Monday, January 1, 2018

TALENTA SEBAGAI ANUGRAH ALLAH (Renungan Malam)



Saya percaya setiap manusia memiliki keunikan sendiri sendiri. Semakin manusia membuka diri untuk saling mengerti terhadap sesama ciptaan-NYA maka manusia tersebut akan semakin memahami betapa besar cinta kasih Allah kepada seluruh manusia.

Tidak semua orang bisa menjadi Dokter dan tidak semua orang mampu menjadi Pilot. Seorang Mark Zuckerberg yang drop out dari kuliahnya kini menjadi salah satu orang tersukses di dunia. Ibu Susi... Pudjiastuti hanya mengenyam bangku sekolah SMP tapi sukses dalam bisnis dan mampu menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kita tinggalkan dunia politik sejenak untuk melihat dunia seni ukir dan pahat khususnya di Jepara.
Saya termasuk salah seorang yang menyukai seni, baik itu dalam bentuk lukisan maupun ukiran. Walaupun keluarga saya tinggal di lingkungan yang sedikit orang Asianya, tapi pada dinding dan sudut ruang tamu, juga ruang keluarga rumah saya terpampang beberapa ukiran kayu Indonesia, ukiran Garuda Kencana, Tari Legong Bali, lukisan Semar & Bagong di atas kulit kambing, bahkan di ruang dapur pun saya pasang ukiran pedesaan Jogjakarta. Sampai sampai tetangga saya pernah bilang “ini dekorasi rumah anda masih kental sekali Indonesian art”

Talenta adalah sebuah rahmat Allah kepada ciptaan-NYA.
Talenta juga bukan melulu berbicara mengenai uang atau harta benda di dunia, melainkan dapat juga diartikan sebagai sebuah karunia yang diberikan oleh Allah untuk dipercayakan kepada kita.
Bila arsitektur Friedrich Silaban seorang Kristiani mampu merancang sebuah masjid megah Istiqlal Jakarta. Maka janganlah heran bila ada seorang pengrajin dan pemahat muslim di Jepara bernama Rudy Erma Wanto mampu menghasilkan “The Last Supper” dan “The Golgotha” dalam karyanya.

Saya yakin Allah mengharapkan sesuatu dari kita yang telah memperoleh talenta sebagai rahmat-NYA.
Allah menginginkan kita untuk terus berbuah dan bertanggung jawab atas semua yang telah dipercayakan-NYA kepada kita dan menggunakan semuanya dengan baik dan bijaksana terhadap sesama demi Kemuliaan-NYA di Surga.

Kiranya kasih dan rahmat Allah selalu menyertai kita semua hingga akhir zaman. Amin.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

No comments:

Post a Comment