Friday, February 19, 2016

JUDI, PELACURAN, MIRAS (JPM) vs IMAN



Judi, Pelacuran dan Miras (JPM) sudah ada sejak zaman purbakala. Prilaku manusia kian lama kian bersahabat dengan dosa, bahkan perbuatan menentang perintah Allah pun sering dianggap bukan lagi sebuah dosa.
Hancurnya Sodom Gomorah adalah bukti murka Allah kepada manusia. Hingga diturunkan 10 perintah-NYA kepada Nabi Musa.

Dengan ditutupnya lokalisasi PSK Keramat Tunggak di Jakarta dan Dolly di Surabaya, Apakah kegiatan JPM telah lenyap ?? Tidak.
Demikian halnya dengan rencana penutupan lokalisasi Kalijodo oleh PemProv DKI, saya tidak yakin akan menghabisi kegiatan JPM di wilayah DKI Jakarta.

Malahan kegiatan mereka akan sembunyi sembunyi terselubung dilakukan di motel atau hotel bahkan tempat kos kosan tanpa lagi menghiraukan penyebaran penyakit kelamin dan HIV AIDS.

Berdasarkan data statistik dari Ditjen PP & PL periode 1 January s/d 30 Sep 2014 di Indonesia terdapat:
22.869 kasus HIV
1876 kasus AIDS

Sedangkan untuk periode 1 Jan'87 s/d 30 Sep'14, terdapat:
150.296 kasus HIV
55.799 kasus AIDS

Alasan klasik yang sering dilontarkan oleh para PSK adalah sulitnya memperoleh pekerjaan layak dengan gaji besar, apalagi bila tingkat pendidikan mereka rendah. Sedangkan para PSK dari kaum akademik akan memasang tarif jutaan rupiah bahkan puluhan juta per jam yang mana pelanggannyapun dari kelas menengah ke atas termasuk pejabat negara.

Begitupun dengan maraknya judi gelap di Indonesia. Saya sering melihat pada beberapa komen status FB tiba tiba seseorang menyusupkan tawaran judi online maupun PSK online.
Para penjudi yang berharap memperoleh uang besar dalam sekejap. Padahal resikonya pun mereka akan kehilangan harta dalam sekejap juga kemungkinan kehilangan keluarga.

Pada era Orde Baru, pernah diusulkan Kepulauan Seribu dijadikan pusat JPM seperti Las Vegas, namun rencana tersebut tidak pernah terealisasi karena banyaknya para penentang terutama dari kalangan pemuka agama.

Bisnis JPM ini sangatlah menggiurkan bagi mereka yang lebih condong berpikir ke arah kepuasan dan kemewahan duniawi. Para pemain bisnis juga akan selalu berusaha mendekatkan diri kepada penguasa dan penegak hukum sebagai backing.

Selama masih ada terang dan gelap, siang dan malam, baik dan jahat, maka kegiatan JPM akan terus hadir sebagai penghias dunia layaknya lingkaran setan yang selalu siap sewaktu waktu menerjang anak cucu dan keturunan kita, yang kemudian menghancurkan masa depan mereka.

Membekali diri kita berserta anggota keluarga kita dengan keimanan yang kokoh dan selalu mendekatkan diri kepada Illahi, insya Allah kita semua akan mampu melewati segala cobaan dan rintangan dalam kehidupan ini demi mencapai dan memasuki gerbang Surgawi.

"Kamu tidak memilih keluargamu. Mereka adalah hadiah yang diberikan Tuhan kepadamu, sebagaimana kamu kepada mereka" (You don’t choose your family. They are God’s gift to you, as you are to them) - Desmond Tutu.


Salam sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment