Tuesday, March 1, 2016

BURSA PILGUB DKI PASCA MUNDURNYA RIDWAN KAMIL



Dengan mundurnya Ridwan Kamil yang biasa dipanggil kang Emil dari bursa pencalonan PilGub DKI menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Sebagian orang menyesalkan keputusan si akang yang dianggapnya takut bersaing dengan Ahok, terutama warga DKI yang sudah benci banget sama si "kafir" Ahok.
Sedangkan sebagian lagi mensyukurinya karena si akang akan tetap menjadi orang nomor satu di kota Bandung.

Kemarin malam saya ngobrol dengan seorang teman di Jakarta yang sudah saya kenal lebih dari 30 tahun.
Teman saya ini benar benar seorang penjudi murni sejak masih remaja.
Bukan hanya dunia olah raga tetapi termasuk PilPres antara Jokowi vs Prabowo juga tidak luput dari ajang pertaruhan. Kini para bandar judipun sudah siap menyambut Pilkada DKI dimana "permintaan" sudah banyak masuk dalam list.

Memang benar sih dengan mundurnya kang Emil, lawan Ahok berkurang. Kalau Ahmad Dhani atau Farhat atau Dessy Ratnasari sepertinya masih belum bisa masuk hitungan karena kelasnya masih jauh banget di bawah, kecuali untuk panggung lawak. Paling paling kini masih ada Yusril, Adhyaksa, dan Sandiaga yang boleh dibilang ok lah, daripada Ahok calon tunggal.

Para pemimpin partai juga sedang menggodok terus mencari rival tanding Ahok kecuali Nasdem yang sudah terlebih dulu menyatakan dukungannya untuk Ahok.

Ada tiga hal yang menggelitik saya untuk tersenyum.
Pertama adalah PPP yang siap mendukung Ahok dengan syarat Ahok mau menjadi DKI 2 dan H Lulung menjadi DKI 1.
Kedua, mantan boss partainya Ahok, sang Jenderal Prabowo juga sudah memberi isyarat akan mencoba kembali menarik dan mendukung Ahok.
Sedangkan yang ketiga, si angkuh PDIP sepertinya akan memberikan banyak syarat ke Ahok mungkin karena PDIP merasa memiliki pendukung terbanyak di DKI.

Sejak Ahok masih menjadi WaGub DKI, beliau sudah terbiasa berdebat dengan para anggota dHewan. Rongrongan rongrongan terhadap beliau terus datang silih berganti, mulai dari UPS, Sumber Waras, APBD bahkan penertiban Kalijodo pun masih juga diperdebatkan.

Hadeuuhhh Ahok..... Ahok..... Kalau ente cuma mengandalkan hoki seh ente udah mental dari dulu, gan.

Kelihaian Ahok yang tidak dimiliki oleh banyak pemimpin adalah Ahok memprioritaskan mengangkat rakyat dari kemiskinan, merangkul umat mayoritas dengan membangun masjid dan memberangkatkan puluhan marbot ke tanah suci, juga merangkul Polri dan TNI dengan menyediakan fasilitas untuk para anggota yang bertugas. Bahkan Kapolda DKI, Tito Karnavian sampai bilang bahwa Ahok adalah pemimpin yang konsisten antara omongan dengan tindakan. Beliau juga mengatakan bahwa Ahok adalah Gubernur yang berbeda dibanding dengan gubernur gubernur lainnya, dan DKI masih membutuhkan pemimpin seperti Ahok. Hal itu disampaikan oleh Tito Karnavian saat meresmikan Pos Polisi Perairan di Penjaringan Jakarta Utara.

Kembali pertanyaan ke teman saya si penjudi di atas. Apakah akan tetap lanjut ??
Teman saya dengan lesu lantas menjawab "masih sih.... Ray, tapi kayaknya sudah kagak seru lagi neh tanpa si RK. Pasar taruhan sepi, bro".


Selamat pagi dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw



No comments:

Post a Comment