gelisah merajah
resah menjarah
asa bergayut di antara lekuk pelangi
mengharap hadirmu yang belum pasti
berlayar
mengarungi duri
berkelana
menuturi jejak kakijauh memandang
hamparan kilau permata
guratan tangan menyapa
walau mata ini buta
adakah
dia di sana
duduk
bersimpuhbegitu lembut
kokoh mempesona
layaknya kencana bermahkota
dalam janin bunda tercinta
kabut
yang sejak pagi menggenangi bumi
perlahan
beranjak pergi memasuki malam
bersama resah
meniti sebuah penantian
Salam kasih dan sejahtera selalu,
No comments:
Post a Comment