Thursday, March 10, 2016

CINTA KASIH YESUS DAN MUHAMMAD




Saya pernah tinggal di Melbourne - Australia selama hampir 4 tahun. Yang saya tidak suka musim summer di sana adalah selain panasnya bisa mencapai 43 C, juga lalat lalatnya “galak” banget. Lalat di Indonesia takut dengan manusia dan mereka akan terbang lari bila kita usir. Tetapi kalau lalat di Melbourne - Australia semakin kita usir maka mereka semakin terbang menyerang dan berusaha nemplok ke arah wajah kita.

Belakangan ini saya sering di-tag beberapa postingan yang menampilkan gambar dan video mengenai pengrusakan kuburan kuburan orang Kristen, juga penghinaan terhadap atribut Kristiani seperti salib maupun patung Bunda Maria (Katholik). Saya lantas teringat akan lalat lalat di Australia, jadi kalau kita marah dan menyerang balik maka mereka akan semakin ganas menyerang.

Setelah saya membaca komentar komentarnya, saya suka banget karena banyaknya komentar komentar dari umat Kristiani yang tidak menghujat balik tetapi malah mendoakan para pelaku untuk menjadi sadar.

Yang lebih menarik perhatian saya adalah banyaknya komentar dari umat muslim sendiri yang menyesalkan tindakan para pelaku karena tidak mencerminkan toleransi beragama dan tidak menghormati keimanan orang lain. Maka, saya pribadi Raymond Liauw salud kepada mereka umat muslim yang menyatakan keprihatinannya atas tindakan intoleransi yang ada di tampilan gambar gambar maupun dalam video tersebut.

Sebagai umat Kristiani, kita memang harus selalu siap dan rela untuk dimaki, dihina bahkan dimusuhi karena keimanan kita kepada Yesus Kristus yang disiksa dan wafat di kayu salib karena dosa dosa manusia. Kasih Yesus Kristus adalah kasih tanpa syarat dan tanpa batas.

Ketika Nabi Muhammad dimusuhi dan dilempari batu oleh penduduk di kota Tha'if, beliau justru malah berdo'a untuk kebaikan penduduk kota tersebut.
Begitupun ketika beliau setiap hari dimaki dan dihina oleh seorang Yahudi pengemis buta, tetapi setiap hari itu pula beliau selalu menyuapinya dengan sabar hingga beliau menjelang wafat.
Belum lagi kisah beliau yang tetap menjenguk seorang Yahudi yang tengah sakit dan mendoakan untuk kesembuhannya, padahal si Yahudi tersebut adalah orang yang paling membenci dan memusuhi beliau. Orang Yahudi tersebut lah yang melempari kotoran unta dan meludahi tubuh dan wajah beliau.

Tauladan cinta kasih Yesus Kristus dan Nabi Muhammad memperlihatkan kepada kita semua untuk tetap mengasihi sesama manusia tanpa melihat suku bangsa dan agama, bahkan terhadap mereka yang membenci dan menghujat kita.

Bagaimanapun juga keimanan kita bukanlah menyembah suatu agama apalagi menyembah patung dan atribut agama.

"Dalam hidup ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar, tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar" - Mother Teresa.


Salam sejahtera dan Selamat hari Minggu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment