Salah
satu sifat buruk orang kaya adalah mereka sering berpikir bahwa mulai
dari aparat dan pejabat negara hingga pembuat undang undang dapat
dibeli dengan uang.
Saya
tidak akan heran bila ada di antara anda yang pernah sakit hati
karena dihina dan dimaki oleh orang kaya layaknya anda adalah kecoa
busuk.
Sudah
bukan rahasia umum bahwa mereka menyogok aparat pemerintah dan
pembuat UU untuk melancarkan bisnis mereka bahkan mengemplang pajak.
DKI
Jakarta merupakan sebuah kota metropolitan yang megah apalagi kalau
melihat kerlap kerlip lampu di malam hari boleh dibilang sebagai kota
yang tak pernah tidur seperti New York di Amerika.
Saya
yakin masih terdapat ribuan bahkan mungkin jutaan rakyat Indonesia
yang tinggal di daerah belum pernah sekalipun menginjakan kakinya di
Jakarta. Bagi mereka Jakarta adalah sebuah kota idaman untuk tinggal
dan bekerja.
Sejak
zaman orde baru, jabatan di PemProv DKI adalah ladang basah untuk
mengisi pundi. Lahan jalur hijau dijadikan tempat tinggal atau tempat
usaha. Para cukong ketawa ketiwi bersama para wanita penghibur import
ditemani Jack Daniels dan Johnny Walker.
Tidak ada yang protes apalagi demo. Seolah olah apa yang ada sudah sesuai dengan hukum yang berlaku. Semua bungkam bisu termasuk mereka yang disebut sebagai Anggota Dewan Rakyat.
Bila uang sudah berbicara maka semua masalah masuk kamar tutup pintu lalu matikan lampu dan tidur pulas.
Tidak ada yang protes apalagi demo. Seolah olah apa yang ada sudah sesuai dengan hukum yang berlaku. Semua bungkam bisu termasuk mereka yang disebut sebagai Anggota Dewan Rakyat.
Bila uang sudah berbicara maka semua masalah masuk kamar tutup pintu lalu matikan lampu dan tidur pulas.
Tanpa
kita sadari bahwa sebenarnya selama itu pula pemerintah DKI telah
melakukan pembodohan terhadap rakyat berserta anak cucunya.
Kebiasaan sogok menyogok menjadi budaya. Prilaku kekerasan tertanam pada jiwa jiwa orang miskin yang tidak mampu melawan orang kaya yang dibekingi oleh aparat pemerintah.
Kebiasaan sogok menyogok menjadi budaya. Prilaku kekerasan tertanam pada jiwa jiwa orang miskin yang tidak mampu melawan orang kaya yang dibekingi oleh aparat pemerintah.
Rakyat
berlomba saling sikut untuk menjadi pejabat pemerintah dan bersaing
untuk menjadi Anggota Parlemen dengan dalih membela rakyat kecil yang
hanyalah alasan sampah basi. Begitu mereka terpilih duduk di gedung
parlemen atau menjadi pejabat negara, peduli setan dengan rakyat
miskin.
Masa
masa itu sudah menjadi kenangan dan bagian dari sejarah DKI Jakarta
setelah Jokowi memegang kursi Gubernur lalu diteruskan oleh Ahok
seorang keturunan Cina dan Kristen.
Ahok tidak pernah peduli walaupun dikafir kafirkan dan dicina cinakan oleh mereka yang rasis dan mengaku beragama.
Ahok tidak pernah peduli walaupun dikafir kafirkan dan dicina cinakan oleh mereka yang rasis dan mengaku beragama.
Mulai
dari rumah susun, tunjangan sekolah dari SD hingga perguruan tinggi
negeri. Bahkan kini KJP pun akan dapat digunakan untuk pembelian
sembako dan 50% discount untuk pembelian daging bagi pemegang KJP.
Semua yang dilakukan adalah untuk mengangkat drajad orang orang miskin di DKI Jakarta.
Semua yang dilakukan adalah untuk mengangkat drajad orang orang miskin di DKI Jakarta.
Anda
tidak perlu bingung dari mana uang PemProv DKI sebanyak itu.
Sejak adanya e-budgeting maka sudah Puluhan atau mungkin Ratusan Trilyun Rupiah APBD DKI yang terpotong dan diselamatkan dari para bedebah koruptor.
APBD DKI yang selama ini dijadikan lumbung padi oleh para poliTikus koruptor kini dikunci rapat oleh Ahok.
Sejak adanya e-budgeting maka sudah Puluhan atau mungkin Ratusan Trilyun Rupiah APBD DKI yang terpotong dan diselamatkan dari para bedebah koruptor.
APBD DKI yang selama ini dijadikan lumbung padi oleh para poliTikus koruptor kini dikunci rapat oleh Ahok.
Para
orang kaya di DKI akan semakin banyak menghadapi rintangan. Selain
mereka akan membayar pajak lebih besar, mereka pun tidak lagi dapat
menggunakan uangnya sebebas dulu untuk membeli dukungan poliTikus
koruptor. Para koruptorpun juga akan menaikan harga tawar karena
resiko yang dihadapi akan semakin berat.
Para
anggota dewan kian gerah dan sulit bergerak. Dengan Gubernur Gubernur
sebelum Jokowi dan Ahok, mereka sangat mudah mendapatkan persetujuan.
Tetapi kini meminta tunjangan rapat sebesar Rp.300 ribu untuk setiap
rapat pun ditolak Ahok.
Mereka
sebagai Wakil Rakyat tapi rapat saja koq' minta tunjangan yah ???
Naujubilahi minzalik !!!
Ahok
layaknya seekor domba bernyali dan bertaring singa yang selalu siap melindungi
domba domba lainnya menghadapi serangan ganas serigala dan hayna.
Nyawanyapun sudah dipersiapkan demi kepentingan dan kesejahteraan warga DKI Jakarta.
Nyawanyapun sudah dipersiapkan demi kepentingan dan kesejahteraan warga DKI Jakarta.
Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw
No comments:
Post a Comment