Sunday, September 1, 2013

PELACUR DAN DOSA

Di tengah remang
duduk sebuah bayang
ber-makeup tebal bergincu terang
menikmati alunan musik berdendang

Matanya melirik nakal pada setiap lelaki
mengumbar senyum menarik hati
menawarkan jasa pemuas napsu birahi
demi mengisi pundi

Mereka tersenyum sinis kepada dia yang nista
mencibir pekerjaannya yang hina
menghujat dia yang menderita
bahkan menyebutnya Najiz sebagai pendosa

Terlalu lemas lidah berkata
Sangatlah ringan jemari menunjuk dosa
Bukankah FARISI selalu menepuk dada
tanpa melihat diri di kaca

Jiwanya menangisi dosa dosanya yang dibenci
sejuta doa terpanjat untuk anak anaknya yang dikasihi
Yang dia tau tiada satupun di dunia yang lebih murni
selain kesucian Cinta Ilahi


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment