Kakek
saya datang ke Indonesia sewaktu beliau berusia 6 tahun dimana beliau
datang dari Tiongkok / Cina daratan bersama ratusan pengungsi lainnya
dengan perahu tongkang sekitar tahun 1800-an. Setelah dewasa beliau
menikah dengan gadis Betawi berdarah campuran Pribumi Asli Indonesia,
Belanda dan Cina.
Ketigabelas
anaknya lahir dan besar di Indonesia, dan dua diantaranya adalah
Tentara Republik yang tewas ketika melawan penjajahan Belanda dan
Jepang....
Mereka bangga sebagai bangsa Indonesia bukan hanya karena mereka lahir dan besar di Indonesia, tetapi juga bangga karena mereka bersama orang orang Pribumi Asli Indonesia dan keturunan lainnya melawan penjajah bangsa asing di tanah Indonesia.
Mereka bangga sebagai bangsa Indonesia bukan hanya karena mereka lahir dan besar di Indonesia, tetapi juga bangga karena mereka bersama orang orang Pribumi Asli Indonesia dan keturunan lainnya melawan penjajah bangsa asing di tanah Indonesia.
Saya
yakin bahwa kami adalah salah satu dari jutaan warga Indonesia
Keturunan Cina yang bangga menjadi Bangsa Indonesia.
Sejarah
menunjukan banyaknya keturunan Cina di Indonesia yang turut berjuang
sampai titik darah penghabisan melawan penjajahan asing.
Sejarah juga menunjukan banyaknya WNI Keturunan Cina yang memiliki prestasi mengharumkan nama Indonesia.
Sejarah juga menunjukan banyaknya WNI Keturunan Cina yang memiliki prestasi mengharumkan nama Indonesia.
Suatu
bangsa akan menjadi sangat kokoh bila rakyatnya memiliki jiwa bangga
akan kebangsaannya, tanpa terkecuali pribumi asli maupun keturunan,
juga tanpa terkecuali agamanya.
Tidak
ada seorangpun yang dapat memilih dan meminta dimana dia ingin
dilahirkan termasuk anda yang memang tidak pernah meminta untuk
dilahirkan di bumi Indonesia tetapi dalam kenyataannya anda adalah
seseorang yang lahir dan besar (makan, minum, tidur, kencing dan
berak) bahkan mengenyam pendidikan hingga anda sukses menjadi
pengusaha, semuanya terjadi di bumi Indonesia.
Bila anda masih juga menganggap Indonesia hanya sebagai "Ayah Angkat" tetapi malah menganggap dan menghargai negara lain sebagai "Ayah Kandung", maka sesungguhnya bahwa anda Sangat Tidak Bermoral.
Bila anda masih juga menganggap Indonesia hanya sebagai "Ayah Angkat" tetapi malah menganggap dan menghargai negara lain sebagai "Ayah Kandung", maka sesungguhnya bahwa anda Sangat Tidak Bermoral.
Anda
bukan saja telah "mengecilkan" tanah kelahiran yang
membesarkan dan menjadikan anda sukses tetapi terlebih dari itu, anda
adalah Benalu Bangsa. Terutama anda Sukanto Tanoto (namapun masih
nama Indonesia) yang telah mengemplang pajak penghasilan trilyunan
rupiah yang semestinya dapat digunakan oleh negara Indonesia untuk
mensejahterakan Bangsa Indonesia yang bangga akan kebangsaannya.
Andapun
tidak layak untuk memperoleh hormat dari rakyat Indonesia !!!
Raymond
Liauw
No comments:
Post a Comment