Tuesday, February 24, 2015

DEMI BANGSA DAN NEGARAKU (Cerita Pendek)


Bukan hanya karena posisinya sebagai Wakil Ketua CIA, Ashley Covington juga sangat disegani oleh para petinggi Gedung Putih karena sifatnya yang keras dan dingin dalam menghadapi setiap persoalan.

Beratnya tugas dan tekanan yang sering datang baik dari para senator bahkan Presiden sekalipun tidak mengurangi kemesraannya dengan Olga Kruchev, wanita Rusia yang dinikahinya sejak tahun lalu.


Perkenalan Ashley dengan Olga dimulai ketika Ashley sedang bertugas dan mengalami luka tembak di Bosnia beberapa tahun lalu. Selama di rumah sakit, Olga lah yang merawat Ashley dengan sabar sehingga rasa cinta di antara mereka berdua yang berbeda bangsa dan bahasa itupun merebak hingga ke pelaminan.


Robert Reagor adalah salah satu anak buah terbaik Ashley yang telah mengabdikan dirinya bekerja untuk CIA selama lebih dari 10 tahun dan pernah memperoleh empat bintang jasa dalam menangani beberapa kasus, tetapi sifatnya yang angkuh dan sangat berambisi dalam karir, membuatnya kurang disenangi oleh rekan rekan kerjanya.


Ketika Robert mengetahui rencana Ashley untuk melimpahkan sebuah proyek operasi yang sedang ditangani oleh salah satu rekan kerjanya, dengan tiada sungkan dia sering menemui Ashley baik di kantor maupun di rumah walaupun Ashley sedang menikmati waktu senggangnya bersama Olga.

Di sisi lain, Ashley terus mendapat tekanan dari atasannya untuk segera menuntaskan proyek tersebut, maka dengan berat hati Ashley pun membebas tugaskan Matthew McDonald, kemudian menyerahkan proyek tersebut kepada Robert.


Sore itu di salah satu ruang kantor CIA di Virginia, tiga orang sedang membicarakan masalah serius.

Kamu sudah menangani kasus ini hampir satu tahun tapi hingga hari ini belum ada titik terang sedikitpun” ujar Ashley sinis kepada Matthew.
Matt, ini adalah perintah atasan, untuk sementara waktu kamu boleh beristirahat sampai ada proyek berikutnya dan semua berkas akan kualihkan kepada Robert” sambung Ashley dengan lirikan mata ke arah Robert yang sejak tadi memasang wajah sumringah.


Matthew yang tahun depan akan genap 4 tahun bekerja sebagai agen CIA hanya terdiam pasrah sambil memandangi tattoo bunga mawar di pergelangan tangan kirinya.


Dengan rasa percaya diri Robert pun mulai menganalisa dan mengerjakan proyek yang bernama sandi “Rimbun” itu.

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah sifat Robert yang ulet dan gigih penuh keyakinan, sehingga hanya dalam waktu kurang dari 6 bulan dia telah menunjukan titik terang untuk segera menuntaskan proyek tersebut.


Proyek “Rimbun” adalah tugas khusus dari Ketua CIA kepada Ashley untuk mendapatkan sebuah disk yang berisi nama nama seluruh agen rahasia ganda di dunia. Saat ini disk tersebut bukan hanya diperebutkan oleh Rusia dan Amerika tetapi juga oleh negara lain.


Di suatu malam setelah Ashley bercumbu dengan Olga dimana desah napasnya masih sedikit terengah belum kembali normal, jemari Ashley membelai rambut Olga yang bermanja dengan membaringkan kepalanya ke dada bidang Ashley.


Olga, maafkan aku belum bisa membuatmu hamil”
Tidak apa apa Ash, dokter bilang kamu terlalu stress dengan pekerjaan” sahut Olga yang bersuara lembut penuh pengertian.
Iya, aku memiliki proyek yang sudah hampir satu tahun masih belum tuntas” sambung Ashley.
Kenapa kamu tidak tinggalkan saja proyek bermasalah itu, Ash ?”

Ashley tidak menjawab pertanyaan Olga tetapi malah memejamkan matanya untuk bersiap tidur dan bermimpi.


Keesokan paginya saat Ashley sedang bersiap untuk berangkat ke kantor ….ring ….ring …. ring…..


Olga, biar kuangkat telphonenya”.
Hallo…… Ashley di sini” namun seketika Ashley terdiam seribu bahasa kemudian duduk lemas di bangku ruang makan sambil mendengarkan suara di telephone sampai si penelphone menutup pembicaraannya.


Ada apa Ash ?” tanya Olga bergegas begitu melihat wajah suaminya berubah pucat pasi.
Ash, ada apa ? ada berita apa ? kamu tidak apa apa ?” cecar Olga semakin penasaran dengan sikap suaminya yang seperti orang linglung terdiam kaku.
hhhmmmm…….. sebuah bom mobil menewaskan Robert tepat tengah malam tadi di depan apartmentnya” ujar Ashley perlahan seakan masih tidak percaya dengan berita yang baru saja diterimanya.
Oh...... Ash…. kamu membuatku sangat takut. Tinggalkanlah proyek itu” pinta Olga yang memeluk suaminya erat erat sambil menumpahkan tetesan air mata ke pundak Ashley.


Setelah menghadiri upacara pemakaman jasad Robert yang sudah hangus tak dapat dikenali, para petinggi CIA termasuk Ashley segera memasuki ruang rapat. Matthew juga diminta hadir di dalam rapat tersebut karena dialah yang selama ini tau banyak mengenai proyek “Rimbun” dan rencananya dia akan kembali ditugaskan melanjutkan proyek tersebut.


Selagi mereka memperdebatkan pihak mana yang bertanggung jawab atas tewasnya Robert, tiba tiba Susan wanita paruh baya yang sudah bekerja di kantor tersebut selama lebih dari 30 tahun sebagai sekretaris memasuki ruang rapat “Maaf, seseorang ingin bicara dengan Ashley sepertinya penting sekali mengenai peristiwa ini” ujarnya.

Segera saja mereka mengatur system supaya pembicaraaan si penelphone dapat terdengar oleh semua peserta rapat.


Kami turut berduka untuk hilangnya orang anda” ujar si penelphone gelap dengan suara datar yang kental dengan logat Eropa Timur-nya.
Saya Ashley Covington. Dengan siapa saya bicara ?”
Anda tidak perlu tau nama saya. Saya tidak bekerja dan tidak peduli dengan pihak manapun” jawab ketus si penelphone gelap.
Bila anda masih menginginkan disk itu siapkanlah uang 100 juta dollar dan nanti kita akan atur pertemuan hanya anda dan saya tanpa alat perekam. Ingat sekali lagi, pertemuan ini hanya anda dan saya tanpa alat perekam !! ” lanjut si penelphone gelap dengan tegas mengancam lalu menutup pembicaraan.


Beberapa saat ruang rapat hening saling tatap dengan ratusan pertanyaan di otak mereka untuk menyusus strategy pertemuan itu.

Akhirnya mereka menyetujui mengirim Ashley untuk bertemu dengan si penelphone misterius tanpa pengawalan tetapi tetap akan memasang alat perekam untuk mengantisipasi hal hal buruk terjadi pada Ashley.

Pemasangan alat perekam di balik baju inilah yang justru membuat Ashley khawatir akan keselamatan dirinya dan Olga. Ashley tau benar cara kerja kejam para mafia Eropa Timur yang tidak pernah segan segan untuk membantai satu keluarga musuh sekalipun.


Pada hari pertemuan yang telah ditetapkan, Ashley mengajak Olga untuk makan malam di sebuah restaurant favorite mereka.


Olga, kemungkinan aku akan pulang ke rumah besok pagi. Malam ini proyek harus selesai” ucap Ashley.
Ash……. kenapa kamu masih juga ingin melanjutkan proyek yang membahayakan kita ?” Olga memelas supaya Ashley merubah pikirannya.
Olga sayang………. justru ini adalah proyek utama yang menentukan mati hidup karirku dan aku yakin tinggal selangkah lagi proyek ini akan tuntas. Beruntung sekali aku memiliki istri yang penuh pengertian sepertimu” tutup Ashley dengan ciuman mesra di kening Olga.


Merekapun meninggalkan restaurant tersebut dan Ashley mengantar Olga pulang sebelum menuju tempat yang telah ditentukan untuk bertemu dengan si pria misterus.


Saat itu sekitar pukul 2 dini hari. Beberapa ratus meter dari gudang tempat pertemuan, sebuah mobil van yang dilengkapi dengan system komunikasi penyadap suara dan juga berisi beberapa agen CIA telah siap memantau. Namun, sebelum memasuki gudang, Ashley membuang semua alat perekam yang dipasangkan di kemejanya karena tidak mau mengambil resiko terlalu besar.

Sambil menenteng tas koper yang berisi uang 100 juta dollar, dia melangkah dengan pasti memasuki gudang.


Ternyata, sesosok bayang telah menantinya di dalam ruang gudang.


Lepaskan jasmu, buka tas itu dan letakan di lantai. Dekatkan alat detector di bawah itu ke seluruh tubuhmu mulai dari telapak kaki” sebuah perintah dari balik keremangan.

Ashley mengikuti perintah tersebut lalu mendekatkan alat detector yang telah dipersiapkan ke seluruh tubuhnya.

Untung saja aku sudah membuang alat perekam brengsek tadi” pikirnya.


Mengetahui Ashley bersih, bayang tersebut perlahan muncul dengan menyandang senjata mesin dari balik kegelapan kemudian memulai pembicaraan.


tidak sopan bila tidak memperkenalkan diri. Namaku Ivan Charnenko”
terus terang, kami sangat membutuhkan biaya untuk menggempur pasukan Rusia di perbatasan Chechnya”
kami tidak dapat menghandalkan Presiden anda yang bermulut besar untuk membantu perjuangan kami”
kini lemparkanlah tas uang itu ke sini dan disk sialan ini akan menjadi milikmu


Bersamaan Ashley menendang tas koper tersebut, Ivan juga melemparkan disk ke arah Ashley sebagai pertukarannya.

Baru saja kedua barang tersebut berpindah tangan tiba tiba…… dor…dor…. dua tembakan kedap suara tepat mengenai pelipis dan jidat Ivan yang dengan seketika tubuh besarnya jatuh terbanting tak berkutik.


Ashley terperangah kaget menoleh ke arah si penembak “Oh….siapa kamu s….” belum lagi bibirnya menyelesaikan kalimat bertanya, ….dor…dor…dor….lagi lagi pistol kedap suara itu meletus. Dua peluru menghantam dada kiri dan kanan sedangkan peluru terakhir melubangi tengkoraknya.


Hanya dalam sekejap, si pelaku penembakan telah menyusup ke halaman belakang gudang dimana 3 mayat pria lainnya tampak tergeletak tanpa nyawa.

Di situ telah menanti sebuah mobil Ferrari yang siap meluncur dengan kecepatan tinggi dan hilang di tengah kegelapan malam.


Hingga keesokan paginya mereka tiba di perbatasan Mexico tempat pemeriksaan passport.


Selamat datang di Mexico, Tuan dan Nyonya Jose Lopez” kata Polisi Imigrasi sambil menyerahkan kembali passport si pengemudi Ferrari bersama temannya yang juga telah menyelipkan selembar uang $100 untuk makan siang petugas immigrasi tersebut.


Udara panas Mexico membuat Jose Lopez membuka dua kancing atas kemejanya dan menggulung lengan panjangnya sehingga tampak tattoo bunga mawar pada pergelangan tangan kirinya.


Mulai hari ini mereka akan memanggilmu Nyonya Jose Lopez” canda Jose kepada si wanita muda cantik nan sexy di sebelahnya sambil mengedipkan mata genitnya.
Oh....... aku mau tau apa perasaanmu setelah membunuhnya” tanya Jose.


Si wanita tersebut menoleh ke arah Jose dengan expresi wajah tanpa senyum lalu berkata “Aku mencintainya tetapi aku lebih mencintai bangsa dan negaraku, Rusia”


Selamat untuk kenaikan pangkat yang baru saja kamu terima, Comerad” ujar Jose Lopez alias Matthew McDonald yang juga seorang Agen Senior KGB ahli perancang bom mobil.
Hmmm……… terima kasih. Aku akan selalu siap melaksanakan tugas negara, Comerad” jawab si wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Olga Kruchev.


Disk yang memuat data data lengkap semua agen ganda di dunia termasuk nama Matthew McDonald dan Olga Kruchev di dalamnya telah tersimpan rapih di kantor pusat KGB Moscow.

Sedangkan uang tunai 100 juta dollar “hadiah” dari si pecundang CIA akan dinikmati oleh mereka berdua sambil menanti tugas barunya di Amerika Latin.


Tamat.

No comments:

Post a Comment