Monday, October 9, 2017

KENAPA HARUS MARAH UNTUK MEMIKUL SALIB KRISTUS ??



Saya pernah punya teman agak unik. Ketika saya sedang ada masalah, dia terus mengorek mencari tau masalah saya bukan cuma dari saya tapi juga dari teman teman dekat saya.
Namun sebaliknya, kalau dia sedang memiliki masalah, tidak boleh ada satu orangpun yang tau dan kalau ketahuanpun dia akan tetap mengelak dengan berjuta alasan.

Banyak sekali kisah di tanah air mengenai ulah oknum Ulama Muslim mulai dari Ustadz, Kyia, Habib dan sekelasnya telah mencoreng nama Islam dengan melakukan kriminal korupsi, cabul, penipuan, maupun makar.
Tidak jarang, oknum Ulama inipun mengeluarkan statemennya di medsos untuk mendiskreditkan Ulama yang benar baik sekelas Gus Dur, Agil Siraq, Gus Nuril, Buya Syafii Maarif demi uang, kepentingan politik dan ketenaran nama.
Apakah seluruh umat Muslim di Indonesia bersatu untuk menerima lalu menutupi kebobrokan para oknum Ulama tersebut ??
Lihatlah di media cetak, medsos, juga dengarlah apa yang dibicarakan mereka di pasar, kantin sekolah, kantor.
Ada jutaan Muslim di Indonesia yang membicarakannya dan ada jutaan juga yang marah dengan prilaku prilaku Ulama bobrok tersebut.
Kitapun yang bukan Muslim ikut hanyut dalam pembicaraan mengenai Ulama mereka yang tersangkut masalah kriminal dan terkadang turut memaki atau mengoloknya.
Itu semua saya anggap wajar karena kita semua adalah mahluk sosial dan kita marah bukan pada title mereka sebagai Ustadz atau Habib melainkan pada perbuatannya yang telah merugikan rakyat banyak. Sedangkan bagi sebagian umat Muslim perbuatan kriminal yang dilakukan oleh Ulama sesungguhnya telah mencoreng agama Islam.

Di setiap umat beragama akan selalu ada oknum bobrok dimana mereka menggunakan jabatannya untuk melakukan tindak kriminal.
Begitupun halnya yang terjadi di lingkungan umat Katholik di dunia banyak kasus kriminal mencuat ke media cetak dan medsos bukan semata mata untuk mendiskreditkan agama Katholik melainkan untuk mengungkapkan kenyataan dan kebenaran.
Apakah kita sebagai umat Katholik akan pura pura tidak tau untuk menutupi aksi kriminal para oknum Pastor tersebut ??
Dalam kenyataannya justru terkadang media Vatican sendirilah yang mempublikasikan praktek kriminal oknum Pastor tersebut ke masyarakat dunia.
Sudah pasti kritik, ejekan, cemooh bahkan hinaan akan dilontarkan kepada kita umat Katholik. Namun apakah hanya dengan semuanya itu iman Katholik kita akan luntur kemudian membalas semua hinaan dan ejekan tersebut dengan balik memaki mereka yang menghina bahkan balik menghina agama mereka yang bukan Katholik ??
Aahhh.... saudaraku seiman Katholik, bukankah kita harus melihat kenyataan dan berbicara kebenaran untuk ikut merasakan derita Kristus ??

Ketika DIA memanggul Salib ke Bukit Golgota, ada ribuan orang mengejek dan mencaci maki. Ada pula yang meratapi DIA. Ada pula yang acuh tak peduli.
Kini setelah ribuan tahun hal itu terjadi, sampai hari ini beban Salib Kristus masih kita rasakan dan tetap harus kita panggul.
Hujatan dan makian terhadap prilaku prilaku kriminal oknum Pastor bahkan serangan terhadap ajaran Katholik dan Kristus bukan untuk kita hindari melainkan untuk kita hadapi.

Beberapa waktu lalu saya juga pernah menulis artikel mengenai seorang Pastor yang suka pamer bergaya minum di cafe cafe di Italy. Juga di setiap statusnya yang ada hanya foto foto berselfie ria di setiap kota di Eropa yang dikunjungi, layaknya seorang Businessman Konglomerat (busana mantel panjang lengkap dengan dasi).
Jadi jangan salahkan mereka yang beropini "Kehidupan Glamour inikah yang ditunjukan oleh seorang Pastor Katholik ??"
Lantas, dimanakah Kesederhanaan dan Kerendahan hati yang diajarkan Kristus kepada kita ??
Kemudian, apakah kita juga akan marah bila ada yang mengkritik dan mencemooh prilaku ini ??

Dunia telah banyak berubah. Zaman sekarang banyak orang yang menjadi Pastur Katholik bukan karena panggilan-NYA melainkan sebagai "Pelarian" dari masalah kehidupan dunia dan masalah pribadinya. Diantara mereka hanya memanfaatkan fasilitas gereja untuk memenuhi ego pribadi yang tidak dia peroleh bila dia tidak menjadi Pastor.

Kita tidak perlu marah apalagi menyerang balik karena kita harus menghadapi kenyataan untuk mengungkap suatu kebenaran.


Sejahtera dan selamat berakhir pekan.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment