Thursday, September 5, 2013

KEMUNAFIKAN DUNIA

Hatiku berat
terlalu banyak bercak kecewa

Asaku berlayar
meninggalkan pasir emas
mengarungi lautan perak
menjauhi tepian benua

Diam pilihan bijaksana
terkadang menjadi kilau belati
tajam nan sempurna

Berulang kali kubasuh marah ini
jemari gemetar tak kuat menggenggam pena
memaksaku berhenti mengukir sastra

Dunia layaknya suatu bejana
mengurung kita di tengah fatamorgana

Aku benci kemunafikan dunia
mengganti putih menjadi hitam
merubah hitam menjadi putih
bahkan menukar nama-NYA dengan bisa

Kapalku terhantam gelombang busa
pudar hancur tak bernyawa
jiwaku lepas mengarungi samudra
namun munafik terus menggandeng dunia
hingga akhir masa


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment