Monday, January 1, 2018

BANGGA MENJADI KATHOLIK PEMIKUL SALIB KRISTUS (Renungan Katholik)




Berita pengunduran diri Uskup Hurbertus Leteng bukan cuma di Indonesia. Paus Fransiskus di Vatikan juga telah menyetujui pengunduran diri Hubertus sebagai Uskup dan telah menunjuk penggantinya.
Vatican Radio menyiarkan hampir sebanyak 70 Pastor dari Keuskupan Ruteng telah meminta Vatikan untuk membantu penyelesaian masalah dimana Uskup Hubertus telah menyalahgunakan uang sekitar $120 ribu.
Berita yang tersiar uang tersebut digunakan untuk membiayai seorang anak laki laki dari keluarga miskin yang sedang sekolah Pilot di US, namun tidak ada penjelasan secara rinci. Kasuspun kian semrawut ketika para Pastor menduga Uskup Hurbertus memiliki hubungan “khusus” dengan seorang wanita.

Dalam kenyataannya, mau tidak mau, suka atau tidak suka, itulah berita yang ada bukan cuma di medsos elektronik tetapi juga di media cetak baik di Indonesia maupun di luar Indonesia termasuk Fox News USA, bahkan Vatikan Radio pun menyiarkannya.
Seandainya anda bilang malu sebagai seorang Katholik hanya karena seorang Uskup melakukan penyelewengan dana gereja, maka saya pun juga akan bilang “Anda Katholik Lebayyyyy........ !!”

Katholik sudah ada lebih dari 2000 tahun dimana Yesus Kristus sendiri yang menunjuk Petrus untuk menjadi pemimpin umat-NYA di dunia dan meneruskan Karya Kasih Allah kepada umat-NYA.
Matius 16:19 “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di Surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di Surga”.
Selama lebih dari 2000 tahun ini apakah gereja Katholik berjalan mulus lancar tanpa masalah ?? Tidak.

Cobalah tengok sejarah Kepausan dimasa silam yang telah terkontaminasi oleh politik dan perebutan kekuasaan dan otoritas dengan para Kardinal. Itulah salah satu penyebab terjadinya Reformasi Protestan oleh Martin Luther pada abad ke-15 yang hingga saat ini masih terus berlanjut mengkritik Kepausan sebagai institusi korup.
Paus Fransiskus sendiri pernah menyatakan “Korupsi adalah proses pembusukan yang tertutupi.... Mereka yang tidak benar benar bertobat dan hanya berpura pura menjadi orang Kristen merusak Gereja...”.
Bila Paus sendiri berani mengatakannya maka kitapun tidak perlu takut kemudian menutup nutupinya.
 Selama lebih dari 2000 tahun Gereja Katholik telah diterpa badai namun tetap berdiri kokoh sekalipun mereka yang tidak setuju telah memisahkan diri untuk menjadi pengikut Reformasi Protestan.

Pertanyaannya apakah salah satu misi utama Martin Luther untuk membersihkan Gereja dari praktek Korupsi telah berhasil ??
Lihatlah kenyataan dimana banyak Pendeta Protestan yang menjual ayat ayat suci untuk menumpuk kekayaan pribadi.
Lihatlah juga perpecahan dalam tubuh Protestan itu sendiri yang telah melahirkan puluhan atau mungkin ratusan aliran dan dogma baru karena ketidakpuasan para pengikutnya.

Saudara saudariku terkasih di dalam Kristus, apa yang terjadi pada Gereja Katholik sejak berdirinya hingga saat ini adalah bagian dari dosa dosa manusia sebagai pengikut-NYA dan itulah bilur bilur derita yang ditanggung oleh Yesus Kristus.

Sangatlah tidak pantas kita memalingkan wajah apalagi memalingkan keimanan Katholik kita hanya karena kesalahan yang telah dibuat oleh segelintir orang Katholik termasuk pejabat gereja Katholik.
Saya secara pribadi, dengan melihat apa yang sedang terjadi pada Keuskupan Ruteng, justru akan membuat keimanan Katholik saya menjadi lebih kuat agar saya ke depannya lebih tegar untuk memikul Salib Kristus dan berdoa agar para Imam selalu dikuatkan untuk terus menggembalakan kita semua umat-NYA hingga akhir zaman.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment