Rentetan
peristiwa bencana alam sepanjang 2016 terjadi di banyak negara.
Beberapa diantaranya:
Pada bulan
February gempa di Taiwan menelan korban 117 jiwa.
Pada bulan April
gempa berkekuatan 7.8 magnitute menghantam negara Ecuador yang
menelan korban paling sedikit 673 jiwa.
Pada bulan June
banjir di negara bagian West Virginia, USA sedikitnya telah menelan
korban jiwa sebanyak 26 orang.
Pada bulan
Agustus gempa di Italy mamakan 297 jiwa.
Bencana alam
banjirpun juga melumpuhkan sebagian aktivitas warga Jakarta pada
bulan Maret 2016. Bahkan beberapa LSM meminta Gubernur Ahok untuk
meminta maaf kepada para korban banjir.
Melihat berita
banjir bandang di Jawa Barat saya sempat berpikir kenapa bencana ini
harus terjadi ?? Padahal Gubernur Jawa Barat sudah merencanakan
sebuah proyek besar dengan membangun sebuah rumah ibadah masjid megah
yang akan menghabiskan dana trilyunan rupiah.
Bila saja seorang Ahok yang menjadi Gubernur di sana mungkin akan banyak orang bilang bahwa bencana tersebut adalah sebagai azhab Allah kepada rakyatnya karena mereka memiliki pemimpin non muslim.
Bila saja seorang Ahok yang menjadi Gubernur di sana mungkin akan banyak orang bilang bahwa bencana tersebut adalah sebagai azhab Allah kepada rakyatnya karena mereka memiliki pemimpin non muslim.
Bagaimanapun juga bencana alam tidak akan pernah memihak kepada mereka yang menyebut dirinya beriman maupun mereka yang disebut kafir.
Kekuatan alam tidak akan pernah dapat dihadang oleh manusia manapun. Hanya sujud dan kepasrahan yang dapat kita lakukan. Tentunya kitapun harus melakukan sesuatu agar dampak bencana tersebut tidak menjadi lebih parah karena manusia diberi akal oleh Tuhan.
Lantas, apakah kita masih akan terus tegar angkuh menempatkan diri kita sebagai manusia exclusive merasa sebagai "tangan kanan dan tangan kiri" Allah lalu menunjuk hidung orang lain yang berbeda, mengharamkannya bahkan menvonisnya pasti masuk neraka hanya karena mereka bukanlah seiman dengan kita ?????
Semoga Allah memberikan ketabahan kepada para keluarga korban banjir bandang di Jawa Barat.
Raymond Liauw
No comments:
Post a Comment