Monday, December 2, 2013

D U S T A

pasir menjamah embun
mentari bercahaya rabun
bayang hitam bersembunyi
menyelam ke dasar
tumpukan padi

harum bakaran kayu
tercium kabut ungu
disaksikan kuncup bunga
lebar menguak katup telinga

melayang butiran debu
jatuh terlempar ke dalam peti
cintaku kepadamu tak pernah ragu
kini
dustamu sungguh menyayat hati


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment