Friday, July 1, 2016

RAMADHAN YANG AKAN SELALU SUCI



Sebagai seorang pengusaha, saya yakin dalam doanya si ibu selalu menyisipkan permohonannya kepada Sang Pencipta untuk selalu diberikan kesehatan dan diperlancar rejekinya.
Mungkin sejak selepas subuh atau setelah berbuka puasa si ibu mulai memasak beragam masakan untuk dijual di warungnya karena si ibu tau bahwa tidak semua orang yang tinggal di lingkungannya termasuk para pendatang menjalankan ibadah puasa.

Modal dagangan secara halal diperolehnya dengan mengumpulkan keuntungan hasil dagangan sedikit demi sedikit setiap hari. Keuntungan yang diraihnya juga digunakan untuk menghidupi keluarga dan untuk merayakan lebaran. Sebagian dari penghasilannyapun mungkin disisihkan juga untuk membayar zakat fitrah.

Berpuasa di bulan suci Ramadhan ini menuntut kita untuk menahan segala hawa nafsu bukan cuma lapar dan haus atau nafsu birahi semata tapi juga menuntut diri kita untuk berbuat lebih banyak kebaikan, dan lebih berpasrah dan bertawakal kepada Allah.
Namun dalam kehidupan nyata, embun pagi tak selalu jernih begitupun manusia yang terlihat seakan suci tetapi nyatanya jauh dari bersih.
Bila keimanan kita memang kuat, maka cobaan dalam bentuk apapun tidak akan mempengaruhi iman kita.

Di balik kepedihan si ibu semoga terdapat masa depan penuh suka cita. Kesucian Ramadhan tidak akan pernah terusik oleh prilaku prilaku kotor para manusia munafik.
Semoga Allah selalu menyertai ibu berserta anak cucu ibu.
Kepada semua sahabat Muslim tetaplah bersemangat berpuasa menahan segala nafsu. Semoga puasa sahabat semua dapat selalu menjadi berkat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Aamiin.

"Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan" - Sayyidina Ali bin Abi Talib.


Salam sejahtera dan Selamat berakhir pekan.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment