Sunday, October 9, 2016

TAX AMNESTY dan GERINDRA




Selama dua bulan hingga akhir bulan September ini, pemerintahan Jokowi mencatat sebuah sejarah baru dengan berhasil memperoleh penerimaan Tax Amnesty sebanyak Rp.53,62 Trilyun, jumlah uang yang tidak sedikit dari para pengemplang pajak.
Berita baik inipun diiringi dengan secara terus menerus menguatnya rupiah hingga ke tingkat Rp.12980 per USD.


Inilah yang dikhawatirkan oleh negara negara tetangga khususnya Singapore yang sepertinya sudah melihat gejala awal ambrolnya perekonomian di negara tersebut.


Bila Jokowi tidak memberikan Tax Amnesty kepada para pengemplang pajak tersebut, kagak bakalan mereka mau menarik uang mereka yang "diparkir" di luar negeri kemudian ditaruh di Indonesia.
Mendingan itu uang tetap diparkir di luar negeri supaya tidak bayar pajak ke pemerintah Indonesia, namanya juga Pengemplang Pajak. Jadi, langkah Jokowi adalah sudah tepat, ibaratnya kini Indonesia sedang mengumpulkan uang basah lalu menjemurnya agar kering kemudian digunakan untuk membangun negara.


Kita semua masih ingat bagaimana ngototnya Gerindra secara bulat bulat menolak RUU Tax Amnesty ini dengan alasan bertentangan dengan rasa keadilan bagi mereka yang patuh pajak.
Namun dalam kenyataannya kini, gara gara keberhasilan Tax Amnesty ini nama Jokowi kian melambung diantara para pemimpin dunia.


Tidak terbayang bila pemenang pemilu bukanlah Jokowi, kemudian orang macam Fadli Zonk diangkat oleh junjungannya menjadi Menteri Keuangan........
Bisa bisa Indonesia bukannya menjemur uang basah tapi malah menjembreng kolor demek.


Selamat pagi dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment