Sunday, October 9, 2016

BELA NEGARA vs BELA MALING IKAN




Sejak beberapa bulan lalu rakyat Indonesia khususnya warga DKI disuguhi lakon "kagetan" para politikus yang salah satunya adalah mantan menteri kabinet yang juga seorang Professor, Yusril Mahendra.


Begitu ngototnya beliau menentang setiap kebijakan petahana Gubernur Ahok mulai dari pengelolaan sampah Bantar Gebang, penggusuran, hingga aturan cuti kampanye.


Hampir setiap hari kita bisa membaca berita mengenai Professor yang satu ini mulai dari blusukannya ke pasar dengan kaos mikimos, makan di pinggir jalan, pertemuan anti Ahok bersama FPI, hingga hadir di sidang MK.


Bila anda memang punya hati dan berniat membela kepentingan rakyat banyak, semestinya perjuangan anda di MK melawan Ahok tidak berhenti hanya karena anda tidak terpilih menjadi CaGub.


Membela kepentingan negara dan rakyat banyak memang tidak perlu berharap untuk terima bayaran. Lain halnya bila anda membela pencuri ikan di laut NKRI yang bila menang atau kalah anda akan tetap menerima bayaran dari si pencuri yang anda bela.


Seperti yang sudah kita semua tebak sejak awal bahwa kini setelah beliau tidak terpilih menjadi CaGub DKI karena tidak ada partai yang tertarik dengan beliau, bahkan PAN yang sudah mendukungnya pun menarik dukungan lalu pindah ke CaGub lainnya. Sang Professor pun menarik diri dari keterkaitannya dalam cuti kampanye di MK melawan Ahok.


Sepertinya sang Professor pun tidak akan lagi makan di kaki lima apalagi panas panasan ngobrol dengan para penghuni "kandang ayam" di pinggir kali yang kena gusur dan tidak mau direlokasi ke rumah susun oleh Pemprov DKI.


Demikianlah akhir perjalanan seorang Professor Yusril menapaki kegagalannya menjadi CaGub DKI.


Lain kali kalau anda mau maju menjadi CaGub ikutilah cara Sandiaga Uno yang sukses setelah aksi emak emak melempar sempak warna pink ke Balaikota. Atau anda juga dipersilahkan menggelar aksi jembreng kolor anda di depan istana negara kalau ingin menjadi CaPres 2019.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw


No comments:

Post a Comment