Friday, September 6, 2013

SYRIA

Terseret langkah
terlempar dari keharmonisan
kedamaian terpecah
api berkobar
asap di atas kepala
tanah bergetar

Kilauan api melintas
membelah tanah Syria
bentrok
kacau
batu mengerang
tetesan darah terpanggang
kabut racun mengintai
membentuk tumpukan bangkai

Begitu pahit hatimu
tiada tebu pemanis empedu

Mengapa kau injak darah bangsamu
kau lumat nyawa saudaramu
bahkan kau bantai generasimu

Senja menanti kemesraan
malam merindukan rembulan
kuaklah sedikit celah di kalbu
sibaklah rongga damai

Dunia pun berdoa
untuk perdamaianmu, SYRIA


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw



No comments:

Post a Comment