--
puisi ini kupersembahkan kepada sahabatku terkasih Melany Pranoto
untuk mengenang suami tercinta yang telah lama berpulang ke Rumah
Bapa di Surga --
Gerimis mengalir tenang
menenun janji
sehidup semati
Terpampang
sebuah album
berenda
pelangiwalau sedikit berdebu
tetap tersimpan rapih
Mimpi
kembali hadir
mengarungi
alam kenanganmemandang ombak bermelodi
hingga rembulan mengundurkan diri
Kini,
bersama dua buah hati kita
yang
sudah bukan lagi bayiseperti ketika kau lihat terakhir kali
gejolak rinduku termangu
menatap nisan
bertuliskan namamu
Layaknya
Musa memimpin bangsa terpilih
masuk
ke tanah terjanjisebuah tiang api menuntun langkahku
menuju kehidupan abadi
Kasih.........
akan
kutepati janjikudi Rumah Bapa kelak
kita kan berjumpa kembali
Salam kasih dan sejahtera selalu,
No comments:
Post a Comment