Monday, January 13, 2014

HIKAYAT SEKUNTUM MAWAR

setangkai mawar berkuncup mekar
bunga merona harum menyebar
menerobos alang dan jati kekar
hingga pelosok negeri namanya tersiar

petir di siang hari
tiada hujan di malam hari
tiang bendera kokoh berdiri
lupa diri pun lupa Ilahi

menumpuk pasir di gurun sahara
menimbun air di tengah samudra
tamak hati lupa bencana
smakin jauh redha Allah

hikayat ini sekedar hiasan
makna aksara menjadi renungan
jangan bercermin pada kilau nisan
meretak jiwa di akhir zaman

sobat, ingatlah

kemewahan dunia tersaingi
kemilau Surga tak tertandingi


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment