mencari jejak kaki
pesona mawar bergaun anggun
kuncup berlari dari tangkai berduri
tersesat di hutan rimbun
tangis sesal tiada arti
Napas
berkabut ungu
masih
menyimpan segudang pilu terhadang tarian angin tuk berlabuh
luka lama tertindih sauh
Asamu
bersandar pada celoteh embun pagi
sedangkan
mentari memohon petunjuk Ilahi
Masa
lalu tiada kembali
Masa kini
melangkah pastiMasa depan berjejak kaki yang kau cari
Salam
kasih dan sejahtera selalu,
Raymond
Liauw
No comments:
Post a Comment