Monday, November 18, 2013

DURI NERAKA

Langit terbalur mendung
hitam mengerikan
kotor menjijikan

Pesona pelangi pudar
berpucat mayat
berliur besi karat

Seonggok sampah tersenyum liar
merangkul pikiran kusta
terbahak menatap duka
melumat darah jelata

Berpuluh tahun
napas menjadi saksi
tubuh gontai mengecer peluh
bangga berlumpur belerang
sibuk mencari sasaran
tunduk pada napsu keserakahan

Batu nisan terpateri dalam darah
jiwa busuk kian bernanah
memuakan
layaknya kutuk tlah menjelma
berjamur hati duri neraka


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment