Sunday, October 13, 2013

BERPISAH UNTUK BERJUMPA


-- puisi ini kupersembahkan kepada sahabatku terkasih Melany Pranoto untuk mengenang suami tercinta yang telah lama berpulang ke Rumah Bapa di Surga --


Gerimis mengalir tenang
kabut tipis berbaris
menenun janji
sehidup semati

Terpampang sebuah album
berenda pelangi
walau sedikit berdebu
tetap tersimpan rapih

Mimpi kembali hadir
mengarungi alam kenangan
memandang ombak bermelodi
hingga rembulan mengundurkan diri

Kini, bersama dua buah hati kita
yang sudah bukan lagi bayi
seperti ketika kau lihat terakhir kali
gejolak rinduku termangu
menatap nisan
bertuliskan namamu

Layaknya Musa memimpin bangsa terpilih
masuk ke tanah terjanji
sebuah tiang api menuntun langkahku
menuju kehidupan abadi

Kasih.........
akan kutepati janjiku
di Rumah Bapa kelak
kita kan berjumpa kembali


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment