ceplos kalau bicara, sudah seharusnya banyak belajar dari
para sesepuh NU untuk mampu meredam gejolak emosinya terutama
ucapannya kepada siapa saja yang menjadi lawan bicaranya.
Mungkin
ada di antara pembaca yang akan memprotes usulan saya di atas dan
akan bilang "Ahok itu kan seorang Kristiani kenapa harus belajar
dari Ulama NU yang bukan Kristiani" ??
Saya
akan menjawab, justru oleh karena Ahok adalah seorang Kristiani
makanya beliau juga harus belajar dari orang Non Kristiani yang
dengan keimanannya orang tersebut mampu memberikan kesejukan kepada
orang lain terutama kepada lawan bicaranya, apalagi Ahok adalah
seorang Gubernur, pelayan masyarakat.
Terkadang
ada jalan yang kita anggap sudah bersih dan licin, tapi ternyata
masih ada jalan lain yang lebih bersih dan lebih licin. Untuk itu
kita harus mampu menahan diri agar pikiran dan hati kita tidak melulu
dikuasai oleh hawa nafsu apalagi disertai dengan amarah ketika kita
hendak mengambil suatu keputusan atau melontarkan sebuah
perkataan.
Pepatah kuno bilang malu bertanya sesat di jalan.
Pepatah kuno bilang malu bertanya sesat di jalan.
Sejahtera
dan sehat selalu.
Raymond Liauw
Raymond Liauw
No comments:
Post a Comment