Thursday, January 14, 2016

PENEBAR AURAT DI GEREJA




Kalau kita melihat wanita berbikini di pantai atau di kolam renang, kita hanya akan merasa biasa biasa saja. Mungkin karena hampir semua wanitanya mengenakan bikini jadi tidak ada lagi pemandangan yang istimewa.


Sebagai lelaki normal tanpa munafik yang tidak terelakan saya mengakui mata saya akan terkesima ketika melihat wanita berparas cantik, body aduhay dengan pakaian ketat sexy dan rok mini, apalagi kalau si wanita berkulit kuning langsat "bening" di mall atau di tempat keramaian seperti pertokoan.


Demikianlah godaan dari kaum hawa yang ingin dan sedang memperlihatkan kepada dunia betapa indahnya ciptaan Ilahi.


Seringkali saya membaca himbauan dari para Pastor mengenai kesopanan dalam berpakaian untuk mengikuti misa gereja.
Tanpa terkecuali, hal inipun juga dilakukan oleh Pastor gereja Katholik kami di Texas setiap musim panas karena masih ada saja remaja yang datang dengan kaos oblong putih menerawang dan celana short, padahal AC ruang gereja digeber. Texas memang panas kalau sedang summer bisa mencapai 43 C.


Sepertinya banyak remaja wanita zaman sekarang terkesan tidak peduli lagi atau mungkin tidak tau bagaimana mereka harus menempatkan diri mereka.
Pakaian yang biasa dikenakan ke diskotik malah dipakai untuk ke gereja, atau mengenakan baju tidur datang ke gereja.
Mungkin juga ada wanita yang berpikir "biar saja muka gue kayak nenek lampir tapi yang penting body gue kayak Jennifer Lopez".


Di Indonesia, entah kenapa hijab terkesan hanya untuk wanita muslim. Bila wanita non-muslim memakai hijab (tanpa kalung salib / biarawati Katholik) maka orang orang yang melihatnya beranggapan si wanita tersebut pasti muslim. Dan sebaliknya, bila wanita non muslim disuruh mengenakan hijab maka mereka akan berpikir nanti dikira muslimah.


Padahal dalam kenyataannya hijab juga dipakai oleh kebanyakan wanita Kristiani di Timur Tengah dan Eropa Timur saat mereka datang ke gereja. Kamipun sering melihat wanita berhijab di gereja Katholik kami.


Saya berpikir bila saja di Indonesia para wanita Kristiani yang datang ke gereja juga mengenakan hijab maka saya yakin akan mengurangi sedikit tugas Pastor yang rajin dan sabar selalu mengingatkan para wanita agar berpakaian yang pantas saat mengikuti misa gereja.


Seandainya para wanita Kristiani tidak menyukai memakai hijab, tetapi setidaknya berpakaianlah dengan sopan rapih agar para pria dapat lebih berkonsentrasi mengikuti upacara misa dan Pastornya pun konsentrasi sampai misa selesai.


"lhoo.... Ray, koq' bawa bawa Pastor ? memang Pastornya kenapa ?"
Ya iyalaaahh..... Pastor kan manusia normal, emangnye elu pikir patung.


Gedung gereja adalah tempat untuk berdoa dan memuliakan nama-Nya dan bukan tempat untuk mengumbar aurat pembakar birahi.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment