Judi, Pelacuran dan Miras (JPM) sudah ada sejak zaman purbakala. Prilaku manusia kian lama kian bersahabat dengan dosa, bahkan perbuatan menentang perintah Allah pun sering dianggap bukan lagi sebuah dosa.
Hancurnya Sodom Gomorah adalah bukti murka Allah kepada manusia. Hingga diturunkan 10 perintah-NYA kepada Nabi Musa.
Dengan
ditutupnya lokalisasi PSK Keramat Tunggak di Jakarta dan Dolly di
Surabaya, Apakah kegiatan JPM telah lenyap ?? Tidak.
Demikian halnya dengan rencana penutupan lokalisasi Kalijodo oleh PemProv DKI, saya tidak yakin akan menghabisi kegiatan JPM di wilayah DKI Jakarta.
Demikian halnya dengan rencana penutupan lokalisasi Kalijodo oleh PemProv DKI, saya tidak yakin akan menghabisi kegiatan JPM di wilayah DKI Jakarta.
Malahan
kegiatan mereka akan sembunyi sembunyi terselubung dilakukan di motel
atau hotel bahkan tempat kos kosan tanpa lagi menghiraukan penyebaran
penyakit kelamin dan HIV AIDS.
Berdasarkan
data statistik dari Ditjen PP & PL periode 1 January s/d 30 Sep
2014 di Indonesia terdapat:
22.869 kasus HIV
1876 kasus AIDS
22.869 kasus HIV
1876 kasus AIDS
Sedangkan
untuk periode 1 Jan'87 s/d 30 Sep'14, terdapat:
150.296 kasus HIV
55.799 kasus AIDS
150.296 kasus HIV
55.799 kasus AIDS
Alasan
klasik yang sering dilontarkan oleh para PSK adalah sulitnya
memperoleh pekerjaan layak dengan gaji besar, apalagi bila tingkat
pendidikan mereka rendah. Sedangkan para PSK dari kaum akademik akan
memasang tarif jutaan rupiah bahkan puluhan juta per jam yang mana
pelanggannyapun dari kelas menengah ke atas termasuk pejabat negara.
Begitupun
dengan maraknya judi gelap di Indonesia. Saya sering melihat pada
beberapa komen status FB tiba tiba seseorang menyusupkan tawaran judi
online maupun PSK online.
Para penjudi yang berharap memperoleh uang besar dalam sekejap. Padahal resikonya pun mereka akan kehilangan harta dalam sekejap juga kemungkinan kehilangan keluarga.
Para penjudi yang berharap memperoleh uang besar dalam sekejap. Padahal resikonya pun mereka akan kehilangan harta dalam sekejap juga kemungkinan kehilangan keluarga.
Pada
era Orde Baru, pernah diusulkan Kepulauan Seribu dijadikan pusat JPM
seperti Las Vegas, namun rencana tersebut tidak pernah terealisasi
karena banyaknya para penentang terutama dari kalangan pemuka agama.
Bisnis
JPM ini sangatlah menggiurkan bagi mereka yang lebih condong berpikir
ke arah kepuasan dan kemewahan duniawi. Para pemain bisnis juga akan
selalu berusaha mendekatkan diri kepada penguasa dan penegak hukum
sebagai backing.
Selama
masih ada terang dan gelap, siang dan malam, baik dan jahat, maka
kegiatan JPM akan terus hadir sebagai penghias dunia layaknya
lingkaran setan yang selalu siap sewaktu waktu menerjang anak cucu
dan keturunan kita, yang kemudian menghancurkan masa depan mereka.
Membekali
diri kita berserta anggota keluarga kita dengan keimanan yang kokoh
dan selalu mendekatkan diri kepada Illahi, insya Allah kita semua
akan mampu melewati segala cobaan dan rintangan dalam kehidupan ini
demi mencapai dan memasuki gerbang Surgawi.
"Kamu
tidak memilih keluargamu. Mereka adalah hadiah yang diberikan Tuhan
kepadamu, sebagaimana kamu kepada mereka" (You don’t choose
your family. They are God’s gift to you, as you are to them) -
Desmond Tutu.
Salam
sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw
Raymond Liauw
No comments:
Post a Comment