Sunday, January 31, 2016

AHOK MENGANGKAT ORANG MISKIN melalui DUNIA PENDIDIKAN




Salah satu keuntungan bagi kami yang tinggal di US adalah memperoleh pendidikan (Public School) secara gratis dari tingkat Pre-K hingga lulus SMA.


Ketika pertama kali saya melakukan survey untuk membeli rumah di LA tahun 2003, saya perhatikan bahwa harga rumah di daerah yang distrik sekolahnya bagus ternyata lebih mahal dibanding rumah yang distrik sekolahnya tidak bagus.


Pada kenyataannya, banyak orang kaya di US yang ingin mengirim anaknya sekolah di Public School.
Setiap mereka yang memiliki rumah dikenakan School Tax (pajak sekolah) yang dimasukan ke dalam Property Tax (pajak rumah), tanpa peduli apakah mereka punya anak atau menyekolahkan anaknya di Public School.


Sedangkan orang orang yang memilih untuk menyewa rumah atau menyewa apartment, tidak dikenakan School Tax tetapi tetap bisa menyekolahkan anaknya di Public School sesuai dengan distrik dimana mereka tinggal.


Sayangnya di US tidak ada yang kuliah gratis kecuali mereka yang mendapat bea siswa penuh dari pemerintah karena prestasi (itupun jarang ada / tidak banyak). Akibatnya, banyak anak di US yang putus sekolah setelah lulus SMA karena tingginya biaya kuliah. Biasanya para mahasiswa di US meminjam uang dari pemerintah lalu mengembalikannya setelah lulus dan memperoleh pekerjaan.


Melihat rencana Gubernur Ahok ingin meneruskan penerima KJP dibiayai hingga kuliah, saya merasa bahwa warga DKI sangat beruntung dan terberkati terutama mereka yang sangat antusias dan menginginkan anak anaknya berhasil di dunia pendidikan demi masa depan mereka. Apalagi mereka yang bukan berasal dari keluarga mampu atau pas pasan.


Kalau pemikiran saya benar, maka saya tidak akan heran bila Pemda DKI akan menaikan pemungutan Pajak Bangunan (rumah dan ruko) karena sebagian hasil dari penerimaan pajak tersebut akan digunakan untuk subsidi anak sekolah dari SD hingga Universitas.


Para orang kaya (menengah dan menengah ke atas) akan "dihajar" saat membayar Pajak sedangkan mereka yang menengah ke bawah akan diuntungkan dan "diangkat" melalui KJP ini.


Mereka yang berekonomi menengah ke bawah memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.
Jadi untuk ke depannya tidak ada lagi orang miskin di DKI yang bilang tidak bisa kuliah setelah lulus SMA dengan alasan tidak punya uang. Kecuali mereka yang mencuri uang KJP untuk beli motor atau gonta ganti HP maupun perlengkapan alat make up.

GOD bless DKI Jakarta
GOD bless Indonesia


Salam sejahtera dan damai selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment