Monday, January 1, 2018

ISRAEL UMAT ALLAH (Renungan Malam)




Selama lebih dari 20 tahun sejak mantan Presiden Bill Clinton, George Bush dan Obama telah merencanakan pemindahan Kedubes USA dari Tel Aviv ke Yerusalem tetapi mereka tidak pernah menjadikannya sebagai suatu kenyataan. Selama itu pula perundingan Israel - Palestina berjalan di tempat tanpa membuahkan hasil. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak Hamas dan Israel terus berlangsung seakan tanpa berujung.
PBB pun tidak memiliki taring. Semua dialog politik sepertinya hanya basa basi pemimpin dunia, sedangkan di bawah, rakyat sipil mulai dari bayi, anak anak, wanita hingga orang tua tewas mengenaskan menjadi korban perang antar kedua kubu. Kedua pihak saling bersilat lidah menyalahkan lawan masing masing. Di Indonesia, konflik Israel - Palestina digoreng menjadi seakan akan perang antar agama dan perang antar bangsa walaupun dalam kenyataannya di sana banyak Yahudi memerangi tentara Israel, dan sebaliknya juga banyak orang Muslim yang menjadi tentara Israel.

Hampir seluruh pemimpin dunia terutama dari negara negara berpenduduk mayoritas Islam memprotes keputusan Presiden Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Sampai hari ini, Presiden Trump belum ada rencana mencabut dukungannya terhadap Israel dan tidak akan mundur dari rencananya memindahkan Kedubes USA dari Tel Aviv ke Yerusalem. Segala bentuk ancaman pemboikotan menggunakan seluruh produk ‘berbau’ Amerika dan Israel tidak akan mempengaruhi rencana Presiden Trump. Melalui Nikki Haley, Duta Besar nya untuk PBB, US memveto draf Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menolak keputusan Presiden Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Bila Presiden Trump menarik ucapannya, janganlah beliau berharap akan terpilih lagi pada pemilu berikutnya, di samping memang banyak rakyat Amerika yang tidak menyukai beliau. Keputusan beliau yang seringkali kontraversial seperti inilah yang dikhawatirkan oleh banyak pihak terutama oleh para lawan politiknya yang melihat Presiden Trump sebagai sosok pemimpin “garang” yang dapat menekan tombol nuklir setiap saat. Presiden Trump adalah seorang businessman, bukan seorang Politikus yang pandai beretrorika dan berbasa basi.

Keputus asaan banyak pihak kaum muslim atas dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina tergambar mulai dari ungkapan caci maki, melaknat hingga doa mereka kepada Allah untuk melenyapkan bangsa Israel dari muka bumi ini.

Apakah Allah melaknat dan akan melenyapkan bangsa Israel dari permukaan bumi ini ??
Sebelum anda menjawab pertanyaan saya, mari kita lihat perjalanan panjang bangsa Israel.

Mereka terbebas dari perbudakan Firaun, dimana Allah mengutus Nabi Musa mengeluarkan mereka dari Mesir dengan terbelahnya Laut Merah.
Mereka bertahan dari kekejaman bangsa Yunani dan Roma.
Pada PD II, terdapat 6 juta Yahudi tewas terbantai pada tragedy Holocaust dimana Adolf Hitler – NAZI Jerman berupaya memusnahkan bangsa Yahudi dari muka bumi.
Pada tahun 1947, PBB mengusulkan pembentukan negara negara Arab dan Yahudi yang merdeka. Rencana PBB tersebut diterima oleh pihak Yahudi tapi ditolak oleh pihak Arab.
Pada tahun 1948, pihak Yahudi mengumumkan pendirian negara Israel merdeka sehingga perangpun tak terelakan dimana negara Israel dikepung oleh 7 negara Arab (Mesir, Iraq, Syria, Jordan, Lebanon, Saudi, dan Yaman). Perang berlangsung selama 10 bulan dimana Israel berhasil mengalahkan mereka dan mempertahankan wilayahnya bahkan menguasai wilayah lebih banyak daripada sebelumnya.
Pada tahun 1967, lagi lagi Israel dikeroyok oleh 10 negara Arab (Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, Irak, Saudi, Kuwait, Sudan, Aljazair, dan Tunisia) namun perang tersebut hanya berlangsung hanya 6 hari dan dimenangi oleh pihak Israel.
Ketika Israel baru merdeka, mereka hanya memiliki tanah tandus, namun kini 70 tahun kemudian negara Israel merupakan negara makmur. Puluhan Scientist dan Kedokteran menerima penghargaan atas penemuannya mengatasi berbagai penyakit. Kini, Israel adalah salah satu negara berkekuatan nuklir setaraf dengan USA, Rusia, China, Inggris dan Perancis.

Berdasarkan sensus 2013, jumlah orang Yahudi di seluruh dunia ada sekitar 14 juta tapi hanya 6 juta Yahudi tinggal di Israel, sedangkan 5,5 juta Yahudi tinggal di USA, dan 2,5 juta selebihnya terpencar di berbagai negara. Hal ini menggenapi kitab Ulangan 4:27 - Tuhan akan memisahkan kamu di antara bangsa-bangsa dan hanya dengan jumlah yang sedikit kamu akan tinggal di antara bangsa-bangsa, ke mana Tuhan akan menyingkirkan kamu.

Kembali ke pertanyaan “Apakah Allah akan melaknat dan melenyapkan bangsa Israel ??”
Untuk menjawabnya, mari kita simak ayat ayat ini.
Ulangan 1:8 - Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya."
Ulangan 4:31 - Sebab Tuhan, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
2 Tawarikh 6:6 - Namun Aku telah memilih Yerusalem supaya Nama-Ku ada di sana, dan Aku telah memilih Daud untuk berkuasa atas umat-Ku Israel.

Suka atau tidak suka, semua hal di atas tidak akan pernah bisa ditutupi karena semua itu adalah sejarah dari sebuah bangsa Israel yang semuanya akan digenapi sesuai dengan Kitab Suci.

Doa yang kita panjatkan kepada Allah bukanlah doa yang mengungkapkan kebencian kita apalagi kutukan kita terhadap mereka yang kita tidak sukai. Siapakah kita ini yang ingin mengutuk sebuah bangsa ciptaan-NYA ??
Bukankah lebih bijaksana bila kita memohon kepada Allah untuk memberikan kedamaian di Timur Tengah, juga memohon kepada-NYA untuk kelak menjadikan Palestina sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki wilayah negara sendiri ??


Sejahtera selalu dan selamat malam.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment