Friday, March 7, 2014

RINDUKU UNTUKMU

terpanggang segenggam tanah
terbentuk dua anak manusia
saling tatap
tak banyak bicara
tersipu malu
gelora hati terpaut satu

elang di puncak cemara
berharap angin bersyair syahdu
namun malam tiada merayu
mimpi hanya tersenyum
lelap pun memeluk rindu


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment