Monday, December 9, 2013

MENANTI HUJAN

kemarau di kota Serang
ratap padi tak berujung
tanpa embun pagi
debu kering merajam bumi
liar
menggulung ceceran jerami

siang itu
tak terlihat anak gembala
tiada siul para petani
gersang
panas mengunyah sepi

beralas rajutan bambu
kakek berkulit sawo matang
memulir tasbih
tatapan merambah sawah
bibir meretak tanah
menengadah asa
tajam berbisik jerit
smoga hujan diutus langit”


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment