Friday, July 1, 2016

KATHOLIK AGAMAKU MUSLIM SAUDARAKU



Begitu pedih menerima suatu kenyataan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan brutal di sebuah club LGBT di Florida.

Bila kita bicara mengenai immigrant di US, maka hampir seluruh warganegara Amerika yang ada saat ini adalah keturunan para immigrant yang datang dari kelima belahan benua. Sebagian besar mereka datang dari benua Eropa. Begitupun dengan keluarga pelaku penembakan, Omar Mateen yang lahir dan besar di US sedangkan kedua orang tuanya adalah immigrant dari Afganistan dan dari keluarga Muslim.
 Issue ini simpang siur terutama setelah tersebar berita ketika sedang melakukan aksinya, pelaku menelphone 911 dan menyatakan dirinya adalah anggota ISIS.

Hanya dalam sekejap ratusan postingan mengenai kejadian ini tampil di dunia maya. Langsung saja kejadian ini pun dimanfaatkan oleh kaum "Cuti Nalar" untuk mendiskreditkan Islam.
Ketika saya membaca berbagai komentar kaum "Cuti Nalar" baik yang berada di Amerika maupun di Indonesia rasanya ingin saya hadapi menantangnya satu persatu. Tapi kalau saya lakukan itu saya akan membuang waktu saya dengan berdebat kusir karena mereka tidak akan pernah menerima apa yang akan saya katakan.

Saya yakin orang yang bertepuk tangan dengan kejadian ini adalah Donald Trump dan para pendukungnya walaupun mereka memasang mimik sedih dengan evil smile. Inilah yang akan digunakan mereka dalam kampanye untuk menentang immigrant termasuk dari negara berpenduduk mayoritas Kristiani Amerika Latin untuk masuk ke US.

Yang lebih lucunya lagi adalah para "Cuti Nalar" di Indonesia juga ikut ikutan memaki dan menghujat umat Muslim.
Saya koq' rasanya ingin berteriak "KALAU KALIAN TIDAK SUKA DENGAN MUSLIM DAN TIDAK BISA MENJAGA KEUTUHAN NKRI, SILAHKAN KELUAR DARI NKRI".
NKRI bukanlah negara berbasis agama walaupun mayoritas penduduk adalah Muslim.
Saya berani katakan bahwa sebagian besar umat Muslim di Indonesia adalah Muslim yang toleran, Muslim yang cinta damai, Muslim yang Rahmatan Lilalamin. Muslim di NKRI bukanlah ISIS.

Perlu kalian tau bahwa penembakan dan pembantaian di US sudah sering terjadi dimana para pelakunya non Muslim yang dianggap mengalami sakit jiwa atau stress berat.
Jadi, sangatlah kalian tidak adil bila si pelaku yang kebenaran beragama Islam lalu kalian langsung mendiskreditkan umat Muslim.
Begitupun dengan kebrutalan yang dilakukan oleh seorang Muslim, Omar Mateen yang sangat membenci kaum LGBT. Dia melakukan kebrutalannya karena rasa bencinya terhadap LGBT sudah berada di titik puncak sehingga dia tidak mampu lagi mengontrol dirinya.

Untuk saudara dan sahabat Muslim, lanjutkan semangat berpuasa untuk membersihkan diri. Tidak perlu menanggapi ocehan para "Cuti Nalar" yang hanya akan merusak ibadah puasa kalian. Bulan suci Ramadhan memang penuh tantangan, namun dengan tetap bertaqwa, insya Allah ibadah puasa kalian lancar bersih dan diterima oleh-NYA.

Biar jow torang berbeda mar torang samua basudara. Si Tou Timou Tumou Tou.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment