Saturday, September 21, 2013

BUTIRAN RINDU MEMADU

Dikala senja merayap pergi
butiran bintang bersiap diri
rembulanpun tlah menanti
layaknya dua kereta bersatu pedati

Bersama angin
berjubah pelangi
terukir syair
pengungkap rindu
bayangmu hadir menaut hati
rasa empedupun semanis madu

Dingin menggoda
menggelitik jiwa

Ku lepas panah asmara
kepada dia Dewi Permata
entah apa yang dirasa
hati resah penuh tanya

Lembaran sutra memangku asa
putih bersih tanpa noda
setangkai mawar bersandar dengan setia
sambil menanti jawaban Adinda


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment