Setiap hari seseorang menulis renungan ayat ayat suci di halaman FB. Setiap hari pula dia adu argumentasi dengan mereka yang tidak seiman atau tidak sejalan dengan pikirannya.
Demi memposting tulisan tulisan nya di FB, dia rela mengeluarkan uang Ratusan Ribu Rupiah setiap bulan untuk membeli pulsa hand phone.
Dia
merasa apa yang dilakukannya adalah sangat mulia dan merasa bangga
disanjung oleh para pembaca dan sahabat sahabat dunia maya nya.
Namun, satu hal penting yang dia lupa bahwa istri dan anak anaknya sedang mengharapkan perhatian lebih darinya. Istrinya bahkan selalu bingung dan kecewa tidak tau mau makan apa hari ini karena tidak punya uang untuk membeli sayur dan makanan.
Kisah di atas bukanlah sebuah dongeng sebelum tidur, bukan pula kisah fiksi di theater atau majalah.
Kisah
di atas tersebut juga mengingatkan saya pada seorang sahabat saya
yang sering keluar kota berhari hari bahkan berminggu dengan alasan
melakukan "Pelayanan Doa" bersama group di gerejanya.
Sedangkan istrinya dibiarkan pontang panting bekerja merawat dan
menghidupi kedua anaknya.
Menegur suami hanya akan memperkeruh suasana. Seakan hilang keharmonisan dalam rumah tangga mereka.
Menegur suami hanya akan memperkeruh suasana. Seakan hilang keharmonisan dalam rumah tangga mereka.
Bila anda dihadapkan pada situasi seperti kedua kisah nyata di atas, Apakah anda juga akan mengorbankan / menelantarkan keluarga anda demi melalukan "Pelayanan Doa" untuk orang lain ??
Bukankah
membahagiakan istri dan anak adalah salah satu tujuan kita berumah
tangga.
Salam sejahtera selalu.
Raymond Liauw
No comments:
Post a Comment