ragu melangkahi gerbang
rasa ngeri menghantui
nyanyian gurun itu masih terdengar
mengikuti bayang siang dan malam
bersaksi atas setiap tetesan darah tak berdosa
selongsong timah berserakan
mengiringi jerit tangis
pilu di atas bangkai
merpati
mengebas sayap
menitikan
air mata tubuh mungil mendekap boneka
terbujur kaku terbalut peluru
perang
tak kenal belas kasih
tak
memiliki hati nuranihaus akan darah
lapar akan nyawa
ku
harap semua itu hanyalah mimpi buruk
yang
tak pernah ku alamiSalam kasih dan sejahtera selalu,
No comments:
Post a Comment