Wednesday, February 10, 2016

JAGA LIDAH dan HATI HINDARI KEBENCIAN




Bagi saya, keimanan adalah hak pribadi seseorang untuk menentukan pilihannya bagaimana cara dia memuji dan menyembah Sang Pencipta.


Ketika beredar berita seorang wanita mengaku mantan Suster menjadi seorang mualaf, secepatnya umat Katholik mencari tau kebenarannya dan ternyata si wanita tersebut memang pernah tinggal di biara namun belum menjadi Biarawati Katholik sesungguhnya, melainkan masih tahapan belajar untuk menjadi Suster. Baru baru ini juga muncul berita seorang pria mengaku mantan Pastur lulusan terbaik Vatican meninggalkan Katholik. Lagi lagi kisah pribadi yang disampaikan oleh si pria tersebut adalah tidak benar.


Perlu kita ketahui bahwa untuk menjadi seorang Biarawan / wati Katholik tidaklah mudah. Bukan berarti hanya karena pernah sekolah seminari dan tinggal di biara, lalu mereka automatis langsung menjadi Pastur atau Suster.
Dalam kenyataannya untuk menjadi seorang Biarawan / wati sesungguhnya mereka harus melalui berbagai tahapan yang memakan waktu bertahun tahun. Begitu pula kita pun sering membaca berita kisah Pendeta Protestant pindah agama.

Saya malah bilang Alhamdulillah, akhirnya mereka memperoleh hidayah untuk menjadi seorang muslim yang mengimani ajaran rahmatan lil alamin, rahmatan bagi seluruh alam semesta. Itupun suatu hal yang saya tunggu tunggu akankah hidayah tersebut datang juga kepada saya ?
Orang macam saya dosanya sudah bergudang gudang.


Namun, yang saya sayangkan adalah saat mereka berkotbah di hadapan puluhan bahkan ratusan umat Muslim, mereka memberikan kesaksian tidak benar dan menjelek jelekan agama mereka sebelumnya, seakan akan ajaran Kristiani adalah ajaran sampah najiz.

Sedangkan saya pribadi yakin sekali bahwa memusuhi dan menghujat umat Kristiani bukanlah ajaran Islam yang sesungguhnya, bahkan Nabi Muhammad sendiri sangat menghormati Yesus dan memerintahkan para pengikutnya untuk melindungi umat Kristiani dari kezoliman.


Satu hal yang pasti adalah sesuai dengan apa yang tertulis di Alkitab bahwa sudah selayaknya umat Kristiani harus selalu siap untuk dicemooh dan dihujat karena Yesus Kristus, dengan kata lain umat Kristiani harus selalu siap untuk “memanggul” Salib Kristus.


Sekitar jam 10 malam tadi waktu Texas, saya bersiap akan tidur tiba tiba hp saya berdenting terima pesan inbox kiriman sebuah video.

Video tersebut menayangkan seorang bapak yang meninggalkan agamanya untuk kini menjadi seorang Kristiani. Dengan semangat berapi api orang di video tersebut bersaksi menceritakan mulai dari kisah hidupnya hingga menjelekan dan menghujat ajaran agamanya yang dianut sebelum dia menjadi Kristiani.


Saya lantas berpikir “ini orang baru saja menjadi Kristen tapi sudah menyulut api kebencian dan menghujat agama lain".


Daripada saya balas inbox tersebut mendingan saya kasih respon saya di sini. Nulis sambil mata kiyep kiyep 5 watt.


Kepada kalian yang telah berkorban meninggalkan agama kalian dan kini menjadi seorang Kristiani, saya ucapkan selamat. Jalanilah hidup kalian sesuai dengan ajaran cinta kasih Yesus Kristus dan selalu siap untuk “memanggul” Salib-NYA.
Kalau kalian ingin mengutarakan alasan menjadi Kristiani, silahkan tetapi janganlah pernah menjelek jelekan apalagi menghujat agama lain karena yang akan senang dan memuji kalian hanyalah kaum 'Sumbu Pendek'.


Sekarang sudah jam 12 malam lebih, saya mau tidur. Selamat berakhir pekan untuk semua.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment