Thursday, August 17, 2017

JOKOWI VS DIKTATOR



Diktator adalah seorang pemimpin negara yang memerintah secara tirani menggunakan kekerasan dan biasanya seorang diktator menjadi pemimpin dengan cara kekerasan atau kudeta (berdarah).
Betapa bebasnya bangsa Indonesia ketika Presiden Sukarno memerintah. Rakyat bebas untuk berideologi dan menyampaikan pendapatnya melalui partai politik. Bahkan orangpun bebas memilih untuk menjadi Komunis. Namun sejarah bangsa Indonesia membuktikan bahwa paham Komunis tidak cocok dan bertentangan dengan ideologi Pancasila an UUD'45. Pembantaian terhadap lebih dari 500 ribu orang di Indonesia karena mereka dianggap berpaham Komunis.
Layaknya hama tikus, orang orang tersebut dikejar kejar hingga keluar masuk hutan hanya untuk dibantai tanpa melalui pengadilan apakah mereka bersalah atau tidak.

Seorang pemimpin baru muncul di Bumi Pertiwi dengan sebutan Pemimpin Orde Baru. Tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak sekali pembangunan yang ada selama 33 tahun beliau memerintah.
Namun di balik itu semua, rakyat menganggap beliau seperti dewa. Satu kata perintah dari beliau pun harus dituruti. Tidak ada ruang kritik bagi rakyat. Siapapun yang menentang beliau akan lenyap tertelan bumi.

Media massa yang semestinya digunakan untuk mengutarakan opini rakyat tidak mampu melangkah. Hanya media massa yang berisi pujian dan sanjungan terhadap beliau lah yang akan bertahan sedangkan media yang menentang kebijakan beliau akan tergusur dicabut izin beredarnya.
Tidak ada rakyat yang berani pasang gambar kepala beliau yang diedit dengan gambar hewan. Tidak ada rakyat yang berani coret coret tembok menghujat nama beliau.
Bisnis anda mau lancar, sebutlah namanya dan bawa rekomendasi dari salah satu anggota keluarga atau menteri di kabinetnya maka bisnis anda akan sukses menjulang.
Ormas anti pemerintah dibabat habis.
 Aktivis mahasiswa maupun politik yang menentang kebijakannya akan diciduk dan diculik dibawa entah kemana atas komando seorang yang kebetulan adalah anak menantunya.
Selama 33 tahun rakyat Indonesia begitu baik, patuh dan pendiam untuk selalu mengikuti apa yang beliau perintahkan.
Selama 33 tahun rakyat Indonesia dibuat bodoh dalam hal berdemokrasi.
Selama 33 tahun itu pulalah rakyat Indonesia hidup di dalam cengkraman seorang Diktator.

Kini saatnya seorang tukang kayu "Anak Ndeso" memimpin negeri karena perolehan suara terbanyak dan secara konstitusi. Situasi di dalam negeri sudah banyak berubah. Kita sebagai rakyat tidak lagi bungkam dan diam. Kita bebas mengeluarkan pendapat, kita bebas juga mengkritik pemerintah. Tetapi seringkali kebebasan yang ada kita jadikan alat untuk menghujat, memaki, mencela bahkan memfitnah.

Mereka yang anti pemerintah mengedit foto Presiden Jokowi dengan mensejajarkannya dengan hewan. Mereka menghina dan memfitnah Presiden Jokowi dengan berbagai macam sebutan yang tidak layak. Selama lebih dari setahun mereka lakukan ini sampai dikeluarkannya UU IT dan UU penghujatan terhadap kepala negara, barulah tindakan ini mulai berkurang, walaupun sampai detik ini masih tetap ada yang melakukannya.
Apakah Presiden Jokowi marah lalu menculik mereka yang menghujat dan memfitnahnya untuk dibunuh ?? TIDAK.
Kenapa ?? Karena Presiden Jokowi bukanlah Kim Jong Un atau Presiden Suharto.
Saya membayangkan seandainya prilaku penghujatan terhadap Kepala Negara dilakukan oleh mereka di Korea Utara atau zaman Presiden Suharto. Saya yakin besoknya setelah mereka lakukan maka mereka akan pulang ke rumah hanya tinggal nama saja sedangkan jasadnya entah dikubur atau dibuang kemana.
Tidak ada orang seperti jonru muncul lalu bebas koar koar dengan fitnahnya di zaman Presiden Suharto.

Bila Pak Jokowi diktator, kalian yang menghujat dan memfitnah beliau sudah diculik dan dibunuh.
Kalau Pak Jokowi diktator, maka semua pengikut ormas Anti Pancasila akan dibantai seperti anggota PKI yang terjadi pada tahun 1967.
Dalam kenyataannya, kalian masih diberi kebebasan untuk mengkritik kinerja beliau dan para Menterinya. Kalianpun masih diperbolehkan melakukan aksi demo secara damai. Bahkan para wakil kalian - anggota dewan yang terhormat masih bebas berkeliaran di gedung Senayan hanya untuk menghujat beliau daripada memikirkan pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Presiden Jokowi memang keras tetapi bukan terhadap kalian yang menjunjung tinggi Pancasila dan UUD'45.
Presiden Jokowi memang keras tetapi bukan terhadap kalian yang selama ini haknya sebagai warga negara dirampok oleh pejabat negara.
Presiden Jokowi hanya akan keras terhadap kalian ormas Anti Pancasila & UUD'45 dan juga terhadap para Koruptor, karena Presiden Jokowi berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI sekaligus membangun dan memajukan bangsa Indonesia agar mampu bersaing dengan negara negara maju seperti Eropa dan Amerika baik di bidang ekonomi, politik maupun angkatan bersenjata.

#Jokowi2Periode
#DukungPOLRIdanTNI
#DukungKPK


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment