Peluh panas mengucuri raga
napsu birahi membara
bergumul dalam satu asmara
Malam menyaksikan petualangan
dua anak manusia dalam satu bayang
sifat rakus meraup kenikmatan
norma agama terabaikan
Perut
membuncit
sebadan
berduajanin tanpa dosa dianggap aib keluarga
jabang bayi korban kebiadaban dunia
anugrah Allah dimentahkan manusia
Di
atas sana
Tubuh mungil belum lagi sempurna
terbaring lelap di pelukan-Nya
tiada suara berucap kata
rembulanpun meneteskan air mata
Salam kasih dan sejahtera selalu,
No comments:
Post a Comment