Saturday, September 17, 2016

SURAT UNTUK MARIO TEGUH



Tidak banyak orang yang dilahirkan untuk memiliki talenta yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk selalu bersikap positive. Walaupun motivasi yang paling baik adalah datang dari diri sendiri namun dalam kenyataannya, banyak sekali di antara mereka yang justru baru akan memiliki motivasi hidup bila mereka memperoleh dorongan dari orang lain.


Selama ini bapak dikenal sebagai salah seorang yang sukses dalam memberikan motivasi kepada mereka yang membutuhkannya tersebut.
Kesuksesan bapak tidak lain dan tidak bukan karena sosok bapak dianggapnya sebagai pria yang sangat ideal dan hampir sempurna. Melalui tulisan tulisan bapak, kami dapat melihat bapak begitu lembut, sabar dan begitu bijaksana dalam mengatasi setiap masalah.


Beberapa tahun lalu setelah anak pertama kami lahir, saya dan istri saya memiliki rencana untuk mengadopsi seorang bayi. Saat itu kami sudah mencari cari tau proses pengadopsian bayi dari Indonesia yang ingin kami bawa untuk tinggal bersama dengan kami di Amerika ini.
Rencana adopsi anak tersebut kemudian kami batalkan karena dokter berhasil menyembuhkan penyakit istri saya yang kemudian dinyatakan bebas cancer pada tahun 2011.


Setiap kali kami ke mall seringkali kami lihat pasangan bule menuntun anak kecil hasil adopsinya yang jelas nampak dari raut wajah si anak adalah seorang anak oriental (Asia). Si anak dengan bangga dan sepertinya sudah terbiasa memanggil kedua orang tua angkatnya itu dengan sebutan Mom and Dad.


Ketika makan malam tadi, saya bersama istri saya menonton tayangan Hitam Putih di youtube dimana seorang anak muda bernama Ario Kiswinar Teguh mengaku bahwa ayahnya tidak mau mengakui dirinya. Ayah dari anak muda tersebut adalah Mario Teguh, sosok seorang pria yang selama ini berhasil memberikan motivasi hidup kepada ribuan bahkan mungkin jutaan orang.

Dalam tayangan tersebut Ario bilang apapun yang telah terjadi, dia tidak marah melainkan dia tetap mencintai bapak yang diyakininya sebagai ayahnya.
Saat mendengar pengakuan itu saya hampir menitikan air mata saya cuma saya tahan agar tidak terlihat istri saya yang air matanya juga sudah mengembang.


Terbayang oleh saya, 6 tahun pertamanya di dunia ini, Ario begitu senang sambil menunjukan foto foto ketika dia masih kecil digendong dan bermain bersama bapak.
Ario kecil merasakan buaian dan kasih sayang di pelukan bapak. Walaupun entah bapak sering atau tidak memarahinya tetapi saya yakin Ario kecil tetap menghampiri bapak karena sifat anak yang selalu membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya.


Tidak selang berapa lama setelah saya menonton tayangan youtube, sayapun terperangah melihat postingan bapak yang sangat mudah dimengerti bahwa bapak sedang memberikan respon pada apa yang disampaikan oleh Ario.

Seandainya yang bapak katakan adalah benar, apapun masalahnya itu adalah masalah antara bapak dengan ibu kandung Ario.
Dengan meninggalkan mereka beberapa puluh tahun lalu apalagi tanpa memberi mereka nafkah, sebenarnya bapak dapat menghancurkan bukan cuma hidup ibu kandung Ario tapi justru masa depan Ario kecil, namun Allah Maha Kuasa telah memelihara dan menjaga mereka yang bapak tinggalkan.


Satu hal yang pasti, Ario kecil hingga dewasa kini tidak akan pernah mampu menyangkal isi hati dan jiwanya bahwa belaian kasih sayang dan kenangan kenangan manis yang ada dalam hidupnya bukan dengan ayah lain, melainnya hanya dengan bapak Mario Teguh yang diyakininya sebagai ayah kandungnya.

Sekalipun kelak beribu test membuktikan bahwa Ario bukan anak kandung bapak, tetapi saya pun yakin bahwa hati Ario hanya untuk bapak Mario dan ibu kandungnya.


Di sini sekarang sudah jam 3:10 pagi saya mau tidur dulu.



Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment