Friday, July 1, 2016

JOKOWI SINGA ASIA kelak menjadi SINGA DUNIA



Persenjataan dan technology perang mutakhir yang dimiliki oleh US tidaklah menjamin negara ini memiliki keberanian layaknya seekor singa yang berani bertarung hingga mati.
 Nyatanya, negara Paman Sam ini juga gentar menghadapi negara China. Bukan hanya karena China memiliki jumlah rakyat terbanyak di dunia atau kekuatan angkatan bersenjatanya bahkan senjata nuklirnya, melainkan juga China memiliki kemampuan untuk mempengaruhi ekonomi dunia dimana masyarakat US adalah konsumen setia yang menggunakan produk produk made in China.

Orang Indonesia akan bangga bila mereka menggunakan produk made in Italy atau made in USA atau made in Germany atau Swiss, pokoknya asal bukan made in China.
Ternyata, barang barang dengan merk Guess, Michael Kors, Nike, Reeboks, atau merk lainnya yang dijual di US yang kita pikir itu semua made in Italy atau made in France atau made in USA, semua itu adalah made in China. Tidak terhenti pada produk pakaian tetapi juga pada alat rumah tangga maupun bahan triplek membangun rumah / gedung juga buatan China.
 Sebagai catatan, quality barang made in China yang dijual di Indonesia tidak sama dengan quality barang made in China yang dijual di US.

Demikianlah dahsyatnya produk produk China yang mampu menguasai ekonomi negara US.
Sosok kerempeng Jokowi sepertinya tidak pernah gentar dengan kekuatan yang dimiliki oleh negara lain. Ibarat kata kalau seorang pendekar maju untuk berkelahi, tidak lagi peduli apakah lawannya pegang pisau, pistol atau bazooka sekalipun. Yang penting lawannya itu harus menyerah, dan seandainya si pendekar matipun mati dengan terhormat.

Pemerintah jokowi membeli senjata perang dari Rusia dan juga menjalin kerjasama dengan Iran dalam dunia pendidikan. Bahkan Iran siap bekerjasama dengan Indonesia dalam technology nuklir. Padahal Rusia dan Iran adalah negara yang selama ini menjadi musuh US dan Eropa.
Mungkin rakyat Indonesia sendiri tidak sadar melihat seekor "Singa Asia" sedang memimpin mereka namun kesan tersebut justru tampak pada masyarakat negara negara tetangga salah satunya, Phillipine.

Bagi masyarakat Asian Tenggara, sosok Jokowi bukan hanya sosok seorang pemimpin satu negara tetapi juga merupakan sosok pemimpin negara negara di Asia Tenggara. Bila saja semua negara di Asia Tenggara berkumpul menjadi sebuah commonwealth, saya yakin para pemimpin negara negara tersebut akan memilih Jokowi menjadi pemimpin mereka.
Kharisma seorang Jokowi bukanlah karisma seekor Macan 'Ompong' Asia, tetapi lebih dari itu Jokowi siap memimpin negara negara se-Asia Tenggara untuk menghantam negara manapun termasuk China, US dan Eropa yang berani mengusik wilayahnya.

Bila Jokowi mampu menjadi pemipin Asia Tenggara, beliaupun akan lebih mampu untuk memimpin dan melindungi NKRI.
Untuk menjadi seorang Pendekar dan Pemimpin Bangsa tidaklah selalu harus berlatar belakang prajurit tentara namun seorang penjual meubel pun bisa karena nyali seorang Jokowi adalah nyali Singa petarung hingga titik darah penghabisan demi Bumi Pertiwi.

Karikatur ini beredar di media pos di Phillipina dimana gambar Presiden Jokowi sedang menyerang China dengan tujuan menyindir presiden mereka yang mereka anggap pengecut.
Mungkin di antara mereka ada yang berpikir kalau Jokowi sudah tidak lagi menjadi Presiden Indonesia, mereka menginginkan Pak Jokowi menjadi Presiden Phillipine.
Indonesia bangga memiliki Jokowi sebagai Presiden.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment